Follow Us @soratemplates

Friday, July 5, 2024

Menyusuri “Lord of The Rings”-nya Jawa Timur

July 05, 2024 0 Comments

 

de djawatan
Dok. Pribadi

 

“Not all those who wander are lost.” (J.R.R. Tolkien – The Fellowship of The Rings)

 

Tidak pernah mengira bisa menjejakkan kaki di sebuah tempat yang mirip banget dengan latar cerita “Lord of The Rings”. Ya, memang tanpa rencana dan persiapan apapun. Berawal dari niat sekadar mencari kudapan sarapan di kecamatan paling ujung Bumi Pandalungan, hingga melanjutkan melaju ke kota yang memiliki julukan “The Sunrise of Java”.

hutan trembesi
Dok. Pribadi

 

Memasuki kawasan hutan pohon trembesi. Suasana teduh, lembab dan dingin pun mulai terasa. Hutan wisata yang memiliki luas kurang lebih 3,8 hektar ini berada di daerah Benculuk, Cluring, Banyuwangi.


 

Dari pintu masuk terlihat tulisan De Djawatan terpampang besar dan bisa dijadikan spot pertama untuk berfoto. Berjalan masuk lebih ke dalam lagi, terlihat ada rumah pohon yang cukup tinggi namun kokoh. Tidak jauh dari situ terparkir beberapa delman dan ATV yang bisa kita sewa.

 

de djawatan
Dok. pribadi

Kalaupun kita tidak mencoba untuk menikmati berkeliling kawasan De Djawatan menggunakan delman atau ATV, kita bisa memilih untuk berfoto di kawasan ini. Memang salah satu alasan ingin berkunjung ke sini, mencari spot foto yang instagramable banget pokoknya.

 

De Djawatan, Antara Keindahan dan Sejarah Masa Lalu

De Djawatan, merupakan sebuah hutan wisata yang ditanami Pohon Trembesi. Ada sekitat 805 pojon trembesi yang sudah berumur 100-150 tahun. Rata-rata pohon-pohon trembesi ini memiliki diameter 1,5-2 meter. Kawasan ini sempat viral karena mirip dengan Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.

 

Nama Djawatan berasal dari sejarahnya. Dulu, hutan ini merupakan milik perhutani yang digunakan sebagai tempat penimbunan kayu. Zaman dulu, Perhutani Bernama Djawatan Kehutanan.

 


Selain itu, nama Djawatan juga diambil dari Djawatan PT KAI. Kenapa? Kalau kita perhatikan, ada rel kereta api di pintu masuk lokasi ini, karena memang miliki PT KAI.

 

Kawasan ini sangat cocok sebagai tempat refreshing. Udara yang masih segar dengan suasana teduh di bawah naungan pohon trembesi. Kita seakan disuguhkan atmosfer yang bisa membuat pikiran kita jauh lebih tenang.

de djawatan
 

Untuk harga tiketnya pun sangat ramah di kantong, hanya Rp 7.500 per orang. Kita pun bisa berkeliling menggunakan delman atau ATV. Selain itu, ada jasa foto professional dengan harga Rp 10.000 per 1 foto yang dicetak.

 

hutan trembesi de djawatan
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Untuk makanan dan minuman pun, ada beberapa tempat yang bisa kita pilih. Untuk harganya pun masih sesuai. Kalau kalian ingin mencoba makanan khas Banyunwangi, Nasi Tempong, harganya hanya Rp 35.000 untuk ayam kampung, dan Rp 25.000 untuk ayam potong. Untuk harga minumannya mulai dari Rp 6.000 saja.

de djawatan


 

Mumpung masih musim liburan, berkunjung ke “Lord of The Rings”-nya Jawa Timur ini bisa jadi pilihan. Yuk, bertualang sambil berfoto di spot yang viral di De Djawatan!

Monday, June 24, 2024

JNE, Membersamai Kreativitas Tanpa Batas

June 24, 2024 0 Comments

gasss terus kreativitasnya
Sumber Foto: canva


 

Mau cerita sedikit nih… Bulan lalu, Paksu ada acara kantor ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wah, otomatis dicecar sama krucil untuk dibawain oleh-oleh. Sempat bingung karena setelah dari Lombok harus ke Jakarta dulu selama satu minggu, sebelum pulang ke Jember. Akhirnya terpikir untuk dipaketkan saja oleh-olehnya.

semangat kreativitas
Dok. pribadi

 

Eh, ternyata dan ternyata… Ketika di Lombok, Paksu yang memang ada kunjungan ke NTB MALL. Seperti gayung bersambut. NTB MALL merupakan situs jual beli online (e-commerce) dan juga offline, produk-produk asli unggulan Nusa Tenggara Barat (NTB). NTB MALL, sebuah inovasi dari Dinas Perdagangan Provinsi NTB untuk memasarkan produk-produk asli yang dibuat oleh para UMKM di daerah pulau Lombok dan Sumbawa. Tidak semua pelaku UMKM bisa masuk NTB MALL, karena harus melalui seleksi, salah satunya harus asli produk NTB.

