Follow Us @soratemplates

Wednesday, July 21, 2021

Present Perfect

July 21, 2021 0 Comments


The same form (have + past participle) exist in may European languages, but the uses in English are different.  In English the Present Perfect is essentially a present tense but it also expresses the effect of past activities on the present.

 

Present Perfect means ‘before now’.  The Present perfect does not express when an action happened.  If we say the exact time, we have to use past Simple.


Form


 


Use

  • It expresses an action which began in the past and still continues.

We have lived in the same house for twenty-five years.

  • It expresses an experience that happened at sometime in one’s life.  The action is in the past and finished, but the effect of the action are still felt.  When the action happened is not important.

How many times has he been married?  (in his life)

  • It expresses a past action that has a present result.  The action is usually in recent past.

I have lost my wallet.  (I haven’t got it now.)

 

Words are often used in Present Perfect:

Just                       : a short time ago

Already                   : before you expected/before I expected

Yet                        : until now (in negative and interrogative sentences)

Ever (in interrogative sentences)

Never (in interrogative sentences)

 

Examples:

I have just received a letter from my brother, Tim.

He has just bought an Australian car and he has gone to Alice Springs.

He has been there for six months.

 

The Example of Dialogue Using Present Perfect

Mr. Hill         : Good afternoon.

  I believe that this house is for sale.

Mr. West       : That’s right.

Mr. Hill         : May I have a look at it please?

Mr. West       : Yes, of course.  Come in.

Mr. Hill         : How long have you lived here?

Mr. West       : I have lived here for twenty years.

Mr. Hill         : Twenty years!  That’s a long time.

Mr. West       : Yes, I have been here since 1947.

Mr. Hill         : Then why do you want to sell it?

Mr. West       : Because I have just retired. 

  I want to buy a small house in the country.

Mr. Hill         : How much does this house cost?

Mr. West       : £6850

Mr. Hill         : That’s a lot of money!

Mr. West       : It’s worth every penny of it.

Mr. Hill         : Well, I like the house, but I can’t decide yet. 

  My wife must see it first.

Mr. West       : Women always have the last word.

(Taken from First Things First) 


The Example of Text using Present Perfect

An Exciting Trip

 

I have just received a letter from my brother, Tim.  He is in Australia.  He has been there for six months.  Tim is an engineer.  He is working for a big firm and he has already visited a great number of different places in Australia.  He has just bought an Australian car and he has gone to Alice Springs, a small town in the centre of Australia.  He will soon visit Darwin.  From there, he will fly to Perth.  My brother has never been abroad before, so he is finding this trip very exciting.

(Taken from Practice and Progress)

Thursday, July 15, 2021

Past Simple

July 15, 2021 0 Comments





The pattern of Past Simple







The Past Simple is used: 

  • to express a finished action in the past. 

We met in 1987.

  • to express action which follows each other in a story.

Mary walked into the room and stopped.  She listened carefully.  She heard a noise coming from behind the curtain.  She threw the curtain open, and then she saw….

  • to express a past situation or habit.

When I was a child, we lived in a small house by the sea.  Everyday I walked for miles on the beach with my dog.

 

Examples:

  • I bought a new car yesterday.
  • She didn’t go to the school two days ago.
  • Did he phone you last night?

 

The Adverbs of Time which are usually used in Past Simple Tense:

  • Last week              
  • Last month  
  • Last night              
  • Yesterday              
  • The day before yesterday  
  • A month ago
  • A few minutes ago
  • Yesterday afternoon         
  • in 1970’s                         
  • When I was a baby

 

The Example of Dialogue Using Past Simple

Lady             : Have you any shoes like these?

Salesman      : What size?

Lady             : Size five.

Salesman      : What color?

Lady             : Black.

Salesman      : I’m sorry.  We haven’t any. 

Lady             : But my sister bought this pair last month.

Salesman      : Did she buy them here?

