Follow Us @soratemplates

Saturday, November 28, 2015

Belajar Dari Orangtua

November 28, 2015 0 Comments
Foto: Pribadi

Keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal apapun. Dengan kata lain rumah adalah sekolah pertama dan orangtua ialah guru pertama yang dikenal oleh anak-anak. Karena alasan itulah keluarga harus menjadi tempat yang paling kondusif dalam menerapkan nilai-nilai positif kehidupan.
Ya, begitulah yang aku rasakan selama ini. Sejak kecil orangtuaku mendidik aku dan keempat kakakku dengan luar biasa. Banyak orang di luaran termasuk keluarga besar kami, yang menilai orangtua kami, terutama Bapak, tidak memiliki hati dalam mendidik.
Kami memang dididik dengan sangat disiplin dan tegas. Namun tentunya jauh dari kekerasan yang menyebabkan kami terluka. Ketegasan yang diterapkan memang sengaja Bapak lakukan untuk membuat kami anak-anaknya memahami makna hidup yang sebenarnya.
Kami tidak dididik menjadi anak yang manja dan mengalah pada kehidupan. Kami dibimbing untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kerja keras. Sejak kecil, kami dididik untuk mendalami tiga pelajaran yang sangat membantu kami hingga saat ini. Ya, sejak di bangku SD hingga SMA, Bapak menekankan kepada kami untuk memahami agama, bahasa asing dan bela diri.
Awalnya kami heran, mengapa mesti tiga ini? Mengapa tidak yang lain? Ternyata semuanya terjawab sekarang. Saat kami sudah mulai dewasa, kami merasa betapa pentingnya ketiga hal itu. Dan ketiga itu sangat membantu kami untuk mengarungi kehidupan sekarang.
Tidak hanya itu, Bapak mendidik kami untuk memiliki jiwa entrepreneur, jiwa pemberani dan juga menghargai waktu dan uang. Sejak kecil, kami diajari untuk bisa berjualan. Kami berlima diharuskan untuk menyimpan kue dan es mambo ke warung-warung di sekitaran rumah sebelum kami berangkat ke sekolah.
Foto; Pribadi
Tidak boleh ada kata malu dan malas dalam kamus kehidupan kami. Semuanya harus kami jalani sebagai proses pembelajaran hidup dari Bapak. Bapak selalu mengingatkan semua yang kami dapatkan pasti akan berguna ketika kami dewasa nanti.
Ya, benar saja. Nilai-nilai yang diterapkan oleh Bapak sampai saat ini sangat terpatri dalam diriku dan keempat kakakku. Nilai kedisplinan, keberanian, kejujuran, kerja keras, sampai saat ini masih saja tergores pasti dalam langkah kami. Kami malu jika harus meminta dari orang lain, karena sejak kecil kami dididik untuk berusaha dengan hasil kerja sendiri. Kami bisa membiayai kuliah dari hasil mengajar dan berdagang.
Nilai-nilai positif yang Bapak terapkan dalam kehidupan kecil kami ternyata menjadi inspirasi bagi anak-anaknya, khususnya aku. Aku selalu menanamkan nilai-nilai itu kepada keponakan-keponakan dan anak didikku sebelum aku menikah. Aku tanamkan dalam jiwa mereka untuk menjadi pribadi yang berani, jujur dan kerja keras.
Aku selalu berusaha untuk memberikan contoh yang baik. Contohnya saja, sebelum aku meminta mereka untuk lebih banyak membaca daripada menonton TV, maka kau sendiri harus melakukan itu terlebih dahulu. Bahkan tanpa ada ucapan atau suruhan, mereka dengan sendirinya akan mengikuti apa yang aku lakukan.
Foto : Pribadi
Banyak hal yang aku lakukan untuk menjadikan keponakan-keponakan serta anak didikku memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupannya. Karena bagiku, masa anak-anak adalah masa yang paling baik untuk membiasakan sesuatu. Saat itu, karena aku belum menikah, maka aku menanamkan nilai-nilai itu kepada keponakan-keponakan dan anak didikku.
Dan saat ini, ketika aku telah dikaruniai seorang putra, aku mulai belajar menanamkan nilai-nilai tersebut kepadanya. Meskipun usianya baru 2,5 bulan, tapi aku mencoba membiasakannya dengan segala yang positif. Mungkin sebagian orang berpikir, anak seusia itu belum mengerti. Tapi, aku yakin jangankan anak sudah lahir, anak dalam kandungan saja sudah bisa mendengar. Karena aku pikir, mumpung masih kertas kosong, jadi akan lebih mudah menerapkan nilai-nilai positif pada amanah terindah ini.
Foto; Pribadi
Aku selalu membiasakan anakku mendengarkan yang baik-baik saja. Pujian, kata-kata motivasi dan afirmasi selalu aku bisikkan kepadanya. Aku juga mengajarkannya untuk mengenal banyak orang dengan adat dan bahasa yang berbeda-beda. Karena aku dan suamiku berasal dari dua budaya yang berbeda, maka ia pun akan tumbuh dalam dua kebiasaan yang berbeda pula. Tapi, aku tidak pernah membatasinya. Karena ketika ia dewasa nanti, ia pun akan mengenal dunia dengan kondisi orang-orang yang berbeda pula. Oleh karena itu, aku ingin menanamkan kepadanya nilai-nilai positif agar kelak ia bisa menjadi pribadi yang positif pula.
Semua yang aku lakukan tentunya tidak lepas dari didikan orangtuaku dulu. Aku memang terinspirasi dari bagaimana Bapak dan Mamah menanamkan nilai-nilai positif kepada kelima anaknya. Menurutku tidak ada salahnya ketika kita belajar dari orangtua, jika itu memang hal yang positif. 