jne 33 tahun
Produk-produk yang dibeli di NTB MALL nyampe rumah dengan selamat :)

 

Pas banget tuh, sebagai orang yang pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Seribu Masjid, pastinya bingung mencari tempat oleh-oleh yang lengkap. Nah, di NTB MALL ini, pembeli bisa mendapatkan produk khas Lombok dengan mudah. Selain itu, produk yang kita beli pun bisa langsung dikirim sesuai dengan alamat yang diinginkan, sehingga kita tidak perlu repot menenteng barang belanjaan selama menikmati keindahan Lombok.

JNE jasa ekspedisi terpercaya
Paket dikirim Kurir JNE dengan cepat dan kondisi yang tetap aman :)

 

Tentu saja NTB MALL bersinergi dengan perusahaan ekspedisi yang sudah sangat dipercaya di masyarakat. JNE sebagai jasa pengiriman yang memang memiliki visi menjadi perusahaan logistik terdepan di negeri sendiri yang berdaya saing global, menjadi salah satu pilihan support system dari inovasi cerdas ini.

 

JNE, 33 Tahun Berinovasi Menebar Semangat Kreativitas

JNE jasa pengiriman cepat dan aman
Sehari setelah dapat paket dari NTB MALL,
ternyata ada barang yang sangat dibutuhkan Paksu untuk presentasi di Jakarta.
Dan, JNE solusinya :)


JNE, perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak 1990 ini memiliki visi menjadi perusahaan logistik terdepan di negeri sendiri yang berdaya saing global.

 

Ketika disebut perusahaan ekspedisi, yang terlintas pertama kali pasti JNE. Ketika kita ingin mengirimkan sesuatu dengan cepat, aman dan terpercaya, pasti yang terucap JNE. Dengan gerai yang banyak dan juga layanan yang sudah terpercaya, kita yakin JNE menjadi jasa kurir terpercaya.

 

Dari awal didirikan hingga saat ini, JNE telah memiliki jaringan dan jangkauan area distribusinya mencakup lebih dari 83.000 kota, termasuk kabupaten, desa dan pulau terluar. Selain itu, JNE pun mempunyai gerai penjualan lebih dari 8.000 titik dan memperkerjakan lebih dari 50.000 karyawan di seluruh Indonesia.

 

Dengan perjalanan panjang berinovasi, JNE mampu membuktikan tetap bisa bertahan bahkan menjadi pilihan teratas di tengah gempuran perusahaan ekspedisi yang kian bertambah.

 

Inovasi yang hadir dari ide kreatif, inilah kuncinya. Siapapun, apapun usahanya, akan tetap bertahan ditengah gempuran para kompetitor. Ide kreatif tidak akan menjadikan kita berbeda ketika tidak diikuti dengan semangat melangkah.

 

Mungkin untuk sebagian orang, hidup di era digital memang membuat kita seakan dibuat ‘manja’ dengan segala kemudahan yang ada. Ketika ingin sesuatu, tak perlu repot-repot melangkah. Cukup tinggal sentuh, geser dan klik, lalu tunggu ada kurir yang mengantar.

 

Tapi, inilah eranya. Kita tidak perlu menghindar atau putar balik ke zaman dulu. Pola konsumsi yang telah berubah pun tidak perlu kita keluhkan. Berjalan beriringan dengan perubahan zaman, jauh lebih memberikan efek positif. Namun, tentu saja, kontrol diri yang kuat dan kokoh harus tetap terjaga agar perubahan yang ada masih bisa terawasi dengan bijak.

 

Kehadiran NTB MALL telah memberikan contoh nyata tentang arti semangat berinovasi. Sesuatu yang mungkin terlihat biasa akan menjadi berbeda dan memiliki nilai tambah ketika ada sentuhan kreativitas serta dibalut semangat kekinian.

 

NTB MALL dan begitu pun JNE, ide kreatif anak negeri yang patut diapresiasi. Keduanya telah membuktikan selalu ada cara untuk menjadi yang terbaik. Kreativitas tanpa batas yang hadir sebagai solusi di era digital.

 

Ketika NTB MALL masih bisa dikatakan belia untuk sebuah ide yang luar biasa, namun terbukti bisa menjadi solusi yang cerdas dan bisa diterima oleh masyarakat umum.