Lady             : No, she bought them in the U.S.A

Salesman      : We had some shoes like those a month ago, but we haven’t any now.

Lady             : Can you get a pair for me please?

Salesman      : I’m afraid that I can’t. 

  They were in fashion last year and the year before last. 

            But they’re not in fashion this year.

            These shoes are in fashion now.

Lady             : They look very uncomfortable.

Salesman      : They are very uncomfortable. 

  But women always wear uncomfortable shoes!

(Taken from First Things First)

 

The Example of Text Using Past Simple

 

Please send me a card

 

Postcards always spoil my holidays.  Last summer, I went to Italy.  I visited museum and sat in public gardens.  A friendly writer taught me a few words of Italian.  Then he lent me a book.  I read a few lines, but I did not understand a word.  Every day I thought about postcards.  My holidays passed quickly, but I did not send any cards to my friends.  On the last day I made a big decision.  I got up early and bought thirty-seven cards.  I spent the whole day in my room, but I did not write a single card.

(taken from Practice and Progress)


Kesimpulannya:

Past Simple digunakan untuk menunjukkan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan di masa lampau dan ketika kita bicara sekarang, tindakan tersebut sudah selesai. 

Untuk kalimat negative kita menambahkan Auxiliary Verb (kata kerja bantu) didn't /did not sebelum kata kerjanya, dan kata kerja yang digunakan kembali ke bentuk pertama. 

Untuk kalimat pertanyaan kita menggunakan Auxiliary Verb (kata kerja bantu) Did sebelum Subject, dan kata kerja yang digunakan kembali ke bentuk pertama.

Sunday, July 11, 2021

Anakku Alami Aspirasi ASI, 4 Hari di Ruang PICU

July 11, 2021 21 Comments


 


Awalnya aku mengira anakku hanya sesak biasa karena udara yang dingin. Tapi melihatnya merasa tidak nyaman ketika aku menyusuinya, akhirnya aku dan suami memutuskan untuk membawanya ke klinik di depan rumah. Antara kaget dan bingung ketika dokter serta bidan yang memeriksanya, menyatakan kalau anakku mengalami aspirasi ASI dan harus segera dibawa ke Rumah Sakit.

 

Hari sudah menjelang maghrib saat itu. Setelah melaksanakan sholat, kami bergegas ke Rumah Sakit rujukan dengan menggunakan sepeda motor. Semua orang rumah sangat kaget, termasuk kedua orang tuaku. Bahkan mamahku langsung jatuh sakit karena memikirkan kondisi cucunya.

 

Sesampainya di Rumah Sakit, kami segera ke ruang IGD. Anak kami mendapat penanganan dari dokter jaga. Tapi, kami harus menelan kekecewaan karena kami disuruh mencari Rumah Sakit lain, karena ketiadaan peralatan untuk menangani lebih lanjut.

 

Kami diberi dua pilihan, RSUD atau RS TNI.  Aku masih trauma kalau harus ke RSUD, karena pernah kehilangan keponakan yang disebababkan keteledoran oknum Rumah Sakit tersebut. Aku tidak ingin itu terjadi pada anakku. Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk memilih Rumah Sakit milik TNI. Namun, kesabaran kami kembali diuji, pihak Rumah Sakit tidak sanggup menangani anak kami dengan alasan yang sama, tidak ada alat untuk menangani kasus ini.

 

Kami kembali diberikan dua pilihan Rumah Sakit, RSUD yang jaraknya tidak sebegitu jauh atau Rumah Sakit Ibu dan Anak. Aku lebih memilih Rumah Sakit Ibu dan Anak. Jaraknya memang jauh, tapi aku jauh lebih tenang dan yakin anakku bisa terselamatkan.

 

Kami menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Di perjalanan aku terus berdoa agar anakku masih bisa terselamatkan. Aku peluk erat tubuh mungil itu. Mataku tak berhenti menatap wajah yang selalu membuatku tersenyum.