#parentingantikorupsi #GakPakeKorupsi #PRUNG 

Monday, November 23, 2015

ASUS Zenfone 2 Laser, Smartphone 4G Performa Hebat Harga Bersahabat

November 23, 2015 0 Comments
Sumber: www.asus.com
Hari gini siapa sih yang tidak ingin punya gadget yang bisa mengerti keinginan kita. Ya, tentunya saja setiap orang menginginkan smartphone yang bisa memenuhi setiap kebutuhannya. Ponsel pintar yang dicari haruslah memiliki performa yang mumpuni.
ASUS Zenfone 2 Laser ialah jawaban dari kegelisahan para pecinta gadget yang hebat namun kadang kantong tak pernah bersahabat. ASUS memfasilitasi keinginan msyarakat yang begitu tinggi pada smartphone 4G yang berkualitas namun harga tidak membuat rekening terkuras.
Ada tiga varian dari ASUS Zenfone 2 Laser ini, yaitu ukuran 5 inci, 5,5 inci dan 6 inci. ASUS Zenfone 2 Laser juga memiliki fitur yang yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mulai dari sistem Android 5.0.2 Lollipop yang diperkuat prosesor quad-core hingga octa-core dari Qualcomm.
ASUS Zenfone 2 Laser juga dilengkapi dengan Gorilla Glass 4. Seperti yang sudah kita ketahui, Gorilla Glass 4 merupakan lapisan antigore terbaru dari Corning yang menawarkan daya tahan dua kali lebih baik ketika terjatuh. Tidak hanya itu, aplikasi yang satu ini mamu mereduksi kemungkinan layar pecah hingga mencapai 85% serta 2,5 kali lebih kuat dari lapisan Gorilla Glass 3.
ASUS Zenfone 2 Laser juga memberikan kenyamanan bagi pecinta streaming. Smartphone yang satu ini dilengkapi dengan Bluelight Filter. Itu artinya kita bisa dengan nyaman menikmati streaming dari YouTube dengan konektivitas data kecepatan tinggi 4G LTE. Ketika aplikasi ini diaktifkan, maka ia akan mengurangi warna biru pada layar dan akhirnya bisa menghasilkan warna yang lebih lembut. Kelebihan lain dari aplikasi ini ialah tidak akan membuat mata kita lelah, meskipun berlama-lama melihat ke layar.
Dengan namanya ASUS Zenfone 2 Laser, maka kelebihan yang paling menonjol ada pada kamera dari smartphone ini. Resolusi dari kamera utama ASUS Zenfone 2 Laser mencapat 13MP dengan lensa f/2.0 aperture dan mampu mengambil foto dengan resolusi 4128 x 3096 pixel. 
Tapi, tidak hanya itu saja yang menjadi kelebihan dari sisi kamera. ASUS Zenfone 2 Laser juga dilengkapi dengan zero shutter lag. Dengan fitur yang satu ini, kita tidak akan takut kehilangan momen tak terlupakan yang berlangsung cepat.
Dan tentu saja fitur Laser Auto Focus memperkuat kualitas dari kamera smartphone ASUS Zenfone 2 Laser ini. Dengan adanya fitur ini, kita akan diberikan kenyamanan untuk lebih cepat mencari fokus terhadap obyek foto hingga 0,03 detik, baik dekat maupun jauh. Laser Auto Focus juga membuat smartphone yang satu ini tidak hanya cepat namun juga tepat dalam mendapatkan obyek yang diinginkan, meskipun dalam kondisi kurang cahaya sekalipun.
Kelebihan dari kamera yang dimiliki ASUS Zenfone 2 Laser ialah mampu menangkap gambar dan video hingga 400% lebih terang meskipun dalam kondisi cahaya yang kurang terang. Hal ini karena adanya teknologi ASUS PixelMaster Camera. Dual LED (dual tone) flash yang dimiliki smartphone ini juga dapat menjadikan hasil foto rekaman lebih natural. Tidak hanya digunakan untuk mengambil foto saja, kamera ini pun mampu merekam video dengan FullHD dan kecepatannya mencapai 30 frame per detik.
Bagi penggemar selfie, ASUS Zenfone 2 Laser memberikan kenyamanan yang luar biasa. Resolusi kamera depannya mencapai 5MP dengan aperture f/2.0. Tidak hanya itu, sudutmya pun lebih besar 85o, sehingga menjadikan obyek yang ditangkap pun lebih banyak. Dan tentu saja kamera smartphone ini pun didukung dengan autofocus yang luar biasa.
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki tersebut, tidak berlebihan jika ASUS Zenfone 2 Laser menjadi jawaban dari keinginan konsumen. Kepuasan konsumen akan sangat terpenuhi dengan aplikasi yang disediakan oleh produk ASUS yang satu ini. ASUS Zenfone 2 Laser, smartphone 4G performa hebat harga bersahabat.