 

Sedangkan JNE, perusahaan yang kini sudah berusia lebih dari 33 tahun, bisa menjadi role model bagi para pelaku usaha untuk terus semangat berinovasi. Waktu seperempat abad lebih bukanlah waktu yang pendek. Tapi, JNE mampu membuktikan dapat terus bertahan dengan semangat kreativitas, sehingga bisa tetap menjadi pilihan terbaik.

gasss terus semangatnya

 

Di era digital saat ini, kreativitas itu sangat dibutuhkan, sebagai pembeda dari yang lain. Karena sesuatu yang dilakukan dengan cara yang sama dengan kebanyakan orang, tidak akan pernah membuat kita memilki value yang lebih. Kreativitas tanpa batas akan menghasilkan sebuah inovasi tanpa henti, meskipun tetap harus berpijak pada norma dan etika sebagai makhluk Tuhan dan insan sosial.

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition #GasssTerusSemangatKreativitasnya

Saturday, June 22, 2024

Groote Post Weg: Anyer – Panarukan

June 22, 2024 0 Comments

 

titik nol km bandung
Berfoto saat Bandung City Tour bersama BATIC (dok.pribadi)


Apa ada hubungannya antara Titik 0 Km Kota Bandung dengan Titik 1000 Km Panarukan?

Ada dong. Tugu Titik 0 Km yang merupakan monument tugu yang sangat ikonik. Banyak wisatawan yang menyempatkan diri untuk berfoto di depan tugu tersebut. Letaknya yang berada di kawasan

 

titik 1000 km panarukan
Tugu Titik 1000 Km terdapat di Kec. Panarukan, Situbondo (dok.pribadi)

Anyer Panarukan
Tugu 1000 Km Panarukan (dok. pribadi)


Tugu Titik 0 Kilometer Kota Bandung ini memiliki hubungam dengan pembuatan “Jalan Raya Pos” atau Groote Post Weg dan Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) yang dibangun pada tahun 1808.

 

Pembuatan jalan yang memakan banyak korban ini dipimpin oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels. Tujuannya dibuatnya jalan ini sebagai salah satu cara mempertahankan Pulau Jawa dari gempuran Inggris pada waktu itu.

 

jalan raya pos
Sumber foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Raya_Pos

Lalu, mengapa pembuatan “Jalan Raya Pos” itu membentang di sekitar pantai utara Pulau Jawa, namun mengapa jalan tersebut dibelokkan ke daerah Bandung?

Alasannya karena hasil bumi dari Priangan sangat banyak, dan dibelokkan karena jalan ini juga berfungsi untuk mendistribusikan hasil bumi tersebut.

Pada saat pembuatan “Jalan Raya Pos”, ternyata harus membelah sungai Cikapundung. Maka, dibangunlah jembatan yang menghubungkan jalan tersebut.

Pada waktu peresmian jembatan tersebut, Daendels bersama Wiranatakusumah II (Bupati Bandung saat itu), berjalan ke arah timur. Lalu, terucap satu kalimat yang sangat terkenal “Zorg, dat als ik terug kom hier een staad is gebouwd.” yang artinya “Usahakan, jika aku kembali ke sini, di daerah ini telah dibangun sebuah kota.”

titik 0 km bandung
Dok. pribadi

 

Tidak lama berselang setelah itu, keluarlah sebuah surat perintah yang isinya meminta perpindahan Ibu Kota Kabupaten Bandung dan Krapyak (sekarang daerah Dayeuh Kolot) ke sisi Groote Potsweg (Jalan Raya Pos). Dan tempat dimana Daendels menancapkan tongkatnya, dijadilan Titik Nol Kilometer Bandung.

 

Jadi, antara Titik Nol Kilometer Bandung dengan Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan itu ada hubungannya, kan.

Gimana? Kalian sudah pernah berfoto di kedua monumen bersejarah ini?

Friday, May 31, 2024

Keluarga Sehat dengan Jamu

May 31, 2024 0 Comments

 

minuman jamu

Pernah nggak kalian dikira anak SMA padahal udah kuliah?

Pernah nggak dikira anak kuliah padahal udah kerja?

Pernah nggak ngajak jalan-jalan anak, tapi dikira adiknya?

 

Kalau aku sih yes hehehe. Nggak usah emosi ya. Tapi, ini bukan sombong, hanya sekadar ingin berbagi. Memang tua itu pasti, tapi terlihat lebih muda dan sehat itu bisa diikhtiarkan, kok.

 

Nggak harus mengeluarkan rupiah berdigit-digit untuk mendapatkan itu semua. Hanya butuh sedikit usaha dan biaya ala kadarnya. Bahkan bisa jadi tidak usah mengeluarkan sepeserpun kalau memang semua bahan yang kita butuhkan tersedia di lingkungan rumah kita.

 

Apa aja sih tipsnya biar kita bisa tetap sehat, fit dan bonus terlihat awet muda?

