Follow Us @soratemplates

Thursday, December 30, 2021

ASUS OLED: Solusi Hidup Sehat dan Bahagia di Era Hybrid Learning

December 30, 2021 0 Comments

 

Manjakan Mata dengan ASUS OLED

Berdasarkan sebuah laporan penelitian bertajuk “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” oleh Essilor America pada tahun 2013, paparan sinar biru dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak mata.

 

Radiasi sinar biru dikatakan dapat membentuk reaksi partikel oksigen yang berbahaya serta dapat menganggu proses fotokimia pada retina mata yang pada akhirnya merusak sel retina dan menyebabkan gangguan penglihatan.

 

Dan, sadarkah kita selama ini berada di depan laptop selama berjam-jam? Yap, tidak hanya kita, anak-anak pun mengalami hal yang sama saat ini.


Sistem pembelajaran hybrid memang memaksa anak-anak untuk tetap intim dengan laptop. Mau tidak mau, dalam satu minggu mereka harus mengikuti kelas melalui Zoom Meeting, menyimak penjelasan guru lewat Channel Youtube atau Video, mengerjakan tugas dan termasuk untuk memenuhi kebutuhan hiburan pun, pastinya tidak akan bisa jauh dati laptop.

 

Bukan hanya karena pandemi, tapi karena saat ini, kita memang sudah seharusnya berada di era digital. Semua hal pasti akan berhubungan dengan perangkat teknologi, salah satunya laptop.

 

Efek positifnya pasti banyak, tapi efek negatifnya pun pasti ada. Salah satu efeknya ialah dari sisi kesehatan mata. Bisa dibayangkan dong, anak SD sudah harus mengikuti Zoom Meeting dari jam 7 hingga 11 siang? Pernah nggak sih kita berempati pada mata anak-anak kita?

 

Sebagai seorang ibu, pastilah kita khawatir dengan kesehatan mata anak-anak. Kita tidak bisa menghindar dengan kondisi seperti itu. Tapi, yang dibutuhkan ialah solusi cerdas.

 

ASUS OLED

#SeeTheDifference and #ExperienceTheDifference

Laptop-Modern

 

ASUS OLED. Teknologinya benar-benar bikin jatuh cinta. Layarnya memang bukan sembarang layar. Memiliki lebar layar 15-inci dan reproduksi warna 100%. Tidak hanya itu, laptop canggih ini mempunyai standar kalibrasi warna yang tinggi dan telah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display.

 

ASUS OLED juga memiliki tingkat radiasi cahaya biru yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan laptop lainnya. Ini sangat penting dengan sistem pembelajaran hybrid saat ini.

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa di mata anak yang berusia 5 tahun, sekitar 60% dari emisi cahaya biru yang diterima melewati retina, dibandingkan dengan hanya 20% untuk orang dewasa berusia 60 tahun.

 

bukan sekadar manjakan mata

ASUS OLED mengurangi 70% cahaya biru yang berbahaya untuk kenyamanan mata, serta telah disertifikasi oleh TÜV Rheinland dan SGS. Dengan tingkat cahaya biru yang lebih rendah, ASUS OLED lebih bersahabat dengan mata dan membuat kualitas tidur yang lebih baik.


Laptop Modern


Layar ASUS OLED juga telah mendukung teknologi HDR bersertifikasi VESA DisplayHDR dengan rasio kontras yang sangat tinggi.

 

Oya, laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core Generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.

 

Selain itu, laptop inipun memiliki memori 8GB yang dapat di upgrade hingga 16GB. Dilengkapi dengan PCle® SSD berkapasitas besar untuk penyimpanan super cepat.

 


Teknologi yang dihadirkan ASUS OLED dapat mempermudah setiap aktivitas buah hati kita dalam menjalani Sistem Pembelajaran Hybrid. Dan, kita sebagai ibu, pastinya bebas worry untuk urusan kesehatan mata mereka.



 

Harga ASUS OLED

Laptop modern dengan segala kelebihan yang dimiliki, apa harganya juga bikin rekening berkurang drastic digitnya? Tenang, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) merupakan panel OLED dengan harga paling terjangkau yang ada di Indonesia saat ini. Laptop ini telah tersedia dengan banderol harga Rp 8,599,000.

 

Gimana? Pastinya sangat terjangkau apalagi dengan segala kelebihan yang dimiliki, kan?