Wednesday, November 18, 2015

Dengan Caranya Aku Dididik

November 18, 2015 1 Comments
Menjadi guru? Tentulah tidak sedikit orang yang menomorduakan profesi satu ini. Bahkan tak jarang, di beberapa perguruan tinggi, fakultas keguruan menjadi pilihan terakhir setelah pilihan lain tidak bisa terpenuhi.
Ironis memang, sosok yang sebenarnya memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa, didapat hanya karena keisengan dan bukan pilihan dari hati. Namun, tidak bisa dipungkiri hal itu memang benar-benar terjadi di negara ini. Sebagian orang masih memandang rendah dan meremehkan profesi mulia ini.
Namun, ditengah ironi yang terjadi di negeri ini, ternyata masih ada yang berpikiran berbeda. Pemikirannya ditanamkan kepada kelima anaknya, bahwa apapun pekerjaannya kelak, semua anaknya harus merasakan menjadi guru terlebih dahulu. Dia mendidik anak-anaknya untuk belajar mengajar sejak duduk di bangku SMP dan SMA. Menurutnya, setiap orang itu akan menjadi guru bagi dirinya dan keluarganya.
Sosok itu begitu kuat menginspirasi anak-anaknya untuk memilih jalan hidup sebagai seorang pendidik. Meskipun sosok itu bukanlah sosok yang kaya harta dari hasil mendidik murid-muridnya. Tapi, setidaknya dia sudah menanamkan kepada kelima anaknya untuk menjadi pribadi yang kaya hati dengan memilih jalan sebagai seorang pendidik.  
Sosok itu menjadi inspirasi bagi anak perempuan terakhirnya untuk menjadi seorang pendidik yang bisa senantiasa mengajar dengan ketulusan. Biarkan uang akan mengikuti, itulah nasihat yang selalu sang Ayah katakan. Dan kata-kata itulah yang terus menjadi pegangan bagi anak bungsunya ini.
Ya, dialah sosok ayah sekaligus guru bagiku. Aku yang dulu sempat memandang sebelah mata terhadap profesi guru, saat ini begitu mencintai profesi yang satu ini. Aku berpikir profesi guru ialah profesi yang tidak hanya mengandalkan kekuatan otak tapi juga hati.
Bagiku Bapak sudah sangat berjasa dalam mendidikku. Bukan hanya pendidikan tentang makna kehidupan yang memang semestinya diajarkan oleh seoarang ayah kepada anak-anaknya. Tapi juga, Bapak benar-benar guru dalam mendidik pendidikan umum.
Bapak yang sangat mencintai Bahasa Inggris menularkan kesukaannya itu kepada anak-anaknya, termasuk aku. Kami dididik untuk memahami dan mencintai bahasa asing. Dan beliaulah langsung yang mengajarkannya.
Aku begitu merasakan didikan yang luar biasa dari Bapak. Hampir setiap hari aku ‘dicekoki’ dengan bahasa asing. Dari Senin sampai Senin lagi, dari pagi sampai malam, aku ‘dipaksa’ untuk belajar bahasa asing yang satu ini.
 Dulu aku merasa Bapak itu begitu keras dan tidak ada toleransi sama sekali. Bahkan aku merasa bosan dan lelah ketika terus disuruh belajar Bahasa Inggris. Kadang, aku sering mencari-cari alasan untuk bolos belajar bersama Bapak.
Tapi, ternyata semua itu terasa hasilnya sekarang. Aku bisa merasakan banyak manfaat dari belajar Bahasa Inggris. Aku dengan mudah ditawari pekerjaan ini dan itu. Tidak hanya itu aku juga bisa berani mengembangkan lembaga bahasa Inggris yang dulu sempat dirintis oleh Bapak. Dari merintis ulang tempat les itu, aku mendapatkan kantong rezeki yang patut untuk disyukuri. Selain itu, impianku untuk bisa bertemu dengan orang-orang asing pun, dengan mudah bisa terwujud.

Bagiku, Bapak ialah pahlawan yang sangat berjasa dalam kehidupanku. Sosok seorang ayah dan guru yang senantiasa menginspirasi. Karena didikannya aku bisa seperti sekarang. Dengan caranya yang luar biasa aku merasakan hasil yang tak terkira dan tak bisa dilukiskan oleh kata. 
Foto:Pribadi

Tulisan dibuat untuk Lomba Menulis "Guruku Pahlawanku"

Sunday, October 11, 2015

Happy Graduation, My Husband!

October 11, 2015 0 Comments

10 Oktober akan menjadi hari yang sulit untuk terlupakan untukmu. Hari dimana dirimu dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar S,ST. Ada banyak cerita selama perjalanan menerima ilmu selama 4 tahun. Pencapaian demi pencapaian telah kau raih hingga detik ini.
Tidak perlu berkecil hati karena di hari kelulusanmu, orang yang paling berjasa dalam hidupmu tidak bsa menyaksikan momen indah ini secara langsung. Berjanjilah pada diri sendiri, kau akan mengajak ibumu di hari kelulusan S2 nanti. Yakinlah impian itu pasti terwujud.
Suamiku, maafkan istrimu ini yang tidak bisa memberikan apa-apa di hari yang spesial dalam hidupmu. Hanya untaian doa yang bisa tercurah untuk kesuksesan dan kebahagiaanmu. Kelulusan ini adalah langkah awal dari perjalanan menjemput setiap impian. I’m proud of you. I’ll always support you to reach your dreams, coz your success is my happiness. Happy grduation, my husband J ! 

