Anak Usia Dini
Berbicara
tentang anak usia dini, tentu muncul pertanyaan, usia berapa sih dikatakan anak
usia dini itu?
Pemerintah
melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak dengan rentang
usia 0-6 tahun. Tapi, tentu saja ada beberapa perbedaan tentang definisi ini
menurut ahli. Ada yang menyebutkan anak usia dini itu dimulai sejak 3-6 tahun.
Ada juga yang menyebutkan rentang usia dari lahi sampai 8 tahun.
Meskipun ada sedikit
perbedaa tentang rentang usia, tapi intinya, anak usia dini itu berarti anak yan
berada pada masa emas (golden age). Pada masa tersebut, orang tua jangan sampai
kehilangan momen untuk memasukkan file-file positif ke alam bawah sadar anak. Masa dimana otak akan
mudah menerima informasi apapun.
Karakter Anak Usia Dini
Setiap manusia
itu unik. Setiap dari kita terlahir dengan sifat dan pembawaan yang
berbeda-beda. Begitu pun anak-anak. Mereka bukanlah orang dewasa bertubuh
kecil. Anak-anak ya anak-anak, jangan samakan mereka dengan kita orang dewasa.
Setiap jenjang
usia memiliki karakter atau ciri yang berbeda-beda. Dengan mengenalinya, kita
akan bisa memberikan perlakuan yang sesuai dengan usianya. Nah, untuk anak usia
dini ini memiliki beberapa karakter yag harus kita kenali dan pahami sebagaimana
dikutip dari www.dosenpsikologi.com, diantaranya:
- Memiliki rasa keingintahuan yang besar
- Memiliki pribadi yang unik
- Berpikir konkrit
- Egosentris
- Senang berfantasi dan berimajinasi
- Aktif dan Energik
- Berjiwa petualang
- Belajar banyak hal menggunakan tubuh
- Memiliki daya konsentrasi yang pendek
- Bagian dari makhluk sosial
- Spontan
- Mempunyai semangat belajar tinggi
- Kurangnya pertimbangan
- Masa belajar yang paling potensial
- Mudah sekali frustasi
Itulah 15
karakter yang dimiliki anak usia dini. Dari kelima belas karakter tersebut,
sudah sangat jelas kalau mereka itu sama sekali tidak sama dengan orang dewasa.
Dengan karakter yang berbeda tersebut, tentu saja kita paun harus
memperlakukannya dengan cara yang berbeda, termasuk pada pola pendidikan dan
pengasuhan.
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak
usia dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmanidan
rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Seberapa penting pendidikan anak usia dini?
Sangat penting.
Ya, kalau ditanya seberapa penting, pastinya sangat penting. Bahkan pendidikan
anak itu bukan hanya dimulai sejak anak itu lahir, idealnya pendidikan itu
dimulai dari dalam perut ibu. Banyak penelitian yang menyebutkan, ada efek yang
luar biasa ketika calon jabang bayi sudah ‘dididik’ sejak dalam kandungan.
Berbicara
tentang pendidikan anak, memang tidak bisa dilakukan dengan instan. Ada proses
yang dijalani untuk membangun karakter positif dan kecerdasan anak. Mendidiknya
sejak dini, tentu saja akan memberikan dampak positif yang luar biasa.
Ada satu hal
yang perlu digarisbawahi di sini, mendidika anak bukan hanya harus di bangku
sekolah. Kembali lagi peran orang tua terutama ibu sangat penting untuk
pendidikan anak usia dini. Perlu kita akui bersama, sekolah pertama seorang
anak adalah rumahnya dan guru pertamanya adalah ibu dan ayahnya.
Haruskah memasukkan Anak ke Sekolah di Usia Dini?
Sebuah
pertanyaan yang pastinya sering kita dengar. Sebagian orang tua merasa anaknya
harus dan wajib masuk PAUD sebelum dilanjut ke TK. Tapi, sebagian yang lain
memilih untuk memulai memasukkan anaknya di usia TK. Lalu, mana yang lebih
baik?
Jawabannya
tergantung kondisi dan pemahaman masing-masing. Bagi orang tua yang dua-duanya
bekerja, menyekolahkan anak mungkin menjadi solusi terbaik. Tapi, tentu saja
harus benar-benar cermat dalam memilih sekolah untuk anak usia dini.
Kita lihat
kembali karakter anak usia dini itu seperti apa. Bagi anak usia dini, yang
terpenting adalah pembentukan karakter. Satu hal lagi yang perlu diingat, dunia
mereka adalah bemain. Jangan pernah memaksakan anak usia dini untuk belajar
dengan cara orang dewasa. Dan, jangan menuntut pencapaian hanya untuk mengejar
prestasi dan prestise.
Setiap Anak Itu Cerdas
“Wah, anakmu cerdas ya, nilai matematikanya bagus.”
