Follow Us @soratemplates

Thursday, February 27, 2020

Refleksi 4 Tahun Insan Bumi Mandiri: Menapaki Jejak Kebaikan di Pedalaman Indonesia

February 27, 2020 16 Comments


Sedekah itu tidaklah mengurangi harta. 


Pernahkah teman-teman mendengar kisah tentang sedekah salah alamat?
Dikisahkan pada suatu malam, ada seorang pria keluar rumah mencari orang yang akan menerima sedekahnya. Ia pun bertemu dengan seorang laki-laki yang dikiranya orang miskin. Tanpa pikir panjang, ia menyedekahkan hartanya.

Keesokan harinya, ramai diperbincangkan kalau semalam ada yang bersedekah. Tetapi, sedekahnya diberikan kepada seorang pencuri. Berita tersebut sampailah kepada laki-laki ahli sedekah tersebut. Ahli sedekah itu pun merasa gelisah dan bersedih. Dalam kesedihan dan kegelisahannya, ia pun mendoakan si pencuri tersebut.

Di malam berikutnya, karena merasa sedekah sebelumnya tidak akan diterima, ia pun keluar untuk mencari orang yang akan diberikan sedekah. Ia bertemu denan seorang wanita. Ia menyedekahkan hartanya.

Keesokan harinya, kembali tersebar kabar, kalau ada seorang yang bersedekah kepada seorang wanita pezina. Ahli sedekah itu mendengarnya. Ia bersedih dan memanjatkan doa untuk wanita pezina tersebut.

Di malam berikutnya, ia kembali berniat untuk bersedekah lagi karena merasa belum diterima sedekahnya. Ia bertemu dengan seseorang, lalu ia menyedekahkan hartanya.

Keesokan harinya, tersebar kabar kalau ada seseorang bersedekah kepada orang kaya raya. Lelaki ahli sedekah itu merasa sedih karena merasa sedekahnya tidak tepat sasaran. Ia kembali memanjatkan doa.

Tanpa sepengetahuan ahli sedekah itu, ternyata sedekah yang ia lakukan memberikan banyak hikmah kepada yang menerimanya. Setelah mendapat sedekah, si pencuri bertobat dan tidak mencuri lagi, wanita pezina pun berhenti menjadi pezina, dan orang kaya menjadi tergerak hatinya untuk bersedekah.

Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari kisah di atas?
Tidak ada yang sia-sia dengan bersedekah. Kita tidak perlu ambil pusing dan banyak mikir untuk bersedekah. Ingat, matematika Allah itu berbeda dengan matematika makhluk.

Terkadang kita terlalu banyak mikir dan itung-itungan ketika akan bersedekah. Kita mencari alasan hanya untuk membenarkan kita menahan bersedekah. Ada merasa takut salah sasaran, ada merasa belum cukup harta, ada juga yang berpikir nunggu waktu yang tepat, dan bla…bla…bla…

Padahal, janji Allah pasti. Banyak dalil yang seharusnya membuat kita tertarik menjadi ahli sedekah.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-baqarah: 261)

Sudah sangat jelas sekali ayat tersebut menjelaskan keutamaan sedekah. Tapi, memang semuanya kembali kepada kita, apakah kita yakin atau tidak. Terkadang kita masih belum yakin dengan janji Allah.



Insan Bumi Mandiri




Insan Bumi Mandiri merupakan sebuah lembaga filantropi yang bergerak untuk membangun pedalaman Indonesia Timur. Beragam persoalan seperti akses transportasi, infrastruktur, kesehatan dan pendidikan menjadi fokus lembaga ini.

Misi dari Insan Bumi Mandiri ialah memberdayakan masyarakat untuk memperoleh derajat kehidupan tertinggi yang bisa diraih.

Bersama sahabat pedalaman, Insan Bumi Mandri membina yatim dan dhuafa sambil memberdayakan ibu dan keluarga.



Program Insan Bumi Mandiri



  • Pendidikan

Beasiswa, Bangunan Sekolah, Perpustakaan, Fasilitas Bagi Guru, dan lain-lain.

  • Keagamaan

Bangunan Masjid, Fasilitas Bagi Ustadz, Wakaf Al Quran, Perpustakaan Masjid, Qurban.

  • Pemberdayaan

Pendampingan Usaha, Pendampingan Koperasi.



Tanggal Berdiri

Insan Bumi Mandiri berdiri sejak tanggal 1 Februari 2016.