Thursday, October 8, 2015

Setahun Lalu

October 08, 2015 0 Comments

8 Oktober 2015
Waktu memang sesuatu yang tidak bisa menunggu. Ia akan terus bergerak tanpa ada jeda. Tidak salah kalau kita bisa terlena dengan nikmat yang satu ini. Bergerak cepat bagai detak jantung dan embusan napas.
Setahun yang lalu, tepat di hari ini, kita berjanji untuk saling menyatukan niat suci. Sebuah cincin menjadi saksi dari keseriusan kita dalam melangkah. Sebuah pertanyaan yang terlontar dijawab dengan sebuah anggukan keyakinan dibalut doa penuh harap.
Proses khitbah yang tidak menjadikan kita menghalalkan yang haram. Rasa syukur senantiasa terucap karena kita masih bisa menjaga semuanya. Kecanggungan saat akad nikah dan resepsi menjadi bukti kita tak pernah saling beradu pandang sebelumnya.
Kisah demi kisah telah terangkai menjadi sebuah cerita. Ini semua baru awal dari cerita tentang kita. Kita sadari kalau tidak semua kisah itu menyenangkan, tapi kita yakin semuanya adalah kisah terbaik yang sulit terhapus. Selalu ada hikmah dari perjalanan panjang kita selama ini. Senyum, tawa, tangis, harap dan semua rasa bercampur membalut setiap cerita yang tercipta.
Satu hal yang harus selalu kita ingat, setahun yang lalu kita telah berjanji untuk melangkah bersama mengikat janji. Janji dan niat suci itu haruslah menjadi pengingat dari perjalanan kita berdua. Semoga doa kita selalu sama, kita akan selalu melangkah bersama menuju jannah-Nya.  

Tuesday, September 1, 2015

Double Saving

September 01, 2015 0 Comments
www.malezones.com

Mana yang lebih penting menabung dulu atau memenuhi semua kebutuhan? Mungkin pertanyaan ini sering muncul dalam benak kita.  Dan tentu saja, tidak mudah untuk menentukan pilihan tersebut.
Bagi pasangan yang dua-duanya bekerja mungkin bisa dengan mudah mengambil keputusan untuk menyimpan sebagian penghasilannya. Tapi, bagi yang hanya mengandalkan dari satu keranjang penghasilan, maka harus membutuhkan ekstra pemikiran.
Sama seperti aku dan suami. Setelah menikah aku memilih untuk diam di rumah. Sebuah konsekuensi yang memang sudah aku putuskan dengan sangat mantap. Tapi, tentu saja hidup itu pilihan. Ketika mengambil keputusan ini, aku pun sudah siap dengan segala kemungkinan. Aku harus mulai membiasakan diri untuk mengatur keuangan dengan baik.
Aku bersyukur karena suamiku sudah memiliki pekerjaan yang tetap sebagai seorang pegawai negeri. Dengan gaji yang didapat, kami bisa memenuhi kebutuhan dua dapur kami. Ya, karena suamiku masih harus menyelesaikan studinya di Jakarta dan aku tinggal di Bandung karena kondisiku sedang hamil. Tentu saja, bukan hal yang mudah membagi pendapatan bulanan untuk dua dapur.
Tapi, kami memiliki cara untuk menjadikan pendapatan kami bisa mencukupi kebutuhan bulanan dan juga tahunan kami. Kami berusaha untuk merutinkan melakukan double saving. Apa itu double saving?
Kami menyebutnya double saving, karena memang kami melakukan aktivitas menabung. Tapi ada dua cara menabung yang kami lakukan. Pertama, kami langsung memotong Rp 450.000,00 dari penghasilan sekitar 3 juta per bulan, untuk disimpan atau ditabungkan.
Selain itu, kami pun memiliki rutinitas saving yang kedua. Kami membiasakan diri melakukan sedekah shubuh setiap hari. Untuk besarnya simpanan ini tidak kami tentukan berapa besarnya, yang terpenting masih dalam jumlah yang wajar (tidak terlalu kecil).

Dengan cara ini, kami merasakan kebutuhan kami bisa tercukupi setiap bulannya. Memenuhi kebutuhan dua dapur, biaya transportasi Jakarta Bandung setiap minggunya, dan juga biaya kebutuhan lain-lain. Selain itu, kami pun harus mempersiapkan semua kebutuhan untuk kelahiran buah hati dalam waktu dekat ini. Tapi, kami bersyukur karena semuanya bisa tertangani dengan baik. 

