Follow Us @soratemplates

Monday, May 13, 2013

Semakin Yakin...

May 13, 2013 2 Comments


A : If you grow up, what do you want to be?
B : If I grow up, I want to become a chef.
A : Wouw...Great!
B : But, that’s my old aim.
A : What do you mean?
B : Yea...Now, I want to be a good husband and father. 
      I just want to stay at home and take care my children. 
      I am afraid if I work, my children feel lonely.

Speechless...
Berawal dari memberikan materi SPEAKING kepada salah seorang murid private-ku. Dan temanya sederhana, tentang cita-cita. Tapi, obrolan dengan tema yang sederhana ini menjadi sebuah pembicaraan yang menarik.

Meski dia terlihat agak kesulitan mencari kosakata dalam Bahasa Inggris, tapi pembicaraan penuh makna itu masih tetap aku arahkan untuk tidak menggunakan bahasa Indonesia. Aku masih harus memposisikan sebagai guru bahasa Inggris yang sedang mengajar SPEAKING, bukan seorang psikolog yang sedang mendengarkan permasalahan seorang client.

Namun, jujur saja aku mendapatkan banyak banyak ilmu pada hari itu. Alasan dia untuk menjadi “Ayah Rumah Tangga” mungkin terlihat sepele untuk sebagian orang, tapi tidak untukku.

Semua pemikirannya tercipta, karena dia pun merasakan seperti itu. Memilki Ibu, seorang wanita karir, tentulah menjadi salah satu alasan kenapa dia begitu ingin menjadi “Ayah Rumah Tangga”.

Dia berkata, karena dia merasa. Dia merasa jika anaknya nanti seperti dia, pastilah akan merasakan hal yang sama. Ya, hal yang sama, ditinggalkan karena kesibukan ibunya.

Aku sendiri seperti yang diberikan sentilan oleh kata-katanya. Meskipun sebenarnya aku sudah punya cita-cita untuk tidak bekerja setelah menikah nanti. Tapi, kali ini aku jadi semakin yakin untuk melepaskan semua kesibukanku. Aku ingin menjadi bagian indah dari kisah kehidupan suami dan anak-anakku kelak.

Karena memang benar, seorang anak lebih membutuhkan sentuhan lembut dari orangtua (terutama ibu) daripada limpahan harta. Mereka tercipta karena cinta. Jadi sudah sepantasnya mereka dibesarkan dengan cinta pula.

Ternyata obrolan dengan anak kelas 5 SD itu sudah membukakan mata bathin dan lahirku. Sekarang aku sudah semakin yakin untuk menjadi istri dan ibu seutuhnya.