Dok. Pribadi |
“Not
all those who wander are lost.” (J.R.R. Tolkien – The Fellowship of The Rings)
Tidak
pernah mengira bisa menjejakkan kaki di sebuah tempat yang mirip banget dengan
latar cerita “Lord of The Rings”. Ya, memang tanpa rencana dan persiapan
apapun. Berawal dari niat sekadar mencari kudapan sarapan di kecamatan paling
ujung Bumi Pandalungan, hingga melanjutkan melaju ke kota yang memiliki julukan
“The Sunrise of Java”.
Memasuki
kawasan hutan pohon trembesi. Suasana teduh, lembab dan dingin pun mulai
terasa. Hutan wisata yang memiliki luas kurang lebih 3,8 hektar ini berada di
daerah Benculuk, Cluring, Banyuwangi.
Dari pintu masuk terlihat tulisan De Djawatan terpampang besar dan bisa dijadikan spot pertama untuk berfoto. Berjalan masuk lebih ke dalam lagi, terlihat ada rumah pohon yang cukup tinggi namun kokoh. Tidak jauh dari situ terparkir beberapa delman dan ATV yang bisa kita sewa.
Kalaupun
kita tidak mencoba untuk menikmati berkeliling kawasan De Djawatan menggunakan
delman atau ATV, kita bisa memilih untuk berfoto di kawasan ini. Memang salah
satu alasan ingin berkunjung ke sini, mencari spot foto yang instagramable
banget pokoknya.
De
Djawatan, Antara Keindahan dan Sejarah Masa Lalu
De
Djawatan, merupakan sebuah hutan wisata yang ditanami Pohon Trembesi. Ada sekitat
805 pojon trembesi yang sudah berumur 100-150 tahun. Rata-rata pohon-pohon
trembesi ini memiliki diameter 1,5-2 meter. Kawasan ini sempat viral karena
mirip dengan Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.
Nama
Djawatan berasal dari sejarahnya. Dulu, hutan ini merupakan milik perhutani
yang digunakan sebagai tempat penimbunan kayu. Zaman dulu, Perhutani Bernama
Djawatan Kehutanan.
Selain
itu, nama Djawatan juga diambil dari Djawatan PT KAI. Kenapa? Kalau kita
perhatikan, ada rel kereta api di pintu masuk lokasi ini, karena memang miliki
PT KAI.
Kawasan ini sangat cocok sebagai tempat refreshing. Udara yang masih segar dengan suasana teduh di bawah naungan pohon trembesi. Kita seakan disuguhkan atmosfer yang bisa membuat pikiran kita jauh lebih tenang.
Untuk
harga tiketnya pun sangat ramah di kantong, hanya Rp 7.500 per orang. Kita pun
bisa berkeliling menggunakan delman atau ATV. Selain itu, ada jasa foto professional
dengan harga Rp 10.000 per 1 foto yang dicetak.
Dok. Pribadi
|
Mumpung
masih musim liburan, berkunjung ke “Lord of The Rings”-nya Jawa Timur ini bisa
jadi pilihan. Yuk, bertualang sambil berfoto di spot yang viral di De Djawatan!