“Aduh, anakku ini kalau di kelas sukanya ngobrol aja,
kalau di suruh menghafal aja susahnya minta ampun.”
Pernah nggak
kita mendengar curhatan plus ocehan emak-emak seperti di atas? Atau,
jangan-jangan, kita sendiri yang mengucapkan kata-kata itu?
Stop! Ya, mulai
sekarang berhentilah menghakimi anak dengan pengertian kecerdasan yang masih
kolot. Berhenti juga membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lain.
Setiap anak itu unik. Setiap anak itu cerdas.
Menurut Howad
Gardner, psikolog kognitif dan ko-direktur Project Zero di Universitas Harvard,
menyebutkan ada 8 jenis kecerdasan, diantaranya:
- Spasial-Visual
Berpikir dalam citra dan gambar. Kata kunci yang berhubungan dengan
kecerdasan ini: menggambar, mensketsa, mencorat-coret, visualisasi, citra, grafik,
desain, tabel, seni, video, film, ilustrasi.
- Linguistik-Verbal
Berpikir dalam kata-kata. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan
ini: kata-kata, berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog,
diskusi, puisi, lirik, mengeja, bahasa asing, surat, e-mail, pidato, makalah, esai.
- Interpersonal
Berpikir lewat
berkomunikasi dengan orang lain. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan
ini: Memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi,
manupulasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-tema, kelompok
kerja sama.
- Musikal-Ritmik
Berpikir dalam
irama dan melodi. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan ini: Menyanyi, bersenandung,
mengetuk-ngetuk, irama, melodi, kecepatan, warna nada, alat musik, irama.
- Naturalis
Berpikir dalam
acuan alam. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan ini: Jalan-jalan di
alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, pengategorian, menatap bintang, meramal
cuaca, simulasi, penemuan.
- Badan-Kinestetik
Berpikir melalui
sensasi dan gerakan fisik. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan ini: Menari,
berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, mencoba, mensimulasikan,
merakit/membongkar, bermain drama, permainan, indra peraba.
- Intrapersonal
Berpikir secara
reflektif. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan ini: berpikir, meditasi,
bermimpi, berdiam diri, mengcanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat
jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis,
introspeksi.
- Logis-Matematis
Berpikir dengan
penalaran. Kata kunci yang berhubungan dengan kecerdasan ini: bereksperimen, bertanya,
menghitung, logika deduktif dan induktif, mengorganisasikan, fakta, teka-teki, skenario.
Kedelapan
kecerdasan yang bisa disingkat menjadi SLIM-n-BIL ini harus dipahami oleh para
orang tua dan guru. Jangan sampai anak mendapat label anak yang tidak cerdas
atau lebih kasar dikatakan bodoh, hanya karena kita menganggap anak yang cerdas
itu hanyalah yang nilai matematikanya bagus.
Perlu kita akui
dan sadari, di luaran sana masih banyak yang belum memahami ini. Seringkali
anak menjadi korban karena pemberian label tersebut. Dan, ini bukanlah hal yang
sepele dalam tumbuh kembang anak-anak kita.
Karena alasan
itulah, memilih dan menentukan sekolah menjadi salah satu cara untuk
memanusiakan anak. Mendidik anak sesuai dengan usia dan dengan cara yang benar.
Memperlakukan mereka selayaknya manusia yang diberikan kelebihan dan kecerdasan
yang berbeda-beda oleh Sang Pencipta.
Mendidik Anak Usia Dini Di Era Digital
Anak-anak yang
terlahir di rentang tahun 2010-sekarang disebut juga dengan Generasi Alpha. Menurut
lembaga penelitian sosial di Australia McCridle, kelahiran Generasi Alpha sudah
mencapai laju 2,5 juta kelahiran per minggu. Generasi Alpha ini merupakan anak dari
Generasi Y dan adik dari Generasi Z.
Generasi Alpha
disebut sebagai generasi yang super cepat. Mereka juga sudah sangat familiar
dengan teknologi. Kelekatan mereka dengan gadget pun sudah tidak bisa
terpisahkan lagi.
Ada beberapa
karakter Generasi Alpha yang harus dipahami oleh para orang tua. Menurut
psikolog pendidikan, Binky paramitha seperti yang dikutip dari www.kumparan.com, ada 5 karakter dari Generasi Alpha, diantaranya:
- Terbiasa dengan teknologi
- Memiliki kecerdasan tinggi
- Perilaku bermain yang berubah
- Jauh dari buku dan majalah
- Menciptakan teknologi sendiri
Nah, dari kelima
karakter tersebut, kita bisa mulai memahami bagaimana seharusnya mendidik
Generasi Alpha. Ada beberapa hal penting yang harus ditanamkan sejak dini,
yaitu:
- Penanaman nilai agama
- Penanaman norma-norma yang baik dalam kehidupan
- Tumbuhkan simpati dan empati
- Perkenalkan mereka dengan alam
- Ajak anak untuk bersosialisasi
Intinya, di era
digital sekarang ini, kita para orang tua dituntut untuk melek teknologi. Teknologi
tidak hanya dipergunakan untuk kepentingan entertainment saja, tapi juga harus
ada sisi edukatifnya. Anak-anak tidak harus dijauhkan dari gadget, tapi kita
sebagai orang tua harus memberikan aturan dan batasan.