Pertama, atur pola pikir kita. Kok? Ini paling penting, tapi jujur sih susah banget ngejalaninnya. Apalagi untuk Si Phlegmatis Melankolis kayak aku, butuh effort yang luar biasa untuk mengatur pola pikir kita. Tapi, memang benar sih, kalau kita stress, sibuk ngurusin orang, pikiran selalu negative, ya jangan harap bisa sehat. Malah yang kita dapatkan akan banyak penyakit yang mampir menyapa ke tubuh kita. Hati-hati loh dengan pikiran kita. Mulai sekarang nggak usah mikir yang nggak-nggak deh. (Kata-kata ini sebenarnya buat nasehatin terus ke diri sendiri hehehe…)

 

Kedua, atur pola makan. Jadi orang itu harus punya mindset, makan untuk hidup, bukan sebaliknya, hidup untuk makan. Paham kan maksudnya? Kalau makan untuk hidup, kita akan makan secukupnya, nggak berlebihan, yang penting bisa membuat tubuh kita memiliki tenaga untuk melakukan aktivitas. Kita tahu apa yang baik untuk dimakan dan apa yang tidak. Tapi, kalau hidup untuk makan, yang ada di pikiran kita pasti kita pengen makan yang enak, yang lagi viral, yang penting kenyang dan tidak peduli apa itu sehat atau tidak. Yuk, mulai jaga asupan makanan kita.

 

Ketiga, jangan mager alias malas gerak. Buat para ibu rumah tangga, niatkan mengerjakan pekerjaan rumah tangga selain karena Allah juga sekalian biar sehat. Bonus banget loh kalau kita dengan senang hati mengerjakan tugas domestik, terus bisa sekalian peregangan otot dan juga mengeluarkan banyak keringat. Buat para wanita karir juga bisa sekalian olah raga loh, kalau naik turun tangga.

 

Ketiga, cukupi kebutuhan air putih. Ini penting banget nih. Terkadang karena kesibukan atau malas, kita lupa untuk mencukupi kebutuhan air putih bagi tubuh. Bahkan ada yang lebih memilih minum minuman bersoda, kafein atau yang mengandung gula. Padahal, efek yang kita dapat kalau kurang minum air putih itu, ngeri juga loh. Yuk, mulai membiasakan minum air putih yang cukup!

 

Keempat, cukup istirahat. Jangan sepelekan istirahat bagi tubuh. Ingat, tubuh kita pun butuh waktu untuk rehat. Jangan memaksakan tubuh untuk terus bekerja. Efeknya bisa ke pikiran jadi stress, tubuh juga lelah, dan akhirnya penyakit akan datang menyapa.

 

Kelima, konsumsi jamu. Ini dia tips rahasiaku. Aku memang suka banget dengan jamu. Baik itu jamu yang sudah dijual dalam kemasan, atau aku meraciknya sendiri. Sebenarnya lebih enak racikan sendiri. Selain lebih fresh, tentu saja lebih hemat juga.

 

jamu kunyit asam

Ngobrolin tentang jamu, dari sejak kecil aku memang ‘dicekoki’ jamu oleh almarhumah mamah. Terlahir dengan kondisi fisik yang lemah dan sering sakit-sakitan dari mulai bayi hingga remaja. Dokter, suntikan dan obat-obatan menjadi sahabat sejati. Asupan makanan hingga ruang gerak pun dibatasi. Ah, rasanya tidak bisa menikmati keceriaan seperti halnya anak-anak yang lain.

 

Saking seringnya bolak-balik rumah sakit, aku pun pernah berada di titik jenuh dan Lelah untuk berobat. Akhirnya, mamah mencari cara agar rasa sakitku bisa berkurang dan yang pastinya bisa sehat. Dari situlah, aku mulai mengenal jamu.

 

Saat itu, almarhumah Mamah menyuruhku untuk mengkonsumsi jamu setiap hari. Ada satu penjual jamu keliling yang menjadi langganan keluarga kami. Selain itu, kalau penyakitku kambuh, almarhumah Mamah akan membuatkan racikan jamu sendiri yang dibuat dari rimpang dan tanaman obat lainnya.

 

minuman jamu

Bersyukur, tidak sulit bagi mulut dan lidahku untuk menerima minuman jamu. Malah aku suka sekali dengan jamu. Bagiku, meskipun ada jamu yang rasanya pahit, tetap saja masih bisa bersahabat dengan lidahku. Dan, hebatnya selalu ada penawar rasa pahit yang dibuat dari rimpang juga.

 

Kebiasaan mengkonsumsi jamu ini terus berlanjut meski penyakitku sudah tidak kambuh lagi. Aku pun merasakan badanku jauh lebih fit dan tidak gampang sakit. Padahal setelah lulus dari bangku SMA, aku memiliki aktivitas seabreg ketika kuliah sambil bekerja dan juga sibuk di kegiatan sosial. Dengan kesibukan ini, alhamdulillah aku diberikan kesehatan dengan ikhtiar mengkonsumsi jamu.