 

ASUS OLED, lebih dari sekadar memanjakan mata. Laptop modern ini benar-benar bisa jadi solusi hidup tetap sehat dan bahagia di era hybrid learning.  Yuk, sayangi mata anak kita dengan beralih ke ASUS OLED. #SeeTheDifference and #ExperienceTheDifference with ASUS OLED.

layar OLED


Monday, December 20, 2021

Kampanye #KejuAsliCheck: Bunda Hebat, Kraft Cheddar Pilihannya

December 20, 2021 14 Comments

 

Keju-Asli-Check

 

Klass van Bommel, Si Anak Penyuka Keju (Dongeng Rakyat Belanda)

Klass van Bommel, anak berusia 12 tahun yang sangat suka keju. Setiap hari ia makan banyak sekali keju.

“Sekarang kau tidak boleh lagi makan keju,” larang ibunya.

“Kenapa? Aku kan sangat suka keju!” teriak Klass.

Klass mengerutkan keningnya dan berlari ke kamar. Setelah lelah marah-marah, ia pun tertidur.

Klass terbangun tengah malam, dan melihat sebuah cahaya di balik jendela kamarnya. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan membuka jendela. Lalu, ribuan peri masuk ke dalam kamarnya.

“Kudengar kau suka keju?” tanya salah satu peri.

Klass mengangguk sambil menatap peri itu.

“Kamu punya banyak keju untukmu,” ujar peri yang lain.

“Benarkah?” tanya Klass dengan mata berbinar.

Lalu, para peri itu melemparkan keju kea rah Klass. Awalnya Klass sangat senang. Ia makan dengan lahap semua keju itu. Namun, lama kelamaan Klass merasa tidak nyaman karena semua tubuhnya tertutup keju.

“Sudah… Sudah… Cukup! Aku sudah kenyang!” teriak Klass.

“Tapi, kami masih punya empat keju yang besar,” ujar para peri.

Mereka melemparkan keempat keju besar tersebut ke arah Klass. Klass berteriak terus. Dan ia pun terjatuh.

Klass kaget ketika tubuhnya terjatuh dari tempat tidur. Klass bersyukur karena ternyata itu semua hanya mimpi. Sejak saat itu, ia pun makan keju secukupnya.

(Disarikan dari berbagai sumber)

 

 

Setiap kali melihat keju, pasti pikiranku langsung klik ke dongeng rakyat di atas. Ya, kisah ini memang cocok aku bacakan untuk kedua anakku yang sejak bayi sangat suka keju. Mereka berdua itu pecinta keju banget.

 

Dulu, ketika masih MPASI, apapun makanannya harus dicampur Keju Kraft Cheddar. Dan, entah kenapa mereka akan langsung menolak ketika aku berikan keju merek lain.

 

Kata mereka rasanya beda kalau makan keju yang lain. Menurut anakku keju Kraft Chedar itu lebih gurih dan nggak enek. Itulah alasanku selalu memilih keju Kraft Chedar untuk setiap makanan yang disajikan untuk kedua buah hatiku.

 

Sebagai ibu tentu saja aku selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, termasuk asupan nutrisi. Dalam memilih Keju Cheddar, aku selalu mengikuti kampanye #KejuAsliCheck, setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Tanggal kadaluarsa
  2. Label pangan pada kemasan

 

Kenapa harus dua hal itu? Ya, tanggal kadaluarsa itu penting banget, jangan sampai buah hati kita mengkonsumsi keju yang sudah berjamur.

 

Kedua, label pangan pada kemasan. Nah, pada label pangan ini harus jelas tertulis komposisi utamanya itu keju asli. Di pasaran sana, pastinya kita sering menemukan keju-kejuan. Maksudnya, Keju Cheddar tapi bahan utamanya air dan tepang. Dan, yang nggak kalah penting juga, harus tanpa perisa tambahan.

 

#KejuAsliCheck Cek label pangan pada kemasan, itu wajib loh. Karena banyak keju cheddar yang bahan utamanya air dan tepung, bukan keju cheddar seperti Keju Kraft Cheddar.