Selain itu, pendampingan
dan pemberian pemahaman akan baik buruk pun harus sudah diberikan sejak dini. Ingat,
perlu digarisbawahi, bahwa anak-anak generasi Alpha itu lahir dan hidup di era
digital, jadi pendekatannya pun harus lebih cerdas.
Pernah
mendengar nama ini? Hmmm… rasanya inilah sekolah yang benar-benar memahami
bagaimana seharusnya mendidik dan memperlakukan anak sesuai dengan usianya.
Apple TreePre-School BSD didirikan pada tahun 2000 dengan visi menjadi sekolah yang mendorong
kepercayaan diri dan kemandirian setiap siswa. Dengan suasana lingkungan
belajar yang positif dan dukungan dari orang tua murid dan guru-guru yang
berdedikasi, Apple Tree Pre-School bertujuan membentuk dasar yang solid untuk perkembangan
fisik, intelektual, sosial dan emosional anak.
Apple Tree
Pre-School BSD menggunakan Adopted
Singapore Curriculum, jadi bahasa pengantar dalam proses belaja mengajar
menggunakan Bahasa Inggris dan Mandarin.
Apa Saja Yang
Bisa Anak Pelajari di Apple Tree Pre-School BSD?
Apple Tree
Pre-School BSD menggunakan Adopted Singapore Curriculum. Selain itu mereka pun mengembangkan
potensi Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk). Oleh karena itu ada
beberapa area belajar yang bisa menumbuhkan kecerdasan setiap anak, yaitu:
- English
- Mathematics
- Chinese
- Creativity
- Social Studies
- Science
- Bahasa
- Moral
- Music
- Physical Education
- Phonics
Kenapa Memilih Apple Tree Pre-School BSD?
Apple Tree
Pre-School memiliki visi menjadi sekolah yang terpercaya untuk mendidik pelajar
muda untuk menjadi pribadi yang baik secara akademis melalui metode
pembelajaran Experiential Learning (Belajar dengan Mengalami).
Dari visinya
saja sudah sangat jelas, kalau Apple Tree Pre-School sangat memfasilitasi
anak-anak untuk belajar dengan cara yang berbeda. Mereka tidak terfokus pada
text-book, tapi merasakan dan mengalaminya langsung. Tentu saja ini akan jauh
memberika efek positif bagi anak-anak.
Selain itu,
Apple Tree Pre-School juga sangat paham akan kecerdasan anak yang
bermacam-macam. Oleh karena itu, metode dan pola belajar mengajarnya pun
mendukung setiap anak untuk menggali potensi kecerdasan yang mereka miliki.
Tidak hanya
itu, Apple Tree Pre-School BSD memiliki 4 nilai plus yang membuat anak menjadi
lebih nyaman. Keempat poin itu diantaranya:
- Learning & Fun
Proses
pembelajaran yang menyenangkan. Anak diajak untuk belajar melalui permainan
yang menyenangkan.
- Healthy Meals
Makanan dan
anak merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Apple Tree Pre-School menyediakan
makanan yang menjadi favorit anak-anak tapi tetap memperhatikan nutrisi dan
rasa.
- Friendly Place
Apple Tree
Pre-School mendesain sekolah yang ramah bagi anak-anak.
- Children Safety
Keamanan anak
menjadi perhatian penting bagi Apple Tree Pre-School.
Dari
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Apple Tree Pre-School BSD, sepertinya
sekolah ini bisa menjadi pilihan terbaik bagi para orang tua. Dengan visi dan
misi yang sangat jelas, sebagai orang tua kita tidak akan ragu lagi untuk
menyekolahkan anak-anak kita di Apple Tree Pre-School. Apple Tree Pre-School, welcoming place for every child.
#appletreebsd
Mbak, lengkap banget penjelasannya. Ini anak saya umur 4 tahun kurang beberapa bulan sudah saya masukkan PAUD mbak. Karena saya merasa (sebagai ibu) anak saya sudah mampu. Walaupun begitu saya tetap mengajaknya bermain karena fitrahnya masih bermain...yah belajar sambil bermain biar dia enjoy. Hehehe
ReplyDeleteSemua tergantung keyakinan kita masing-masing. Tapi, benar banget yang terpenting itu mereka tetap tidak kehilangan dunianya.