 

Setelah sampai di Rumah Sakit, perawat langsung menjemput dan menuntutku ke ruang IGD. Tanpa menunggu lama, dokter jaga pun melakukan tindakan. Beberapa selang mulai dimasukkan lewat hidung dan mulut ke dalam paru-paru. Ketika tahu aku datang menggunakan sepeda motor, pihak Rumah Sakit menyayangkan layanan Rumah Sakit pertama karena tidak memberikan fasilitas ambulance. Karena menurut penjelasan dokter jaga, telat dalam hitungan menit saja, tubuh anakku akan membiru dan tidak akan tertolong. Ah, tubuhku langsung lemas mendengar penuturan dokter.  

 

Aku sama sekali tidak beranjak jauh dari posisi anakku. Perasaanku saat itu campur aduk. Aku mencoba tegar, tapi tetap saja air mata tak bisa tertahankan. Rasanya ingin berganti posisi dengan malaikat kecilku. Tidak tega rasanya melihat anak yang baru berumur 45 hari sudah mendapat tindakan medis seperti itu.

 

Sebenarnya aku berharap anakku tidak sampai dirawat, dan diperbolehkan pulang. Namun, ternyata, ia harus mendapatkan tindakan medis yang lebih intensif lagi. Cairan yang masuk ke paru-paru harus dikeluarkan dulu. Karena itu, ia harus dimasukkan ke ruang PICU.




Bagaimana rasanya dipisahkan dari anak yang selama ini selalu bersama kita? Sakit hati ini ketika harus mendapati kenyataan kalau aku hanya boleh bertemu anakku sehari 2 kali, dan itu pun hanya 15 menit saja.

 

Anakku memang mengalami aspirasi ASI. Ada ASI yang masuk ke paru-parunya. Menurut penjelasan dokter yang menanganinya saat itu, aspirasi ASi terjadi karena beberapa hal, diantaranya posisi menyusui yang salah, anak yang menyusu terlalu cepat sedangkan katup yang masih belum sempurna, atau bisa jadi karena usia anak lahir prematur.

 

Kalau posisi menyusui, aku bisa mengatakan tidak. Karena dari awal menyusui, aku selalu menjaga untuk tetap menyusui dalam posisi duduk dan selalu disendawakan. Jadi, penyebabnya lebih kepada usia anak yang lahir prematur dan kebiasaan menyusui yang terlalu cepat. Selain itu, ASI-ku memang sangat berlimpah.

 

Ya, anakku memang terlahir di usia kandungan 8 bulan. Jadi menurut dokter katupnya masih belum sempurna. Pada saat minum ASI, ada ASI yang masuk ke paru-paru. Hal itulah yang membuatnya menjadi sesak.

 

Pikiran dan perasaan sungguh sangat tak menentu. Aku benar-benar tidak bisa menahan air mata ini. Setiap kali melihat malaikat kecilku dengan selang yang dimasukkan ke mulut dan hidup, ditambah lagi jarum infus yang menempel di lengannya. Rasanya ingin memaki diri sendiri dan menukar posisi dengannya.

 

Dari mulai masuk ke Rumah Sakit, hingga anakku dimasukkan ke ruang PICU, logiku benar-benar tidak berjalan, yang ada dalam benakku bagaimana aku bisa memeluk dan menyapa anakku. Sangking tertekannya, aku pun mengalami pendarahan.

 

Ibu mana yang bisa bertahan tidak memeluk anaknya meskipun hanya sehari saja. Ah, rasanya seperti patah hati ini. Bahkan karena aku merasa sangat tertekan, aku pun mengalami pendarahan yang luar biasa. Namun, saat itu aku menguatkan diriku sendiri dan tidak menghiraukan dengan kondisi tubuhku.