 

Mulai sekarang, kita nggak boleh asal beli. Cek label pangan seperti di bawah ini ya…

 

Cek Label Komposisi

 

Cek Label


Keju Kraft Cheddar

Keju-Asli-Check

Keju Kraft dikenal sebagai keju olahan yang diproduksi dari keju mentah yang diimpor langsung dari negara Australia, New Zealand, Amerika maupun Eropa. Proses pembuatan keju mentah ini dimulai dari fermentasi susu sapi, kemudian dipadatkan dalam bentuk blok 20Kg. Blok inilah yang disebut keju mentah. Keju mentah ini kemudian diproses oleh pabrik keju Kraft sehingga bisa bertahan di kondisi iklim tropis Indonesia.

 

Keju Kraft sampai saat ini tidak menggunakan susu lokal karena salah satu kendala paling besar ialah tidak konsistennya supply dan kualitas susu lokal. Kualitas susu sangat dipengaruhi oleh kondisi sapi perah, seperti: kesehatan, generik, ransum makanan, kebersihan, level microba, kandungan protein, kandungan lemak, dan lain-lain. Konsistensi kualitas susu dan kesesuaian dengan spesifikasi yang ketat sangat diperlukan untuk menghasilkan Keju Mentah yang memenuhi spesifikasi pengolahan Keju Kraft.

 

Keju Kraft Cheddar sangat berbeda dengan keju lainnya di pasaran. Keju Kraft Cheddar dibuat dengan konsep “makanan SEHAT”. Oleh karena itu, produk ini didesain dengan tambahan mineral Calcium dan Vitamin D. Kedua zat ini sangat diperlukan oleh tubuh dalam proses pembentukan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.

 

Manfaat Keju

Seperti yang kita tahu, keju itu memberikan banyak manfaat, diantaranya:

  • Keju merupakan sumber kalsium, lemak dan protein baik.
  • Keju mengandung vitamin A dan B-12 dalam jumlah tinggi, bersama dengan seng, fosfor dan riboflavin
  • Menurut penelitian di Denmark dari tahun 2015, keju dapat bekerja melindungi gigi dari gigi berlubang.
  • Keju tinggi lemak, seperti keju biru, Brie, dan Cheddar mengandung CLA (Conjugated Linoleic Acid) yang membantu mencegah obesitas, penyakit jantung dan mengurangi peradangan.
  • Dalam 1 ons Cheddar mengandung 120 kalori, 1g karbohidrat, 10 gram lemak, 7g protein, 200mg kalsium, 190mg natrium.

 

Tapi, tetap harus diperhatikan, konsumsi secukupnya tidak berlebihan. American Heart Association (AHA) merekomendasikan mengkonsumsi 3 porsi keju per hari, yang masing-masing porsi dibatasi 42 gram keju.

 

Avocado Cheese

Keju Asli Check


Dengan manfaat yang luar biasa, tentu saja sebagai ibu kita tidak ingin melewatkan menu dari keju untuk disajikan di rumah. Nah, cobain deh menu favorit kedua anakku, Avocado Cheese. Bahan-bahan dan cara membuatnya mudah sekali, loh.

Bahan-bahan:

Keju Cheddar

Alpukat

Gula Pasir (Bagi yang suka manis)

SKM rasa coklat / Dark Chocolate yang dilelehkan

 

Cara Membuatnya:

Alpukat diblender dengan menambahkan air sedikit saja. Tambahkan gula bagi yang suka manis. Masukkan ke lemari es kurang lebih 10 menit atau lebih. Setelah dingin, beri SKM atau Dark Chocolate yang telah dilelehkan. Lalu, taburi keju cheddar yang telah diparut. Avocado Cheese siap disantap.

 

Gimana? Simple dan gampang banget cara membuatnya. Tapi, anak-anak bakalan suka. Dan, yang terpenting kita dapat merasakan kebaikan dari mengkonsumsi keju.

 

Jangan lupa, tetap ikuti kampanye #KejuAsliCheck, check label komposisi pada kemasan dan pastikan keju pada urutan pertama. Jangan lupa pula perhatikan klaim nutrisi yang tertera pada kemasan.

 

#KejuAsliCheck Ingat! Setiap blok Kraft Cheddar 165g mengandung kalsium yang tinggi setara dengan 3 gelas susu 250ml. Hanya Kraft Cheddar yang mengandung Calcimik lemak dengan kalsium, protein, vitamin D dan segala kebaikan susu. Bunda hebat dan cermat, pasti pilihnya Keju Kraft Cheddar.