Friday, August 28, 2015

Antara Aku, Dia dan AirAsia

August 28, 2015 0 Comments
Sumber: Pribadi
Tak pernah terbayangkan olehku akan dipertemukan dengan jodoh yang berasal dari beda provinsi. Tidak hanya itu, aku sama sekali tidak pernah mengenal siapa dirinya. Bahkan ketika dia datang mengetuk pintu rumah pun, semuanya benar-benar tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
16 September 2014, saat itulah sebuah titik yang akan menjadi rangkaian huruf dan cerita dimulai. Dengan menumpang pesawat AirAsia, dia tiba di Bandara Husein Sastranegara sore hari. Tanpa jeda waktu yang lama, ia bersama sahabat dan juga kakak keduaku langsung menuju rumah. Hari itu ialah hari pertama aku dipertemukan dengan dirinya.
Setelah pertemuan pertama itu, kami berdua saling membuka diri untuk mengenal satu sama lain. Tentunya banyak diskusi yang kami lakukan di dunia maya. Ya, kami berdua memang sepakat untuk tidak saling bertemu atau bahkan saling menelpon. Mungkin terasa aneh untuk sebagian orang, tapi inilah jalan yang kami pilih.
Awalnya, ada sedikit ketakutan dan kekhawatiran dalam diriku, apakah perbedaan budaya tidak akan menjadi masalah? Ditambah lagi, jika aku menerimanya, apakah jarak tempat tinggal keluarga kami masing-masing tidak terlalu jauh? Dan masih banyak ketakutan yang menyapaku pada masa perkenalan itu.
Tapi, memang cinta selalu menemukan jalannya sendiri. Hanya berjarak tiga minggu dari pertemuan pertama itu, akhrinya kami memutuskan untuk saling menerima dan bersiap untuk mengikat janji. Kami berdua merasa memiliki visi dan misi hidup yang sama. Dan yang terpenting, dia mau menerimaku dengan segala kekurangan yang aku miliki. Dengan keyakinan yang penuh, kami tetapkan untuk segera menghalalkan hubungan kami.
8 Oktober 2014 ialah hari yang tak akan pernah aku lupakan. Dia bersama Ibu dan pamannya serta ditemani sahabat baiknya, datang untuk menyatakan niat suci itu. Mereka datang dari kota yang berada hampir di paling timur Pulau Jawa untuk meyakinkan niat suci itu. Kali ini pun, AirAsia menjadi saksi perjalanan calon suami beserta Ibu dan pamannya. Meskipun mereka baru tiba di Bandung sore hari dan dilanjut berkunjung ke rumahku malam hari, tapi hanya perasaan bahagia yang mampu terlukiskan. Tidak ada wajah kelelahan dengan jarak yang begitu jauh. Malam itu, pertunangan kami pun berjalan dengan lancar dan khidmat.
Sumber: Pribadi
Dari mulai masa perkenalan, tunangan hingga prosesi ngunduh mantu, keberadaan AirAsia sangat membantu kami. Dengan harga yang tidak membuat rekening tabungan kami menipis, kami bisa melakukan semuanya dengan mudah. Jarak seakan-akan tidak menjadi penghalang bagi kami.
Kami tidak menutup telinga dan mata tentang berita di luar sana. Kami sadar banyak orang yang kurang memercayai maskapai AirAsia. Tapi apa yang sudah kami rasakan benar-benar jauh dari apa yang selama ini diberitakan. Kami percaya dengan kinerja para awak kapal maskapai ini. Jadi, sangat tidak adil kalau kita menghakimi sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja.
Bagi aku dan suamiku, AirAsia merupakan saksi perjalanan cinta kami. Banyak kisah yang sudah dan akan kami torehkan bersama AirAsia. Bukan hanya sebelum kami menikah, bahkan sampai sekarang dan nanti. Kisah yang akan selalu menjadi bagian dari perjalanan panjang kehidupan rumah tangga kami.
AirAsia akan menjadi sahabat kami menatap masa depan. Keberadaan keluarga besar kami yang berada di dua provinsi yang berbeda, mengharuskan kami untuk melakukan perjalanan jauh, setidaknya setahun sekali. Dan kami yakin,  jarak yang begitu jauh terasa dekat dan nyaman dengan adanya AirAsia. AirAsia benar-benar akan menjadi bagian dari hidupku, suami dan juga keluarga besarku. 

Wednesday, August 26, 2015

Samsung Galaxy Note 5

August 26, 2015 1 Comments
Sumber: geeksnack.com

Samsung memang selalu memberikan terobosan yang menggoda. Selalu ada kelebihan dari ponsel keluaran Samsung. Tidak salah jika Samsung dikatakan sebagai pioneer dalam dunia gadget. Samsung tidak pernah kehilangan ide untuk menarik perhatian konsumen. Samsung Galaxy Note 5 ialah salah satu bukti dari keluarbiasaan ide Samsung kali ini.
Sumber: y www.GalaxyLaunchPack.com outube.com
Samsung Galaxy Note 5 hadir dengan berbagai kelebihan yang belum dimiliki oleh ponsel pintar lainnya. Dalam acara Samsung Galaxy Unpacked 2015 di Lincoln Center, New York City, President&CEO Samsung Electronics, JK Shin, menjelaskan bahwa Samsung selalu menawarkan better product dan new product first bagi para konsumennya. Hal itu sesuai dengan filosifi Samsung, listening to you. Samsung selalu mengerti apa yang konsumen butuhkan dan inginkan. Karena alasan itulah, Samsung Galaxy Note 5 hadir dengan gaya yang beautiful dan useful. Ponsel pintar ini sangat cocok bagi multimedia cosumer dan mulitasker.
Samsung Galaxy Note 5 memiliki terobosan terbaru yang sama sekali belum dimiliki oleh ponsel pintar lainnya, yaitu Samsung Pay. Samsung Pay ialah sebuah mobile payment solution. Kita sebagai konsumen dimanjakan dengan fasilitas Samsung yang satu ini. Kita tidak perlu ribet membawa banyak kartu kredit, kartu keanggotaan atau kartu-kartu lainnya. Karena semuanya sudah bisa kita nikmati dalam fasilitas Samsung Payment  yang simple dan safe. Kelebihan yang luar biasa ini bisa dinikmati mulai 20 Agustus di Korea,  28 September di Amerika, dan disusul oleh negara-negara lain.
Fitur terbaru Samsung Galaxy Note 5 lainnya, yaitu:
-            S Pen
Fitur yang satu ini disebut juga all powerful pen dan menggunakan clicking method. Dengan terobosan terbaru Samsung, kita akan dengan mudah menuliskan sesuatu di layar dan juga bisa langsung di-save.  Semuanya bagaikan kita menulis di atas kertas menggunakan pulpen biasa. Kita juga bisa dengan mudah membuat scrapbook sendiri.
-            Smart Multitasking
Ponsel pintar yang satu ini menghadirkan fitur yang bisa memudahkan kita membuka beberapa aplikasi sekaligus. Bagi orang-orang yang multitasker, tentunya fitur ini akan sangat membantu dan memfasilitasi apa yang kita inginkan.
-            Refined Camera
Dari dulu Samsung memang terkenal degan kualitas hasil jepretannya. Tidak heran ketika Samsung mendapat penilain bahwa kamera Samsung itu ialah kamera terbaik di dunia.
-            Battery
Samsung Galaxy Note 5 menggunakan fitur battery leadership. Dengan fitur ini konsumen bisa merasakan fasilitas fast charging. Selain itu ponsel pintar ini memiliki kelebihan fast wireless charging. Kita hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk pengisian baterai dari kosong hingga full, itu artinya 1 jam lebih cepat dari ponsel-ponsel yang lainnya.
-            Video Live Broadcast
Dengan fitur ini, Samsung Galaxy Note 5 memanjakan penyuka dunia hiburan. Dengan fasilitas ini, kita bisa dengan mudah menikmati banyak video live.
-            Sidesync (PC-Phone Correction)
Samsung Galaxy Note 5 menggunakan sistem wireless and automatically. Artinya ponsel pintar ini bisa dengan mudah dihubungakan ke PC.