 

Memang benar apa kata pepatah, ketika sesuatu itu sudah menjadi kebiasaan, maka seakan-akan sudah mandarah daging. Kebiasaan minun jamu pun terbawa hingga aku menjadi seorang ibu. Aku pun mulai memengaruhi suami dan anak-anak untuk ikut mengkonsumsi jamu. Ketika ada salah seorang anggota keluarga yang sakit, maka aku akan lebih memberikan jamu daripada menyarankan memberi obat kimia.

 

Menurutku, mengkonsumsi jamu itu mengurangi risiko ketergantungan tubuh pada obat, minim efek samping, dan murah meriah. Sebagai alumnus pengkonsumsi obat-obatan kimia, aku bisa merasakan bagaimana efek dari minum obat-obat kimia. Untuk itulah, aku berusaha memberikan ramuan jamu, baik untuk pencegahan maupun pengobatan suami dan anak-anak.

 

Selain membeli jamu yang sudah dikemas, aku juga sering membuat ramuan jamu sendiri. Apalagi aku penyuka banget kunyit asam dan ramuan jahe dicampur gula aren. Dua racikan jamu ini andalan banget untuk pencegahan dan juga menjaga imun tubuh sekeluarga. Oya, bonus buat aku sih, melangsingkan juga hehehe.

 

Kalau Paksu biasanya rutin mengkonsumsi temulawak. Temulawak ini juga andalanku kalau anak-anak sedang tidak nafsu makan setelah sakit. Biasanya setelah diberikan jamu temulawak, mereka akan kembali lahap makan.

 

Kalau ada anggota keluarga yang terkena batuk pilek, aku akan membuat ramuan jeruk nipis dicampur madu. Selain itu, aku pun akan memberikan jamu jahe dicampur gula aren. Ada lagi jamu anti bapil, yaitu jamu kencur yang dicampur dengan madu.

 

Oya, kami juga selalu sedia jamu kemasan, ada Vermint, produk Sido Muncul, dan juga produk lokal serbuk temulawak dan jahe.

 

Ada sedikit cerita di tahun 2018, suamiku terkena penyakit tifus. Setelah bolak-balik ke dokter, namun tetap saja kondisinya tidak berubah. Akhirnya atas saran dari seseorang, kami pun membeli produk ekstrak cacing Vermint. Kami pikir, karena ini merupakan jenis jamu, jadi aman untuk dikonsumsi siapapun.

 

Alhamdulillah, setelah mengkonsumsi satu dua hari, demamnya dan rasa sakit di badannya hilang. Bahkan Paksu bisa kembali berangkat ke kantor. Sampai saat ini, kalau sudah mulai terasa badan demam, beliau selalu mengkonsumsi Vermint.

 

Kejadian yang hampir sama namun tak serupa. Tahun 2021, aku pun terkena tifus. Ada kejadian lucu namun cukup mengesalkan. Saat itu, suhu tubuhku naik turun. Akhirnya Paksu mengantar ke dokter. Dokter menyuruh untuk cek laborarotium. Ketika dilihat hasilnya, sudah jelas kalau aku terkena tifus. Namun, entah bagaimana cara dokter itu membaca hasil lab, karena menurutnya aku terkena Demam Berdarah. Awalnya aku disuruh untuk opname, tapi suami menolak dan mengatakan untuk rawat jalan saja. Dokter memberikan obat dan juga ada Sebagian resep yang harus dibeli terpisah di apotek.

 

Untuk menjawab keraguanku, aku tanyakan kepada apotekernya, obat apa yang diresepkan oleh dokter tersebut, ternyata obat untuk Demam Berdarah. Dan, yang membuat kaget, harganya lumayan mahal. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak menebus obat tersebut, karena aku yakin aku tidak terkena Demam Berdarah.

 

Aku pun meminta izin kepada suami untuk mencari second opinion. Dan, ternyata ketika aku memerikasakan ke dokter yang lain. Dokter tersebut mengatakan kalau aku memang tifus berdasarkan hasil lab. Oya, ada satu hal yang membuat aku tercengang dan kesal untuk yang kedua kalinya, ternyata obat yang diberikan dokter tersebut hanyalah vitamin bukan obat, baik itu obat Deman Berdarah ataupun untuk tifus. Dari resep obat yang aku minum selama beberapa hari ini, tidak ada satupun obat untuk mengurangi atau mengobati rasa sakit.

 

Akhirnya aku konsultasi dengan dokter untuk mengkonsumsi jamu ekstrak cacing. Dokter pun membolehkannya. Alhamdulillah, setelah dua sampai tiga kali minum, aku pun berangsur pulih.

 

Sebagai pecinta jamu dan sudah merasakan banyak manfaat jamu, rasanya rugi dan merasa bersalah kalau tidak sharing dan mengajak siapapun tentang manfaat minum jamu. Yakin deh, kalau dengan minum jamu, kita akan merasa jauh lebih sehat, fresh dan bonusnya terlihat awet muda hehehe. Trust me, it works! 😊

Tuesday, April 30, 2024

Lahiran di Faskes 1? Kenapa, Nggak?

