Sekelumit Masalah Tentang Buku
ruangmaknaqu
August 31, 2014
0 Comments
“A good book is a good friend.”
Ungkapan
yang memang akan disetujui oleh banyak orang. Karena memang buku itu bagaikan
sahabat yang bisa membuat kita tersenyum, tertawa dan bahkan menangis. Kita
bisa belajar banyak hal dari sebuah buku, tanpa merasa digurui. Tapi tentunya,
buku yang bagaimana dulu.
Buku
yang dimaksud ialah buku-buku yang berkualitas. Berkualitas tidak selamanya
bermakna mahal, ditulis oleh penulis yang sudah punya nama atau diterbitkan
oleh penerbit terkenal. Setiap orang punya penilaian masing-masing tentang buku
yang berkualitas. Tapi, ada beberapa hal yang mungkin sama, misalkan saja, bagi
sebagian orang yang pertama dilihat itu judul. Ketika judulnya bisa membuat mata
kita melirik, pastilah kita tergoda untuk membelinya. Selain itu, kita bisa
menentukan mau membeli atau tidaknya sebuah buku, biasanya kita membaca sekilas
isi buku atau sebelumnya memang sudah ada resensi dari media tentang buku
tersebut.
Bagaimana
dengan penulis dan penerbitnya? Memang ada sebagian orang yang membeli buku
karena memang suka dengan penulisnya atau juga memang memiliki koleksi dari
salah satu penerbit. Setiap orang punya alasan masing-masing. Dan itu sah-sah
saja. Malah kita harus senang ketika dari tahun ke tahun kesadaran membaca masyarakat
kita mulai menggeliat. Meskipun bisa dikatakan minat baca penduduk kita masih
belum bisa menyamai negara-negara maju. Namun ini semua proses.
Dan
tentu saja, kondisi ini pun harus dibarengi dengan kesempatan untuk
mengembangkannya. Dalam hal ini, pemerintah, sebagai pemegang kebijakan mampu
memainkan peranannya dengan baik. Aturan-aturan yang ada harus mulai dilihat
kembali, mulai dari aturan yang berhubungan dengan penerbitan, pengaturan
royalti dan pajak yang masuk akal bagi penulis, dan juga adanya usaha untuk
terus meratakan penyebaran buku di Indonesia.
Selain
itu, penerbit dan penulis pun punya peran yang tidak kalah penting. Penerbit
memiliki tanggung jawab moril dalam menerbitkan buku-buku yang berkualitas.
Tidak hanya itu, penerbit pun harus mampu menjadi sarana tumbuhnya bibit baru
penulis yang berkualitas.
Penulis
yang memang titik awal sebuah karya itu hadir, harus terus berusaha
menghasilkan karya yang bisa menginspirasi. Tidak hanya sekedar mencari
ketenaran atau materi. Tulisan yang dibuat harus mampu menjadikan bangsa ini
selangkah lebih maju dari sebelumnya. Penulis dan penerbit bisa bekerja sama
dengan baik untuk melahirkan lembaran-lembaran karya yang mencerdaskan setiap
generasi.
Karena
memang kita tidak bisa melihat masalah yang ada hanya dari satu sisi saja. Semuanya
saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan. Semuanya memiliki peran penting dalam
meningkatkan kualitas bangsa ini.