Dengan segala kelebihan yang dimiliki, Samsung Galaxy Note 5 merupakan ponsel pintar yang benar-benar pintar. Dan tentu saja, ponsel pintar yang satu ini akan memanjakan kita sebagai konsumen. Samsung Galaxy Note 5, ponsel pintar khusus orang pintar. Samsung is always listening to us


Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition Samsung Galaxy Note 5. 
Ingin tahu lebih banyak tentang Samsung Galaxy Note 5, silakan kunjungi  www.GalaxyLaunchPack.com dan subscribe untuk mendapatkan informasi paling update tentang Samsung Galaxy Note 5

Saturday, August 22, 2015

Perjalanan dan Nasionalisme

August 22, 2015 0 Comments
Sumber: Pribadi

Perjalanan. Sebuah kata yang bisa dimaknai dari dua sisi. Perjalanan dalam arti sebenarnya dan perjalanan dalam makna yang tersirat. Tapi tentunya, dari keduanya itu ada satu kesamaan, bergerak.
Ya, perjalanan itu pergerakan. Sejatinya kata berjalan selalu beriringan dengan kata bergerak. Dan tentu saja setiap pergerakan pastilah menghasilkan sesuatu. Baik itu sebuah kisah baru atau pengalaman yang tak terlupakan. Dan semuanya akan menjadi sejarah yang sulit untuk terhapus.
Ketika seseorang melakukan sebuah perjalanan, secara tidak disadari ia akan belajar banyak hal. Ia akan menjadi lebih mencintai apa yang sebelumnya hanya ia abaikan. Contohnya saja, ketika seseorang melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain, ia akan menemukan sebuah perbandingan. Ia akan membandingkan keadaan tempat tinggalnya dengan kota yang ia datangi. Bisa jadi ia menemukan hal yang lebih baik dari kotanya, atau sebalilknya.
Begitu pun ketika seseorang itu pergi ke luar negeri. Ia akan menemukan banyak sekali pelajaran berharga ketika menginjakkan kaki di tempat yang baru. Tapi, dari semuanya itu, intinya adalah kita akan menemukan sesuatu yang berbeda. Selain itu rasa cinta akan tanah tempat kelahiran akan bertambah. Misalkan saja, ketika kita berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, kita akan menilai kalau Indonesia itu kaya akan budaya.
Sumber: Pribadi
Setiap daerah di negeri ini memang memiliki keunikan masing-masing. Selalu ada hal yang menakjubkan dan mengagumkan. Keindahan alam, adat dan budaya serta keramahan dan keunikan orang-orangnya menjadikan setiap daerah memiliki magnet untuk dikunjungi.
Semakin sering kita melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain, kita akan menemukan banyak hal berharga. Kita akan semakin sadar kalau bangsa ini kaya. Negeri kita ini berbeda dengan yang lain. Tidak salah, ketika banyak wisatawan mancanegara yang menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata yang patut diperhitungkan.
Kita sebagai warga negera Indonesia seharusnya malu, ketika orang-orang begitu bersemangat untuk mengenal Indonesia lebih jauh. Sedangkan kita malah sebaliknya. Kebanyakan orang kurang begitu suka untuk mengenal lebih jauh kekayaan yang ada di negeri ini. Tidak sedikit yang lebih merasa bangga mengunjungi tempat wisata di luar negeri. Tidak salah memang, ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Tapi, akan lebih baik kalau kita mengenal negeri ini terlebih dahulu sebelum menjelajah negara lain.
Sumber: Pribadi
Negeri ini terlalu indah untuk diabaikan. Tanah Air kita ini terlahir dengan begitu banyak kelebihan yang tidak dimiliki negara lain. Untuk itu, mulai sekarang, cobalah untuk melangkahkan kaki mengenal lebih jauh negeri kita ini. Buka mata dan telinga kita dan temukan sisi positif di setiap langkah kaki kita. Rasa nasionalisme itu perlu dipupuk, dan salah satunya dengan mengenal setiap jengkal kekayaan dan keunikan yang ada di negeri tercinta, Indonesia.


Tulisan ini disertakan dalam lomba 'jalan-jalan nasionalisme' yang diadakan Travel On Wego Indonesia.