April 30, 2024 0 Comments

lahiran normal di faskes 1
Genggaman erat, saling menguatkan 

 

Awalnya sempat maju mundur memutuskan untuk melahirkan di Faskes 1. Pengalaman melahirkan anak pertama dan kedua pun dua-duanya di Rumah Bersalin dan Rumah Sakit.

 

Sebenarnya dari hamil anak pertama, sudah ada niat kalau melahirkan ingin dibantu oleh Dokter Perempuan atau Bidan. Tapi, qodarullah, anak pertama lahir prematur di usia kehamilan 33 minggu. Bersyukur saat itu ditangani oleh Dokter Obgyn yang tepat. Meskipun harus memupus keinginan lahiran dengan Bidan atau Dokter Perempuan.

 

Ya, mungkin bagi teman-teman yang tinggal di daerah Bandung dan Cimahi sangat mengenal Dokter Nogy. Saat itu, dengan kondisiku yang mengalami pecah ketuban selama 2 hari. Dan, sebenarnya sudah tidak ada lagi air ketuban. Ditambah lagi usia kandungan masih 33 minggu. Tapi, dengan ketenangan beliau, aku bisa melahirkan secara normal dan anakku pun tidak perlu masuk incubator karena berat badan cukup serta kondisi bayi secara keseluruhan sehat.

 

Pada waktu hamil anak kedua pun, aku kembali mengatakan kepada suami kalau aku ingin lahiran dibantu Dokter Perempuan atau Bidan. Saat itu, kondisiku baru saja pindah dari Bandung ke Jember. Setelah tanya sana-sini, ternyata tidak ada Dokter Perempuan yang recommended. Tapi, bersyukur aku dipertemukan dengan Bidan Senior yang sangat baik. Aku pun sudah menyatakan kepada beliau kalau aku ingin melahirkan dibantu olehnya. Setiap periksa, seakan-akan aku sedang ngobrol dengan ibuku sendiri. Ah, kok jadi kangen beliau ya… hiks…

 

Tapi, terkadang rencana tidak selamanya bisa terealisasikan sesuai harapan. Aku mengalami kontraksi di tanggal merah. Otomatis Faskes 1 tempat aku periksa tutup dan akhirnya aku dibawa ke Rumah Sakit. Akhirnya aku dibantu oleh dokter laki-laki. Tapi, aku bersyukur juga karena beliau dokter yang sangat baik dan menenangkan juga. Orang Jember pasti kenal dengan dokter keturuna Arab ini. Terima kasih Dokter Fahmi, dokter yang nggak banyak bicara tapi sangat menenangkan dan selalu mengingatkan untuk selalu ingat sama Allah.

 

Terus, gimana ceritanya lahiran anak ketiga?

Nah, ini sebenarnya kalau ingat proses lahiran anak ketiga ini aku dan suami bakalan ngakak puas. Spill sedikit biaya lahiran ya, anak pertamaku yang lahir di 2015 biayanya sekitar 5 juta dan aku melahirkan tanpa rasa sakit (Pasti yang pernah periksa ke Dokter Nogy, tahu kalau beliau menggunakan metode ini). Lahiran anak kedua di tahun 2018, biayanya 3,5 juta dan aku pun hanya merasakan sakit yang tidak seberapa. Ketika harus dijahitpun, masih menggunakan anastesi. Terus, setelah lahiran bisa tidur di kasur yang empuk dan kamar nyaman.   

lahiran tanpa anastesi
Si Kembar :)

 


Lahiran anak ketiga? Only 450 ribu rupiah. Tapi, jangan dibayangkan kalau aku merasakan sakitnya dijahit tanpa anastesi. Aduh serasa lagi jahir baju yang sobek kali ya hahahah…

 

Lahiran Itu Yang Penting…

Setelah dua kali lahiran dibantu oleh Dokter Laki-laki, di kehamilan ketiga ini, aku benar-benar bertekad ingin melahirkan dibantu oleh Bidan atau Dokter Perempuan.

 

Gayung bersambut, pada saat usia kehamilan 4 bulan, di Faskes 1 tempat aku periksa biasanya menginfokan kalau ada pemeriksaan USG dengan Dokter Obgyn perempuan. Aku yang biasanya melakukan pemeriksaan USG di Dokter Obgyn anak keduaku dulu, akhirnya mencoba untuk menerima tawaran tersebut.

 

Awalnya aku merasa nyaman dengan dokter tersebut. Caranya menjelaskan membuatku puas dan paham. Namun, di saat usia kehamilan 30 minggu, beliau mengatakan kalau hasil pemeriksaan menunjukkan volume kepala janinku besar. Beliau juga menjelaskan kalau harus diobservasi 2 minggu dari hari itu.