Deleteberikan mainan yang dapat meng-edukasi agar si kecil bisa berinteraksi terhadap lingkungan, jangan lupa selalu ditemani ya ... bila bermain untuk bisa berkomuniaksi dalam permainan tersebut
ReplyDeleteSiappp.... Setuju banget, Bun...
DeletePendidikan anak usia dini di era digital itu memang penting banget ya, Mbak. Jadi teringat dengan keponakan saya yang sudah lulus dari PAUD sekitar tiga tahun yang lalu. Btw, salam kenal ya, Kak.
ReplyDeleteWah, berarti sekarang keponakannya udah masuk SD dong. Salam kenal juga, Mbak :)
DeleteSeringkali orangtua mengkotak-kotakkan kecerdasan.
ReplyDeleteSemoga anak-anak bisa bertumbuh sesuai dengan kelebihannya dan dengan dukungan orangtua tentu saja...
Aamiin... Sebagai orang tua kita memang kudu terus belajar nih, Mbak.
DeleteAda tetanggaku yang memasukkan anaknya ke sekolah usia dini. menurutku ya sah-sah saja dan semua juga balik pada kepentingan orangtua dan anak. Semangat untuk memberikan yang terbaik ya mb
ReplyDeleteYa, Mbak. Semua tergantung keyakinan orang tuanya.
DeleteSama-sama tetap semangat, Mbak :)
Aku tipe orang tua yang santai alias aku masukan sekolah anak kalau anaknya sudah minta. Untungnya ketiga anakku sudah minta masuk sekolah diusia 3 tahun jadi aku masukan PAUD dengan syarat 80% kegiatannya adalah bermain
ReplyDeleteWah kita samaan dong, Mbak. Tetap dunia anak itu bermain, jangan sampai mereka kehilanga itu semua.
DeleteSetuju, Makanya saya gak pernah mau debat tentang penting atau tidak menyekolahkan anak di usia dini. Anak-anak saya semuanya sekolah sejak dini. Tentu saja saya punya pertimbangan dan alasan tentang hal ini
ReplyDeleteSippp... Setuju banget, yang terpenting niat kita memang memberikan yang terbaik tanpa merampas dunianya.
DeleteTernyata anakku masuk tipe kinestetik dan interpersonal Mba. Terimakasih sharingnya.
ReplyDeleteWah, seru tuh kalau udah tahu, jadi kita bisa menajamkan kecerdasannya :)
DeleteBerbagai kecerdasan yang dimiliki anak dan mampu kita stimulasi dengan berbagai permainan menarik.
ReplyDeleteSetuju banget, Mbak :)
DeleteWah mainan funthinker juga ya, sama kayak anakku
ReplyDeleteAku setuju, sbg ortu kita wajib menstimulasi setiap potensi anak
Tosss dulu dong, Bun... :)
DeleteAnakku semuanya masuk PAUD. Selain belajar ya supaya punya teman main karena di rumah terus juga bosan.
ReplyDeleteUdah mah anak-anaknya Mbak Leyla cowok semua ya? :)
DeleteBanyak macam untuk kategori kecerdasan anak ini ya moms. Dan aku habis baca blog nya mom, jd terbayang dengan kegalauan saat nanti apakah memasukkan anak d usia dini atau engga
ReplyDeleteSemua tergantung kita, Bun. Kalau saya sih kalaupun dimasukkan, ya pilih sekolah yang paham bagaimana memperlakukan anak usia dini :)
DeleteSetiap anak memiliki semua kecerdasan itu, setelah besar baru kelihatan mana yang menonjol, nah itu dimaksimalkan. Btw anak pertama saya dulu masuk sekolah sejak usia 2,5 tahun, alasannya karena di rumah tidak ada yang jaga, sementara ayah ibunya bekerja. Ini yang anak kedua udah berumur 23 bulan, belum ada keputusan apakah akan cepat sekolah seperti kakaknya atau tidak.
ReplyDeleteYa,Mbak untuk orang tua bekerja memang menyekolahkan anak menjadi solusi cerdas daripada dititipkan kakek nenek atau baby sitter. Semangat, Mbak :))
DeleteBanyak bgt mainannya mba, pasti anaknya happy deh & yg paling penting bisa mengelola emosinya
ReplyDeletedengan sekolah PAUD anak dilatih mandiri kak, beneran deh anak yang diasah dari kecil jauh lebih mandiri dan pinter secara emosi juga
ReplyDeleteAq senang belajar tentang jenis-jenis kecerdasan manusia
ReplyDeleteSekolah PAUD melatih anak dari kecil jadi pas masuk sekolah udah bisa sendiri
ReplyDeleteUlasannya lengkap banget, tks sharingnya. apple tree deket rumahku juga ada. recomended emang, bagus masukin anak disana
ReplyDelete