“Enak
ya jadi anak bungsu.”
“Ah,
wajar anak bungsu, makanya manja.”
Dua
ungkapan yang menjadi kalimat wajib diucapkan untuk anak bungsu. Makanya sebagai anak bungsu, aku hafal banget
dua kalimat itu. Apa nggak ada kalimat yang lain? Itu yang sering terlintas
dalam benakku ketika mendengat dua kalimat paling digandrungi itu.
Ok.
Sekarang kita ngobrol dikit yuk tentang anak bungsu. Apa benar semua anak
bungsu itu manja? Apa benar, menjadi anak bungsu itu menyenangkan?
Hmm....Rasanya
semua yang mereka ungkapan tentang anak bungsu tidak selamanya benar. Anak bungsu
itu manja? Please deh, sekali lagi please...please...jangan menyamaratakan
semua anak bungsu. Nggak semua anak bungsu itu manja? Dan lagi, kalau pun ada
anak bungsu yang manja, bukan karena ia terlahir menjadi anak bungsu, tapi
lebih kepada didikan orangtuanya saja.
Coba
deh, kita lihat pola asuh di keluarga. Kebanyakan orangtua memperlakukan anak
bungsu itu sebagai sosok yang harus selalu dilindungi oleh kakak-kakaknya. Ia
harus senantiasa menjadi sosok yang manis dan tidak terganggu. Padahal kita
(curhat dikit.com) tuh nggak minta kok untuk diperlakukan seperti putri istana
ataua putra mahkota.So, kalau anak bungsu manja, jangan salahkan keadaan, tapi
lihatlah penyebab keadaan itu terjadi.
Nah,
yang berikutnya pernyataan kalau menjadi anak bungsu itu menyenangkan.
Benarkah? Jujur deh, kadang kebanyakan dari kita tuh selalu memandang rumput
tetangga lebih baik daripada rumput di rumah sendiri. Eh, lupa kita lagi
ngobrolin anak bungsu ya, bukan rumput :P.
Ini
pernyataan yang sebenarnya keluar dari mulut kakak-kakak yang merasa
tersisihkan. Kenapa bisa gitu? Ya bisa. Kadang untuk orang yang terlahir
menjadi anak pertama atau kedua diberi tugas menjaga si anak bungsu. Biasanya
kalau ada apa-apa dengan si anak bungsu, si kakaklah yang disalahkan. That’s I feel J.
Tapi,
kembali lagi, anak bungsu juga nggak minta atau menawar untuk dilahirkan
sebagai anak bungsu. Jadi, kalau kataku, dilahirkan menjadi anak ke berapapun,
ya syukuri aja. Tidak ada masalah mau jadi anak sulung, tengah atau bungsu,
karena itu semua sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.
I am happy becoming the last child.
Yes, I am spoiled child, but I’m the most kind-hearted younger sister, too.
Trust me! J
No comments:
Post a Comment