 

Sumber: 

https://www.instagram.com/kraft_id

https://bundakraft.com

https://www.healthline.com/health/is-cheese-bad-for-you

https://www.medicalnewstoday.com/articles/299147

 

Friday, December 3, 2021

Senin Itu... HOROR atau HOORAY

December 03, 2021 0 Comments

 

monday-motivation


 

“Yah, besok senin.”

“Ada nggak ya negara yang harinya cuman Sabtu Minggu doang?”

“Paling malas deh kalau hari Senin, harus datang pagi, terus tugas seabreg.”

“I hate Monday.”

“Monday is Monster Day.”

 

Kicauan ketika Minggu petang menyapa. Masih ada yang kayak gini? Ckckck... Masih nggak suka hari Senin? Wah, kalau kamu masih benci hari Senin, berarti masih belum gaul plus keren.

Kenapa sih hari Senin masih menjadi hantu yang menakutkan (emang ada hantu yang tidak menakutkan? :) Banyak orang, baik itu yang masih muda maupun yang sudah bukan muda lagi, tidak suka dengan hari Senin.

Mereka masih berpikir, kalau hari Senin itu datang untuk merenggut kebahagian mereka di hari Minggu. Waktu santai dua hari sepertinya tidak cukup alias kurang bagi kita. Padahal banyak dari kita yang menghabiskan hari Minggu hanya dengan diam di rumah. Nothing special...

Tapi, kenapa sih banyak dari kita yang masih belum bisa bersahabat dengan hari Senin? Padahal mau benci atau marah-marah sampai nangis darah, yang namanya hari ya ada tujuh. So, kenapa kita mesti mengkhayal atau berpikir untuk lari dari hari Senin.

Memang tidak bisa dipungkiri mengatur waktu dengan baik itu tidaklah mudah. Setiap dari kita diberikan waktu yang sama 24 jam. Tapi, lihatlah hasilnya. Tidak semua orang bisa sukses dan meraih apa yang mereka inginkan. Maka tidak heran, jika Allah SWT begitu memperhatikan hambanya dengan mengingatkan kita tentang waktu.

 

-١- وَالْعَصْرِ

 

“Demi masa.” (Q.S. Al ‘Ashr)

Itu artinya, kita membutuhkan usaha yang luar biasa untuk mengisi waktu kita dengan hal-hal yang positif. Semua waktu itu baik untuk melakukan sesuatu yang baik. Semua hari itu ialah hari yang cocok untuk berkarya.

Mulai hari ini, kita tanamkan dalam pikiran kita, kalau semua hari itu spesial, semua hari itu baik dan menyenangkan. Tidak perlu lebay ah kalau menghadapi hari Senin. Ubah akronim Monday is Monster Day menjadi Monday is Money Day. Kalau di hari Senin saja kita sudah lemas dan nggak bersemangat, bagaimana kita bisa menjalani hari-hari dalam seminggu.

Waktu setiap orang itu sama 365 hari, 24 jam, 60 menit. Tapi membedakan itu bagaimana kita bisa mengisi kisah yang bermakna dari setiap detak jarum jam itu.

Promod Brata (2002) dalam bukunya Born to Win jika manusia diberi Sang Khalik Hidup hingga 70 tahun kira-kira pembagian waktunya:

25 tahun => tidur

8 tahun => studi&pendidikan

7 tahun => liburan&rekreasi

6 tahun => istirahat&sakit

5 tahun => komunikasi

4 tahun => makan

12 tahun WAKTU EFEKTIF BEKERJA

 

Dari data di atas, ternyata kita memang lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak produktif. Eits, tunggu dulu...kita kan belum berusia 70 tahun. Nah, mumpung belum berumur segitu, ayo kita manfaatkan waktu sebisa kita. Kita mulai dari sekarang, yuk! :)

Wednesday, December 1, 2021

Waiting Is Not Boring

December 01, 2021 0 Comments

 

masa-penantian

Waiting is boring.

Sebuah ungkapan yang sudah sangat klise. Tapi, memang itulah adanya. Manusiawi dan sangat wajar ketika kita merasa bosan jika disuruh menunggu. Keinginan setiap manusia itu pastilah ingin sesuai dengan apa yang direncanakannya. Ketika ia ingin A, maka si A itu haruslah menjadi miliknya, dan tidak perlu menunggu waktu lama. Dalam situasi seperti ini, waktu adalah segalanya. Ia katakan kalau ia sedang dikejar waktu. Namun, ketika ia harus memenuhi kewajiban, maka setumpuk alasan akan menjadi tameng dalam setiap perilakunya.