 

Sepulang dari pemeriksaan USG, aku nangis di sepanjang perjalanan pulang. Aku langsung searching tentang penyebab volume kepala janin besar. Aku mulai overthinking. Dari mulai pulang dari pemeriksaan hingga seminggu, pikirannya sama sekali tidak tenang. Tiba-tiba nangis, bad mood, bahkan tak jarang jadi marah-marah tidak jelas. Ketakutan muncul dengan kondisi janin yang dijelaskan oleh dokter tersebut.

 

Hingga akhirnya suami memutuskan untuk mengajak periksa kembali ke Dokter Obgyn laki-laki yang biasa aku datangi. Tanpa banyak cerita sebelumnya kepada dokter, aku terus berdoa dan berharap apa yang dikatakan Dokter Obgyn seminggu yang lalu itu, salah.

 

Syukur alhamdulillah, ternyata Dokter mengatakan kondisi janinku sehat, air ketuban bagus, posisi juga sudah optimal. Ah, tenang rasanya mendengarkan penjelasan dokter tersebut. Akhirnya, sepulang dari sana, aku mengatakan tidak jadi melahirkan dibantu oleh Dokter Obgyn sebelumnya. Andaikan harus memilih, aku hanya ingin melahirkan dibantu oleh Bidan atau di tempat yang sama ketika melahirkan anak keduaku.

 

Menurutku, bagi seorang ibu hamil, ketenangan dan kenyamanan itu jauh lebih penting. Semua kata-kata positif akan jauh lebih membuat Si Ibu bahagia dan tentu saja efeknya pun akan positif kepada janin.

 

Sejak kejadian itu, suami terus memastikan untuk menentukan tempat melahirkan. Dan, aku pun dengan yakin ingin melahirkan dibantu Bidan saja. Entah keberanian dari mana. Tapi, aku pikir, ini adalah kehamilan terakhir, (aku dan suami sepakat untuk memiliki 3 anak saja), jadi aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melahirkan dengan dibantu oleh sesame mahrom saja.

 

30 Juli 2023 dini hari, aku mulai merasakan kontraksi yang intens. Tapi, karena ini kehamilan ketiga, jadi aku masih bisa tetap santuy. Pagi hari setelah sarapan, nyuci dan jemur baju, aku pun masih menyempatkan olahraga di depan rumah.

 

Pukul 9 pagi, kontraksi semakin intens. Akhirnya, aku mengajak suami untuk segera mengantarku ke IGD dan Faskes 1. Sesampainya di sana, aku langsung disuruh masuk ke ruang bersalin dan diperiksa. Ternyata aku sudah pembukaan 2.

 

Sebenarnya kalau menurut teori, untuk anak ketiga ini, proses dari pembukaan 2 ke selanjutnya akan lebih cepat. Tapi, tahukah berapa jam aku harus menunggu?

 

Kalau boleh jujur, inilah proses melahirkan yang luar biasa paling melelahkan dan menyakitkan. Aku harus merasakan kontraksi dengan pembukaan yang sangat lambat naiknya dari mulai pukul 10 hingga waktu isya.

 

Karena kontraksi yang semakin kuat, tapi pembukaan masih belum bertambah, akhirnya Bidan menyarankan untuk diinfus. Aku memang sudah terlihat sangat lemas. Badan pun sudah terasa kedinginan.

 

Dengan kondisi yang sudah di luar batas kemampuan aku, pasrah adalah kata terakhir. Ya, aku pun berucap meminta maaf kepada suami, ibu mertua dan anak-anak. Saat itu aku sudah pasrah dengan takdir yang akan terjadi.

 

Namun, Allah masih memberikan aku kesempatan untuk bisa membersamai suami dan anak-anak. Setelah kata maaf dan pasrah itu terucap, air ketuban pun pecah. Bidan langsung memeriksa, dan kepala Adek Bayi mulai terlihat. Saat itu juga aku disuruh ngeden. Tepat adzan Isya berkumandang, terdengar tangis anak ketiga kami.

 

Faeyza Muhammad Hafidz Ar Rayyan Abidin. Sebuah doa yang tersemat dalam nama kami berikan untuk anak ketiga kami. Proses yang lebih panjang daripada kedua kakaknya, membuat kami belajar banyak dari kelahirannya.

 

Melahirkan di Faskes 1 ini memang banyak cerita ‘berbeda’ yang kami rasakan, khususnya aku pribadi. Tapi, kami bersyukur bisa ditemani Bidan-bidan yang baik dan sabar.

 

Terakhir, aku hanya ingin mengatakan, lahiran mau di manapaun yang terpenting ialah keyakinan kita. Kalau kita merasa yakin dan nyaman lahiran di Rumah Sakit, silakan. Kalau kita lebih memilih melahirkan di bantu Bidan pun, silakan. Setiap pilihan ada konsekuensinya masing-masing. Dokter dan Bidan juga sama-sama manusia, makhluk ciptaan Allah. Satu hal yang harus diingat, semua yang terjadi pasti atas izin Allah, jadi jangan lupa untuk berdoa dan berserah padaNya.