Izin Lembaga

Insan Bumi Mandiri merupakan lembaga filantropi yang sudah memiliki izin. Adapaun izin yang dimiliki diantaranya:

Akta Notaris: Nuryasin Abdul Djalal, SH tanggal 1 Februari 2016 No.1

Surat Keterangan Domisili: 03/DP/Kel.Anwet/1/2016

Terdaftar Dinsos no. 062/1496 – Dinsos

Keputusan Menkumham RI: AHU-0005947.AH.01.04. Tahun 2016

NPWP: 75.378.491.7.-429.000



Alamat Kantor

Jl. Setra Dago Barat No. 25, Antapani Kulon, Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat 40291.
Telp. (022) 205 25184
        (+62) 813 2460 7225


Kelebihan Insan Bumi Mandiri
  • Langsung sampai pedalaman
  • Berdonasi lebih mudah dan nyaman

Refleksi 4 Tahun, Menapaki Jejak-Jejak Kebaikan




Selama 4 tahun melangkah, ada beberapa jejak kebaikan yang telah memberikan senyuman kebahagian bagi banyak orang, diantaranya:
  • 1.495 Hewan Qurban untuk Pedalaman





Tahun lalu, sebanyak 1.495 hewan qurban dari para donator #SahabatPedalaman berhasil disalurkan ke berbagai pedalaman. Tepatnya di 3 provinsi, yaitu: Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Selatan.

  • Senyum di Wajah Aidil dan Putri





Aidil, gadis kecil yang berasal dari Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Ruwas, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, mengalami Facial Cleft (wajah kurang sempurna). Kondisi ini membuat banyak indera di wajahnya tidak berfungsi, salah satunya mata yang tidak bisa melihat. Berkat bantuan dari donator, terkumpul 700 juta rupiah untuk pengobatan Aidil. Kini, Aidil dapat tersenyum kembali.

Putri, tinggal di pedalaman Cengal, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan sudah dari lahir mengidap facial cleft. Ayahnya yang berprofesi sebagai petani membuat Putri harus mengubur keinginannya melakukan operasi wajahnya. Tapi, berkat uluran tangan sahabat, Putri bisa melakukan pemeriksaan awal dan CT Scan. Bulan Februari ini Putri akan menjalani operasi.

  • Rumah untuk Ramadin




Ramadin tinggal di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Ramadin yang sejak kecil ditinggal Ayah dan Ibu, harus tinggal di rumah yang hanya berdinding kayu. Selain itu, Ramadin pun harus tidur di samping kambing-kambing karena kecilnya rumah. Ramadin tinggal bersama Kakek Nenek.

Berkat bantuan #SahabatPedalaman, kini Ramadin memiliki  rumah layak huni. Selain itu, Ramadin pun diberikan bantuan berupa sembako dan pakaian baru.

  • Bangun Satu-satunya Masjid Desa di Pelosok Sumatera Selatan





Masjid yang berada di Dusun VI, Desa Jambu Rejo, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan ini merupakan sattu-satunya tempat ibadah bagi umat Islam di sana. Namun, nahas, malam 29 April 2018 si jago merah melahap semua bangunan masjid, hingga tersisa puing-puing arang kerangka masjid. Atas kebaikan Sahabat, kini, masjid ini bisa kembali berdiri.


Selamat Milad Ke-4 Insan Bumi Mandiri

Usia 4 tahun belum bisa dikatakan lama. Saat ini, Insan Bumi Mandiri baru bertumbuh, masih belajar melangkah menapaki jejak kebaikan selangkah demi selangkah. Perjalanan kemanusiaan ini pastinya tidak mudah. Namun, tetap bertahan dan terus berusaha menebar kebaikan bersama para sahabat pedalaman, menjadi niat baik yang tetap terpatri.


Insan Bumi Mandiri tentu saja tidak bisa melangkah sendiri. Insan Bumi Mandiri membutuhkan ketulusan para Sahabat Pedalaman untuk saling bergandeng tangan mengukir senyum saudara-saudara kita.


Semoga saja, Insan Bumi Mandiri bisa terus menggerakkan kaki. Mungkin tak hanya sekadar berjalan, bahkan bisa berlari berbagi kebaikan kepada saudara-saudara kita di pedalaman. Mari kita sama-sama meninggalkan jejak-jeka kebaikan di bumi untuk bekal di kehidupan yang kekal kelak.