Menunggu, memang bukanlah hal yang menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau kita sekarang coba ganti kalimatnya, bukan menunggu tapi sedang memantaskan diri dulu. Artinya, ketika sampai saat ini belum juga bertemu dengan Mr atau Miss Right, itu artinya kita memang belum pantas untuk menyandang predikat suami atau istri.

Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri agar kita pantas untuk bersanding dengan seseorang yang kita impikan. Mungkin saja dalam setiap doa kita memohon agar kita dipertemukan dengan seseorang yang sholeh/sholehah. Nah, siapa tahu Allah sedang mengabulkan doa-doa kita. Kita sedang dipantaskan untuk mendapat yang terbaik.

Hidup itu proses, proses memahami apa, kenapa dan bagaimana. Apa hidup ini? Kenapa kita hidup? Dan Bagaimana agar hidup kita lebih bermakna? Sebuah proses yang panjang dalam melangkah mengisahkan sebuah makna.

Memang tidak mudah merubah persepsi kita tentang pemaknaan menanti dan menunggu. Bagaimana juga menunggu itu menuntut kesabaran, menanti itu memaksa untuk memahami makna waktu.

Kesabaran. Ya, masa penantian ialah masa dimana kita dilatih untuk bersabar. Menanti dalam keikhlasan dan keteguhan iman. Seberapa kuat kita bersabar dan seberapa hebat pemaknaan kita tentang bersyukur, itulah masa penantian.

Sebagian orang lebih memilih untuk menanti dalam ketaatan. Ketaatan kepada Sang Pencipta Allah Swt dan ketaatan kepada kedua orangtua kita. Apakah kita dapat dengan mudah melakukannya?

Hmm...jangan tanya tentang hal itu. Setiap hal yang tidak biasa memang memaksa untuk dipaksa. Tapi, bukankah pelaut yang ulung itu tidak didapat dari laut yang tenang?

Lelaki mungkin akan sangat jarang merasakan perasaan tertekan karena belum menikah. Tapi, bagi wanita, inilah saat-saat yang paling membuat diri mereka berada di titik terendah. Wanita yang sudah pantas menikah, tapi belum juga menikah, biasanya menjadi sasaran empuk tema ngerumpi wanita lain. Berbagai persepsi dan asumsi dihadirkan untuk menguatkan obrolan tak bermutu itu.

Dan bagi wanita yang sedang diberikan waktu untuk memantaskan diri kadang merasa lelah dan jengah dengan segala penilaian masyarakat. Mereka sering berpikir kalau dunia ini tidak adil bagi mereka. Wajar sebenarnya, karena memang manusia itu punya rasa.

Kadang sebagian orang menilai kalau wanita yang belum menikah itu telalu memilih. Hmm...Apa benar ya kayak gitu? Ok, nanti kita bahas di lapak khusus ya.

Memang tidak mudah berada dalam masa penantian. Telinga ini rasanya seperti berada di atas bara api. Setiap bertemu dengan orang, pastilah pertanyaan pertama itu, ‘sudah menikah belum?’ Mending kalau hanya sampai di situ. Tapi, kalau sudah terlalu menyerempet dan bahkan berusaha untuk masuk ke dalam ranah pribadi, itu yang membuat diri kita tidak nyaman.

Tapi, itulah hidup. Setiap orang punya hak untuk memberikan komentar atau penilaian apapun tentang diri kita. Namun, kita juga punya hak untuk tetap menjaga sesuatu yang bersifat pribadi. Semua orang memiliki pilihan masing-masing.

Satu hal yang harus teman-teman ingat, sendiri itu bukan aib. Kesendirian dalam masa penantian bukanlah kesalahan. Ini hanyalah sebuah cara dari-Nya untuk memantaskan dan memberikan kesempatan kita untuk menjadi lebih baik lagi. :) 

Tuesday, November 23, 2021

Popmama Parenting Academy 2021, Saatnya Saling Merangkul, Berbagi dan Menguatkan

November 23, 2021 14 Comments

popac-2021


 

Popmama Parenting Academy 2021, Parents Support Parents. Sebuah dukungan dengan tidak saling menjatuhkan sesama orangtua sangatlah penting. Apalagi di masa pandemi ini, di saat kita sebagai orangtua dituntut untuk mengambil peran dan tugas menjadi pendidik di rumah.