Friday, August 21, 2015

Kekayaan Tak Ternilai

August 21, 2015 0 Comments

Anak, sosok yang kehadirannya selalu dinanti. Tidak ada satu orang pun di dunia, yang masih punya hati, mampu menelantarkan buah hatinya. Sebagai fitrah seorang manusia dan orangtua, pasti kita akan sangat bersyukur ketika diamanahi anak.
Seorang anak dilahirkan untuk disayangi dan dididik bukan untuk diterlantarkan. Anak itu amanah terindah dari Sang Maha Pencipta. Sejatinya ketika kita diamanani (dititipi) sesuatu berarti kita harus menjaganya dengan sangat baik. Suatu saat ketika titipan itu diminta kembali, maka Sang Pemilik akan senang ketika “titipannya” itu terjaga dengan baik.
Karena anak merupakan titipan, maka kita harus terus berusaha menjaga titipan itu. Jangan sampai atas dasar pemuasan ego, kita memperlakukan anak dengan tidak manusiawi. Bahkan tak jarang akhir-akhir ini banyak kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh orangtua kandungnya sendiri.
Sungguh ironis memang, orangtua yang seharusnya menjadi sahabat, pelindung dan juga orang yang membuat mereka nyaman, malah menjadi algojo bagi nyawa si anak. Lantas, kalau sudah begini, kemana anak harus mencari tempat ternyaman dalam kehidupannya? Dan yang membuat kita tidak habis pikir ialah banyak kasus yang menjadikan ibu sebagai tersangka dari kejadian kriminal tersebut.
Mungin timbul pertanyaan, sudah hilangkah surga di bawah telapak kaki ibu? Kemanakah cinta tulus yang dulu selalu didapatkan saat si buah hati masih dalam rahim? Apakah harga untuk sebuah kasih sayang sudah terlalu mahal hingga orangtua sudah tak sanggup memberikannya?
Sebenarnya ketika kita mengingat kembali tujuan dan niat kita untuk mendapatkan buah hati, maka kita akan sadar dalam memperlakukan mereka. Kita semua harus menyakini kalau anak itu bukan orang dewasa bertubuh kecil. Anak ya anak. Jangan samakan pola pikir kita dengan mereka.
Contoh kasus, ada orangtua yang berani melakukan kekerasan kepada anaknya, hanya karena si anak tidak mau menurut apa yang dikatakan atau diperintahkan. Hal itu terjadi, karena kita menganggap anak harus paham 100% dengan apa yang kita ucapkan. Padahal dunia mereka berbeda dengan dunia kita. Mereka tidak bisa dipaksakan untuk memahami semua yang kita inginkan.
Mungkin sebagian orang menganggap cara mendidik orangtua dengan kekerasan dan dilabeli atau dibalut dengan kata disiplin itu baik. Padahal apapun alasannya, kelembutan dan kasih sayang jauh lebih ampuh dalam mendidik anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sebenarnya kita bisa bercermin pada beberapa kasus yang terjadi. Banyak anak yang pada akhirnya memilih untuk hidup di jalanan dan hidup semau mereka, karena intinya mereka tidak betah dengan situasi rumah. Mereka lelah dengan perlakuan orangtua yang penuh dengan tuntutan dan amarah.
Sebagai orang dewasa, sudah sepantasnya kita menerapkan lima bahasa cinta kepada anak-anak. Menurut Dr. Gary Chapman ada lima bahasa cinta yang harus kita tunjukkan kepada orang-orang yang kita sayangi, yaitu
1.        Words of Affirmation (Kata-kata yang membangun)
Ketika kita membiasakan mengatakan kata-kata positif yang memotivasi, maka anak itu akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan bermental pemenang.
2.        Quality Time (Waktu yang berkualitas)
Memberikan waktu kita kepada anak-anak merupakan aset yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Anak yang merasakan keberadaannya orangtua di sisinya, mereka akan tumbuh menjadi anak yang penuh cinta. Dan tentu saja, seseorang yang merasa penuh cinta akan dengan mudah membagi cinta kepada orang lain.
3.        Receiving Gifts (Menerima hadiah)
Berilah kejutan dengan memberinya hadiah. Sebuah reward akan membuat anak diperhatikan dan dihargai kerja kerasnya. Tak perlu barang yang berharga mahal. Karena meskipun hanya sebatang coklat, anak akan merasa kita sebagai orangtuanya menilai mereka sudah berusaha melakukan yang terbaik.
4.        Acts of Service (Mau melayani)
Melayani di sini bukan artinya kita harus bersikap seperti pembantu, tapi sesekali membantu meringankan pekerjaan mereka.
5.        Physical Touch (Sentuhan fisik)
Menurut beberapa penelitian, sentuhan atau pelukan akan memberikan energi. Selain itu, pelukan juga akan meningkatkan kecerdasan otak anak, merangsang keluarnya hormon oksitosin, memberikan perasaan senang, mengurangi racun dari zat derifit glutamat yang berbahaya pada otak anak.

Kelima bahasa cinta ini jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya kepada anak-anak, maka akan memberikan efek yang luar biasa. Kita jangan terlalu ideals dengan memikirkan bagaimana mengurus seluruh anak di negeri ini. Karena yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memulai semuanya dari rumah atau keluarga sendiri. Ketika setiap orang memiliki pemikiran yang sama untuk menjadikan anak-anaknya bermental pemenang dengan pemenuhan cinta dari orangtua, maka efek virus positif tersebut akan menyebar sampai ke seluruh negeri ini.
Kita harus selalu ingat, anak merupakan kekayaan tak ternilai bagi seseorang. Ketika kita menyia-nyiakannya kesempatan untuk mendidiknya, maka hanya penyesalan yang akan kita dapatkan. Waktu yang kita investasikan untuk menemani mereka, semuanya akan tergantikan dengan perkembangan kecerdasan hati, pikir dan perilaku mereka. Anak tidak bisa ditukar dengan harta yang lain. Sekali kita mengabaikannya, maka itu artinya kita telah kehilangan kekayaan yang tidak ada bandingannya.


