“Yah, besok senin.”
“Ada nggak ya negara yang harinya cuman Sabtu Minggu
doang?”
“Paling malas deh kalau hari Senin, harus datang
pagi, terus tugas seabreg.”
“I hate Monday.”
“Monday is Monster Day.”
Kicauan
ketika Minggu petang menyapa. Masih ada yang kayak gini? Ckckck... Masih nggak suka hari Senin? Wah, kalau kamu masih benci hari Senin, berarti
masih belum gaul plus keren.
Kenapa
sih hari Senin masih menjadi hantu yang menakutkan (emang ada hantu yang tidak
menakutkan? :) Banyak orang, baik itu yang masih muda maupun yang sudah bukan muda lagi, tidak suka dengan hari Senin.
Mereka
masih berpikir, kalau hari Senin itu datang untuk merenggut kebahagian mereka
di hari Minggu. Waktu santai dua hari sepertinya tidak cukup alias kurang bagi
kita. Padahal banyak dari kita yang menghabiskan hari Minggu hanya dengan diam
di rumah. Nothing special...
Tapi,
kenapa sih banyak dari kita yang masih belum bisa bersahabat dengan hari Senin?
Padahal mau benci atau marah-marah sampai nangis darah, yang namanya hari ya
ada tujuh. So, kenapa kita mesti mengkhayal atau berpikir untuk lari dari hari
Senin.
Memang
tidak bisa dipungkiri mengatur waktu dengan baik itu tidaklah mudah. Setiap
dari kita diberikan waktu yang sama 24 jam. Tapi, lihatlah hasilnya. Tidak
semua orang bisa sukses dan meraih apa yang mereka inginkan. Maka tidak heran,
jika Allah SWT begitu memperhatikan hambanya dengan mengingatkan kita tentang
waktu.
-١-
وَالْعَصْرِ
“Demi
masa.” (Q.S. Al ‘Ashr)
Itu
artinya, kita membutuhkan usaha yang luar biasa untuk mengisi waktu kita dengan
hal-hal yang positif. Semua waktu itu baik untuk melakukan sesuatu yang baik. Semua
hari itu ialah hari yang cocok untuk berkarya.
Mulai
hari ini, kita tanamkan dalam pikiran kita, kalau semua hari itu spesial, semua
hari itu baik dan menyenangkan. Tidak perlu lebay ah kalau menghadapi hari
Senin. Ubah akronim Monday is Monster Day
menjadi Monday is Money Day. Kalau di
hari Senin saja kita sudah lemas dan nggak bersemangat, bagaimana kita bisa
menjalani hari-hari dalam seminggu.
Waktu
setiap orang itu sama 365 hari, 24 jam, 60 menit. Tapi membedakan itu bagaimana
kita bisa mengisi kisah yang bermakna dari setiap detak jarum jam itu.
Promod Brata (2002) dalam
bukunya Born to Win jika manusia diberi Sang Khalik Hidup hingga 70 tahun
kira-kira pembagian waktunya:
25
tahun => tidur
8
tahun => studi&pendidikan
7
tahun => liburan&rekreasi
6
tahun => istirahat&sakit
5
tahun => komunikasi
4
tahun => makan
12
tahun WAKTU EFEKTIF BEKERJA
Dari data di atas, ternyata kita memang lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak produktif. Eits, tunggu dulu...kita kan belum berusia 70 tahun. Nah, mumpung belum berumur segitu, ayo kita manfaatkan waktu sebisa kita. Kita mulai dari sekarang, yuk! :)
No comments:
Post a Comment