 

Lelah? Pasti. Jangankan harus multitasking menjadi guru di rumah, tugas domestik rumah tangga setiap hari pun sudah sangat menyita waktu dan pikiran. Tidak jarang dengan rutinitas seperti ini, tanpa disadari bisa menyebabkan percikan emosi negative.

 

Support. Satu kata itulah yang dibutuhkan oleh semua orang tua khususnya para mama. Kita hanya butuh telinga untuk mendengar dan pelukan untuk saling menguatkan.


Kenapa Harus Saling Support?

Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, pembatasan sosial telah membuat 69% perempuan dan 61% laki-laki menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Angka tersebut menunjukkan perempuan memikul beban terberat, mengingat sebanyak 61% perempuan juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengasuh dan mendampingi anak dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 48%.

 

Kondisi inipun akhirnya mempengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan. Hal tersebut disebabkan karena 57% perempuan mengalami peningkatan stress dan kecemasan akibat bertambahnya beban pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan, kehilangan pekerjaan, dan pendapatan, serta mengalami kekerasan berbasis gender. Sedangkan jumlah laki-laki yang mengalami permasalahan tersebut yaitu 48%.

 

Menurut data di atas jelas sekali, kalau kondisi pandemi ini sangat mempengaruhi psikologis perempuan. Jadi, siapapun saat ini yang sedang merasakan lelah, bosan dan marah. Di luaran sana banyak sekali yang memiliki perasaan dan kondisi yang sama.

 

Kondisi seperti ini bukan aib. Tidak ada salahnya kita berbagi cerita, saling mendengarkan dan menguatkan. Kita bukan wonder woman. Sungguh sangat manusiawi dan wajar ketika kita membutuhkan kehadiran orang lain di samping kita. Kita membutuhkan teman, sahabat, dan komunitas yang bisa memberikan support agar kita bisa tetap bertahan dan bahagia dalam membersamai buah hati.

 

Popmama Parenting Academy 2021, Parents Support Parents 

Popmama Parenting Academy 2021 mengusung tema #parentssupportparents. Bukan sekadar slogan atau tagline. Tapi, memang saat ini kita butuh untuk saling menguatkan.

 

“You need a good support system when you’re trying to make positives lifestyle changes. If everyone is eating burgers and fries while you’re having fish and salad, it’s easy to lose your willpower.” (Bob Harper)

 

Sebuah ungkapan dari seorang presenter sekaligus penulis asal Amerika ini sebenarnya relate banget dengan apa yang sering kita alami. Seringkali kita ingin berubah menjadi lebih baik, tapi kita tetap berada di circle yang tidak mendukung.

 

Diakui atau tidak, kondisi saat ini membuat kita seakan menaiki roller coaster. Tidak sedikit yang mengalami kekagetan dengan perubahan yang ada, bahkan berakhir depresi. Bingung apa yang harus diperbuat dengan segala permasalahan yang ada, mulai dari permasalahan anak sampai keuangan keluarga.

 

PopmamaParenting Academy 2021 kembali hadir. Meskipun masih dalam suasana pandemi, namun tidak mengurungkan niat untuk menggelar acara ini kembali. Tujuannya agar kita bisa saling menguatkan satu sama lain.

  

Popmama Parenting Academy 2021 memiliki 4 (empat) pilar, yaitu: Health (kesehatan), Education (Pendidikan), Child Abuse (Kekerasan pada Anak), dan Financial (Keuangan).

 

Kenapa harus 4 hal itu yang menjadi fokus?

Dalam dunia orangtua, apalagi saat ini, 4 hal tersebut menjadi sesuatu yang paling disoroti.

Pertama, health (kesehatan), pandemi Covid-19 menjadi alarm tersendiri bagi kita semua untuk lebih peduli dengan kesehatan. Saat ini, kita berusaha sekuat tenaga agar bisa tetap fit. Tidak hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga bagaimana caranya kesehatan semua anggota keluarga pun tetap terjaga.

 

Kedua, Education (Pendidikan), menjadi orangtua itu nggak ada sekolahnya. Pernahkah teman-teman menemukan fakultas keluarga dengan jurusan ayah atau ibu?