Tuesday, March 12, 2024

5 Tips Mengajarkan Puasa Kepada Si Kecil

March 12, 2024 0 Comments

ramadan blog challenge

 

Wah,  nggak terasa nih kita sudah masuk bulan Ramadan lagi. Bagi emak-emak pastinya sedang disibukkan dengan pikirannya sendiri-sendiri. Apalagi dunia perdapuran sedang tidak baik-baik saja hehehe…

 

Tapi, tentunya kita juga tidak boleh melupakan tugas utama kita mendidik buah hati. Sebagai seorang ibu pastinya kita tidak ingin kehilangan momen untuk mengajarkan ibadah puasa kepada anak-anak.

 

Untuk Sebagian orang tua mungkin tidak menemukan kesulitan yang berarti. Tapi, tidak sedikit yang bingung bahkan merasa sangat horror ketika mengajarkan puasa kepada anak-anak. Biasanya kebanyakan anak merasa puasa itu tidak menyenangkan karena mereka harus bangun pagi serta menahan lapar dan haus. Pada akhirnya mereka pun menjadi tantrum. Kalau sudah terjadi tantrum, ada Sebagian orang tua yang menyerah dengan membiarkan anak-anaknya tidak berpuasa. Atau, ada juga orang tua yang mengeluarkan jurus memaksa, menakut-nakuti dan mengancam kalau sampai anaknya tidak berpuasa.

 

 

Sekadar berbagi pengalaman mengenalkan puasa kepada si kecil. Ada 5 tips yang mungkin bisa dicoba oleh para moms.

 

Ceritakan tentang perintah puasa beberapa bulan sebelumnya

Sebaiknya ketika kita sudah masuk bulan Rajab atau Sya’ban, mulai perkenalkan kepada si kecil kalau dalam waktu dekat kita akan masuk bulan suci Ramadan. Ceritakan tentang perintah puasa dengan bahasa yang dimengerti olehnya.

 

Ajak mereka bercerita tentang alasan dan manfaat yang bisa kita dapat dengan melaksanakan perintah puasa. Kita bisa mengajaknya melihat kondisi orang-orang yang kurang mampu agar mereka juga bisa belajar berempati.

 

Tawarkan makanan kesukaannya untuk santap sahur dan buka puasa

Meskipun akan membuat kita sedikit repot, tapi cara ini terhitung ampuh untuk membuat si kecil mau bangun sahur tanpa rewel atau menunggu waktu berbuka dengan senang hati. Satu hal yang harus digarisbawahi, kita harus memiliki pilihan menu yang tetap sehat tapi disukai oleh si kecil. Jangan sampai juga kita siapkan junk food selama sebulan.

 

Ajak si kecil mengalihkan rasa lapar dengan bermain bersama

Cara ini juga butuh effort para orang tua. Terkadang kalau mengikuti rasa malas, rasanya lebih baik kita fokus ke pekerjaan kita atau mungkin memiilih untuk me time ketimbang mengajak si kecil bermain bersama. Padahal, percaya deh, anak-anak bakalan lupa kalau dia sengan berpuasa ketika kita ajak main bersama.

 

Ajarkan tanpa paksaan, ajak si kecil berpuasa semampu mereka

Satu hal yang perlu kita ingat, perintah berpuasa itu untuk orang yang sudah baligh. Jadi, niat kita itu mengajarkan bukan memaksa mereka. Ajarkan mereka berpuasa dengan penuh cinta, sehingga yang tertanam dalam memori mereka, puasa itu menyenangkan.

 

Berikan reward jika target yang telah disepakati tercapai

Ini nggak kalah penting dalam mengajarkan si kecil berpuasa. Hargai usaha si kecil yang sudah mau menahan lapar dan haus. Ingat, tidak mudah loh bagi anak-anak untuk menahan diri tidak makan dan minum, apalagi ketika teman-teman mereka ada yang tidka ikut berpuasa. Oya, memberikan reward tidak hanya karena mereka berpuasa hingga maghrib. Tapi, untuk anak-anak yang masih bisa melaksanan sampai dzuhur. Intinya sesuai dengan kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

 

Itu dia 5 tips yang mungkin bisa membantu moms mengenalkan si kecil berpuasa. Oya, perlu diingat ya moms, kalau treatment anak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Jangan pernah menyamakan atau apalagi membandingkan. Secara fisik maupun psikologisnya juga sangat berbeda. Nah, tips di atas itu berdasarkan pengalamanku membersamai 3 anak laki-laki. Tapi, intinya, ajarkan setiap perintah dari Allah dengan cara yang menyenangkan.