Wednesday, August 12, 2015

Sepenggal Kisah di Hari Raya

August 12, 2015 1 Comments
 #GiveAwayLebaran

Berbeda,
Ya, ada yang berbeda di Ramadhan dan lebaran tahun ini. Tak pernah terbayangkan akan ada sosok pendamping yang menemani. Dulu, Ramadhan hanya dilewati bersama keluarga dan teman-teman. Tapi, sekarang, ada seseorang yang selalu menjadi pengingat untuk meningkatkan semangat beribadah.
Di Ramadhan dan Idul Fitri kali ini pun, aku dan suami merasa sangat bahagia dan bersyukur. Kehadiran amanah terindah yang selalu menjadi penyemangat untuk terus dekat dengan-Nya. Alhamdulillah, Kuasa-Nya memang sungguh luar biasa, kami bertiga bisa melaksanakan shaum bersama-sama. Sungguh, bahagia yang tak cukup dilukiskan dengan kata-kata.
Meski awalnya, kami sempat khawatir apakah janin ini bisa diajak berpuasa. Tapi, Alhamdulillah, Dokter dan Bidan sangat membolehkan Debay diajak berpuasa. Katanya biar jadi anak sholeh, aamiin J.
Tapi, kekhawatiran kedua pun datang menyapa ketika kami harus mudik. Kami memang sudah berniat untuk merayakan hari raya di Lumajang, Jawa Timur. Tentunya perjalanan dari Bandung ke Lumajang harus memakan waktu yang begitu lama, dan dalam kondisi berpuasa juga. Tapi, kami yakin Allah bersama kami, meski ada sedikit ‘insiden zupa-zupa’ dalam perjalanan kami.
Ya, entah karena kelelahan atau karena kami tidur terlalu larut, akhirnya ketika prama dan prami menawarkan makanan untuk sahur, kami sami sekali tidak mendengarnya. Akhirnya suamiku langsung memesan ke dapur. Namun sayang, mereka katakan kalau yanng tersisa tinggal sup dan roti. Suamiku berpikir lebih baik memilih roti saja. Dalam pikiran suamiku, cukuplah makan roti untuk sahur. Tapi, kami saling berpandangan ketika seorang prama menghampiri kursi kami, ia datang sambil membawa dua mangkuk zupa-zupa.
Suamiku yang baru pertama makan zupa-zupa, sama sekali tidak menyukai makanan yang katanya aneh itu. Aku, yang memang kurang suka dengan zupa-zupa, akhirnya memesan sup. Menurutku, semangkuk sup ayam panas lebih bisa bersahabat dibanding zupa-zupa. Tapi, kembali lagi aku dan suamiku saling berpandangan dan menahan tawa. Ya, ternyata sang prama datang dengan semangkuk zupa-zupa di nampan. Yang dimaksud sup oleh prama itu, ternyata zupa-zupa juga.
Karena takut mubazir, akhirnya kami membatalkan pesanan itu. Untunglah, prama itu mau menerima pembatalan pemesanan tersebut. Kami berdua pun memutuskan untuk makan udang goreng dan hati ayam sisa buka puasa. Kami makan udang dan hati ayam dicampur keripik pedas tanpa nasi.
Suamiku menyarankanku untuk tidak berpuasa karena khawatir dengan kondisi janin. Tapi, aku katakan kalau aku akan melihat kondisi nanti siang saja. Jika sekiranya tidak kuat, aku akan membatalkan puasaku demi Debay.
Sepanjang perjalanannya, aku dan suamiku terus saling meyakinkan kalau semuanya akan baik-baik saja. Kami berdua pun tak lepas berdoa untuk kesehatan Debay. Alhamdulillah dengan afirmasi dan kami ajak ngobrol setiap saat, Debay tetap sehat dan lincah dalam rahim.
Setelah melewati perjalanan hampir 24  jam dari Bandung, akhirnya kami sampai di rumah sederhana nan sejuk. Ibu, kakak, keponakan dan Bu Lek sudah standby di depan rumah menyambut kami. Rasa haru dan bahagia ketika melihat keluarga sehat, terutama Ibu.
Perjalanan kami bertiga memang sudah ditunggu-tunggu oleh Ibu dan keluarga besar di Lumajang. Ibu bahkan sempat mengungkapkan rasa kangen yang begitu besar kepada kami bertiga. Sejak selesainya perhelatan “Ngunduh Mantu” akhir Maret kemarin, kami memang hanya bertegur sapa lewat telepon dan sms dengan beliau, jadi wajar jika kedatangan kami ditunggu-tunggu. #Merasa bahagia :D
Sepuluh hari shaum kami lewatkan di Lumajang dengan begitu khusyuk. Tak ketinggalan menu khas Lumajang buatan Ibu, menjadi santapan saat tiba waktu buka dan sahur. Untunglah cita rasanya hampir sama dengan masakan Sunda yang sudah sangat familiar di lidahku.
Melewati Ramadhan dengan sensasi yang berbeda, itulah yang aku rasakan. Ada banyak hal yang membuatku banyak bertanya kepada suami. Perbedaan budaya memang kadang membuatku harus cepat memahami dan menyesuaikan diri.
Tak terasa 30 hari sudah, bulan Ramadhan menyapa. Suara takbir yang terus berkumandang mulai terdengar dari pengeras suara. Takbiran menyambut lebaran keesokan harinya kami lewatkan dengan seluruh keluarga. Suamiku juga mengajakku berkeliling kota Lumajang melihat keramaian malam takbiran. Semua itu merupakan momen yang tak akan terlupakan.
Lebaran spesial, itulah yang sering kami ucapkan. Banyak nikmat yang kami rasakan di hari raya tahun ini. Berkah Ramadhan menyapa kami silih berganti. Tak ada kata yang lebih pantas selain rasa syukur kepada Allah SWT.

Artikel ini diikutsertakan dalam#GiveAwayLebaran yang disponsori oleh Saqina.comMukena Katun Jepang Nanida, Benoa KreatiSandermDhofaro, dan Minikinizz