 

Tapi, bersyukur suami sangat sabar mengingatkanku. Saat itu, ia mengatakan kalau aku tidak bisa hanya menangis dan menyalahkan diri sendiri. Ia menyadarkanku kalau sebenarnya aku sudah tahu ilmunya bagaimana kekuatan pikiran, doa dan bisikan itu sanga luar biasa efeknya.

 

Aku pun mulai tersadar. Momen bertemu yang hanya beberapa menit itu, aku gunakan untuk membisikkan kata-kata positif kepada jagoan kecilku. Apa yang aku bisikkan? “Dedek Azka pasti sembuh. Kita di sininya paling lama 6 hari aja ya. Nanti kita main-main lagi. Ayah sama Ibu sayang. Dedek Azka sehat. Dedek Azka sehat. Dedek Azka sehat.”





 


Aku selalu mengucapkan itu berulang-ulang. Selain itu, aku dan suami pun meminta izin kepada dokter untuk tetap memberikan ASI secara langsung. Awalnya perawat tidak mengizinkan dan hanya memperbolehkan untuk memompa ASI dan memberikan lewat botol.

 

Aku dan suami berkonsultasi dengan dokter, kami pikir dengan diberikan ASI secara langsung, maka si anak akan jauh lebih tenang dan penyembuhan akan semakin cepat. Dengan beberapa syarat, akhirnya dokter memperbolehkan aku memberikan ASI langsung.

 

Momen itu tidak aku sia-siakan. Sambil menyusui, aku terus bisikkan ‘mantra cinta’ kepada buah hatiku. Aku yakin anakku pasti mendengarnya. Dan, itu akan menjadi kekuatan sendiri baginya.

 

Alhamdulillah, kata itu doa. Dari hari ke hari saturasinya terus naik. Dokter yang menangani sempat aneh dengan percepatannya. Di hari keempat, akhirnya seluruh selang dan juga infus dilepas, anakku dipindah ke ruang rawat inap. Dan, dokter akan mengobservasi selama 2 hari. Jika dalam dua hari semakin membaik, maka anakku boleh dibawa pulang.

 

Kuasa Allah memang sangat luar biasa. Tepat di hari keenam, dokter mengatakan bahwa anakku diperbolehkan pulang. Hasil rontgen pun menunjukkan paru-paru anakku sudah benar-benar bersih. Untuk mencegah hal ini terjadi lagi, dokter memberiku beberapa saran, yaitu: 

  1. Ketika ASI berlimpah, lebih baik dipompa terlebih dahulu, jadi bayi tidak akan menyusu dengan ASI yang terlalu deras.
  2. Posisi menyusui harus sambil duduk.
  3. Bayi harus disendawakan setelah menyusui.
  4. Berikan ASI sesuai usianya

 

Aku tak berhenti mengucap syukur. Kisah ini tidak akan pernah aku lupakan. Aku dan suami menjadikannya pengingat untuk terus menjaga buah hati kami dengan baik. Saat ini, malaikat kecil kami tumbuh dengan sehat dan cerdas. Dua bulan lagi usianya tepat 6 tahun. 


Menjadi seorang ibu bukanlah sebuah kompetisi. Menjadi ibu itu sebuah proses belajar tanpa henti. Anak-anak akan terus bertumbuh sesuai dengan zamannya. Karena itu,  aku harus terus belajar dalam membersamai tumbuh kembang buah hati, salah satunya dengan mempelajari ilmu parenting di ibupedia

 

Wednesday, July 7, 2021

Present Continuous

July 07, 2021 0 Comments


 

 

Pattern




 Form of Sentences


 


Use

The Present Continuous is used:

  • to express an activity that is happening  now.

You can’t speak to Jean.  She is having a bath.

  • to express an activity or situation that is true now, but it is not necessarily happening at the moment of speaking. 

Don't take that book. Jane is reading it.

  • to express a temporary activity.

Peter is a student, but he is working as barman during the holidays.

  • to express a planed future arrangement.

We are meeting at 1.00 outside the restaurant.