 

Pasti belum. Karena itulah, tidak ada orangtua yang paling hebat. Setiap orangtua itu sejatinya ialah pribadi yang harus terus belajar, sebagaimana anak-anak pun terus bertumbuh.

 

Ketiga, Child Abuse (Kekerasan terhadap Anak), diakui atau tidak, ada banyak kasus kekerasan terhadap anak. Ingat, kekerasan itu tidak selamanya berhubungan dengan fisik. Kekerasan verbal dan juga kekerasan emosional. Kondisi seperti ini tentu saja membutuhkan solusi dan edukasi. Solusi bagi mereka yang pernah berada di lingkaran ini, dan edukasi sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi lagi.

 

Keempat, Financial (Keuangan). Tidak bisa dipungkiri dunia mama itu tidak bisa lepas dari keuangan. Sebagai menteri keuangan di rumah, tentunya kita dituntut untuk lebih cermat dan cerdas dalam mengatur keuangan. Belajar financial itu sebuah keharusan bagi para mama. Fnancial is not only for the business.

 

Berbagai kegiatan online bisa kita ikuti bersama suami dan buah hati. Sebagai implementasi keempat pilar tersebut, Popmama Parenting Academy 2021 menghadirkan serangkaian acara yang sarat dengan nilai edukasi, diantaranya:


popmama


Popmama Parenting Academy 2021 benar-benar akan memberikan wawasan dan pemahaman tentang dunia parenting, khususnya yang berhubungan dengan 4 pilar di atas. Ada beberapa pemateri luar biasa yang akan berbagi ilmu dan pengalamannya pada kita semua, yaitu:


popac-2021

  • Rika Endang Triyani (Story teller)
  • Samanta Elsener, M.Psi., Psikolog (Psikolog Anak dan Keluarga)
  • Rista Zwestika Reni, S.Sos. AWP CFP (Financial Planner)
  • Dr. Marlyn Cecilia Malonda, SP.A (Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Tangerang)
  • Putu P.D Andani M.Psi., Psikilog (Co-Founder dan Clinical Child & Family Psychologist, TigaGenerasi)
  • Saskhya Aulia Prima M.Psi., Psikolog (Co-Founder dan Clinical Child & Family Psychologist, TigaGenerasi)
  • Vera Itabiliana, S.Psi., Psikolog (Clinical Child & Family Psychologist, TigaGenerasi)


POPAC 2021 hadir dengan paket lengkap memberikan dukungan kepada para orang tua. Kita akan mendapatkan insight yang luar biasa dengan ikut bergabung dalam rangkaian acara yang akan digelar dari tanggal 1 – 31 Desember 2021.

 

Popmama.com, Tempat Belajar Mama Millennial



Popmama.com adalah media online yang menyajikan konten worth-sharing yang trending relevan untuk millennial mama di Indonesia.

 

Popmama.com lahir sebagai teman bagi millennial mama untuk berbagi informasi, tips, dan trik agar menjadi mama terbaik.

 

Popmama.com menyajikan berita-berita terhits tentang mama dari seluruh dunia, informasi mengenai dunia parenting, dan saran-saran dari para pakar yang kompeten di bidangnya.

 

Konten kreatif di Popmama.com itu disajikan dengan sudut pandang dan cara penyajian yang berbeda dari media konvensional. Popmama.com menggunakan banyak visual, video, list dan humor dalam penulisan artikelnya.

 

Visi dari Popmama.com adalah menjadi media online yang paling mengerti kebutuhan millennial mama dalam menjalani kehidupannya sebagai orangtua.

 

Popmama.com adalah portal berita parenting yang merupakan bagian dari IDN Media, perusahaan media multiplatform untuk millennial dan generasi-Z.

 

Menjadi seorang mama itu bukan sebuah kebetulan, tapi Tuhan tahu kita pantas untuk mengemban amanah itu. Jadi, pantaskan diri kita menjalani tugas mulia ini. Jadilah mama yang bahagia dan cerdas agar buah hati kita pun tumbuh dengan penuh cinta dan percaya diri. Yuk, kita melangkah, bertumbuh dan saling menguatkan bersama di Popmama ParentingAcademy 2021!

 

 

Sumber:

https://www.popmama.com/

https://www.instagram.com/popmama.parenting.academy/

https://www.instagram.com/popmama_com/

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2921/survei-menilai-dampak-covid-19-perempuan-memikul-beban-lebih-berat-dibandingkan-laki-laki