Judul :
Assalamu’alaikum, Beijing!
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Noura Books
Cetakan ke-1 : Oktober 2013
Tebal : 342 halaman
Harga : Rp 54.000,00
“Ajarkan
aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima, maka akan kutaklukan penghalang
segala rupa sampai cintaku padanya.
Kisah
tentang cinta, namun bukan kisah yang berawal dari ketidaksengajaan dan
berakhir dengan indah yang memaksa. Ini adalah sebuah kisah yang mengajarkan
kita tentang cinta yang seutuhnya. Cinta yang dilandasi atas dasar cinta paling
luhur kepada Sang Maha Mencintai.
Cinta
seorang gadis yang tulus kepada seorang lelaki yang awalnya ia anggap sebagai
sahabat, akhirnya harus ia relakan demi perasaannya sebagai seorang wanita. Dalam
kesendirian ia terus melangkah. Awalnya hanya untuk menghapus jejak yang sulit
menghilang dalam alam pikirnya. Tapi, ternyata cinta tak pernah putus asa untuk
menyapa setiap insan, meski ia telah tersakiti karenanya.
Cinta
kembali melambaikan tangan kepadanya. Ia berpikir itu hanyalah cinta sesaat
yang tak mungkin bisa berlanjut menuju kisah berujung bahagia. Bagaimana tidak,
pertemuannya dengan sosok yang membuatnya merubah persepsi tentang lelaki non
muslim berubah. Keramahan dan kelembutan lelaki itu membuatnya bertanya pada
dirinya sendiri, apakah lelaki itu benar-benar sosok yang selama ini ia cari?
Perbedaan
negara, budaya dan tentu saja agama, sesuatu yang paling ia agungkan,
terbentang luas diantara keduanya. Ia tak pernah berpikir terlalu jauh dengan
hubungan yang ia jalin. Persahabatan saja sudah sangat cukup baginya.
Tapi,
takdir berkata lain. Rasa cinta memang akan mengalahkan segalanya, termasuk
perbedaan yang menurut logika terlalu sulit dan tidak mungkin. Berbagai cara
yang mungkin awalnya sangat tidak masuk akal, sepertinya terjadi dengan mudah
atas dasar cinta. Meski kenangan masa lalu pun kembali menyapa. Tapi, keyakinan
untuk terus melangkah dan melupakan masa lalu, telah membuatnya siap menerima
kisah hidup berikutnya bersama seorang laki-laki pengagum mitologi.
Perjalanan
panjang itu singgah sebentar dalam kebahagiaan terucapnya janji suci. Meski mereka berdua harus mengikat ikrar suci
dalam suasana yang tak wajar dan ruangan yang tak semestinya. Tapi, dengan
cinta semuanya menjadi terlihat lebih indah.
Novel
ini begitu ‘renyah’ untuk dinikmati. Jalan ceritanya memanjakan imajinasi dan
emosi pembaca. Setting Cina yang begitu kuat mengajak pembaca merasakan
langsung atmosphere negeri tirai bambu tersebut. Tidak ada titik kebosanan yang
ditemukan saat membaca halaman demi halaman.
No comments:
Post a Comment