 

Examples:

My teacher is teaching in the class now.

Are you watching film?

Is he typing a letter?

 

The Example of Dialogue Using Present Continuous Tense

Mother         : You’re working hard, Syifa.  What are you doing?

Syifa             : I am writing a short story, mom.

Mother         : Wow…..Do you like writing?

Syifa             : Yes, I like writing some stories. 

            And, now, I would like to send my writing to the magazine.

Mother         : Good. I agree with you.

            I think you will be the best writer.

Syifa             : Thanks, mom.  I hope so.

Mother         : I will always support you.

                      By the way, will you join public speaking training?

Syifa             : Yes, I will. I really want to join the training, mom.

Mother         : Ok. We can go there tomorrow afternoon.

Syifa             : Thank you, mom.  I love you.

Mother         : You are welcome.  I love you, too.

 

The Example of Text Using Present Continuous Tense

The Best Art Critics

 

I am an art student and I paint a lot of pictures.  Many people pretend that they understand modern art.  They always tell you what a picture is ‘about’.  Of course, many pictures are not ‘about’ anything.  They are just pretty patterns.  We like them in the same way that we like pretty curtain material.  I think that young children often appreciate modern pictures better than anyone else.  They notice more.  My sister is only seven, but she always tells me whether my pictures are good or not.  She came into my room yesterday.

“What are you doing?” She asked.

“I am hanging this picture on the wall,” I answered.

“It’s a new one.  Do you like it?”

She looked at it critically for a moment.  “It’s all right,” she said, “but isn’t it upside-down?”  I looked at it again.  She was right! It was!

(taken from Practice and Progress)

 

Monday, July 5, 2021

Present Simple Tense

July 05, 2021 0 Comments


 

 

The Present Simple is one of the most common tenses in English.  It can refer to the present (now), but it can also refer to all time and regular time (permanent situation and habits)

 

Examples:

I want a cup of tea. = now

The sun rises in the east. = all time

I play tennis on Sunday mornings. = regular time

 

Form



 

 

Use

to express an action that happen again and again, that is a habit.

I go to work by car.

 

to express a fact which is always true.

Rolf comes from Germany.

 

to express a fact which stays the same for a long time (s state).

He works in a bank.

 

The adverbs of time which are usually used in Present Simple are: Usually, Always, Sometimes, Seldom, Frequently, Often, Occasionally, Every day, Every week, Every year, etc.

 

The Example of Dialogue using the Present Simple Tense

Randy : Good morning!

Andy  : Good morning.

Randy : What are you doing now?

Andy  : I am waiting for my friend. 

Randy : Where is he?

Andy  : He is still on the way.

Randy : Is he your best friend?

Andy  : Yes, he is.  He always helps me to study English.

Randy : Does he always speak English?

Andy  : Yes, he does.  He always speaks English with me.  He comes from England.

Randy : Wow…That’s good news.

Andy  : Good news? Why?

Randy : Yes, because I want to try to speak English with native speaker.

Andy  : Oh…really? I will introduce him to you. He is a kind boy.

Randy : Thank you, Andy.  You are my best friend.

Andy  : You’re welcome. You are my best friend, too.

 

 

The Example of Text using Present Simple Tense

 

Breakfast or Lunch?

 

It was Sunday.  I never get up early on Sundays.  I sometimes stay in bed until lunch time.  Last Sunday I got up very late.  I looked out of the window.  It was dark outside.  ‘What a day!’ I thought.  ‘It’s raining again.’ Just then, the telephone rang.  It was my aunt Lucy.  ‘I’ve just arrived by train,’ she said.  ‘I’m coming to see you.’

‘But I’m still having breakfast,’ I said.

‘What are you doing?’ she asked.

‘I’m having breakfast,’ I repeated.

‘Dear me,’ she said.  ‘Do you always get up so late?  It’s one o’clock!’

 Taken from Practice and Progress