Follow Us @soratemplates

Tuesday, February 11, 2014

Review Ayah Edy Punya Cerita


Judul                  : Ayah Edy Punya Cerita
Penulis                : Ayah Edy
Penerbit              : Noura Books
Cetakan Ke-1     : September 2013
Tebal                  : 304 halaman


Menjadi orangtua dan pendidik bukanlah sebuah pekerjaan sepele. Butuh ilmu dan pengetahuan untuk menemani tumbuh kembang anak-anak. Buku ini merupakan alat belajar yang sangat bagus. Berisi beberapa kumpulan kisah parenting inspiratif. Buku ini dibagi dua bagian, pengasuhan dan pendidikan.
Ayah Edy benar-benar mengemas ilmu parenting yang terlihat sulit menjadi mudah dimengerti. Untuk bagian pengasuhan, ada beberapa kisah diantaranya ‘Dari Mana Kita Harus Memulai Segalanya?’, ‘Kisah Ulat Bulu dan Kupu-kupu’, ‘Apakah Kita Siap Menjadi Orangtua’, ‘Pesan Orang Bijak dalam Mendidik Anak’, ‘Kekuatan Kalimat Positif’, ‘Pesimismu Orangtua Terhadap Program Parenting’, ‘Kisah Chintya’, ‘Apakah Anak Kita Mengalami Gejala On and Off’, ‘Lukisan Indah Keluarga’, ‘Makna Tangisan Anak’, ‘Sebuah Dongeng dari Negeri Timur’, ‘Kekerasan pada Anak’, ‘Sang Pendidik Tanpa Kekerasan’, ‘Hikmah Pesta Ulang Tahun’, ‘Kisah Sebuah Meja Kayu’, ‘Mendidik Anak ala Radio Rusak’, ‘God Messages in Water’, ‘Hikmah di Balik Tsunami Asia’, ‘Nancy Alliot, Sang Guru’, ‘Menghargai Profesi Guru’, dan ‘Siapakah Ibu yang Mendidik Kita?’
Semua kisah itu dituturkan dengan mengalir sehingga maknanya bisa dimengerti dengan mudah oleh pembaca. Satu kisah di awal, “Dari Mana Kita Harus Memulai Segalanya?” memberikan inspirasi yang luar biasa. Penulis menceritakan sebuah kisah keluarga di Timur Tengah yang kesulitan mendidik anak-anaknya. Hingga suatu hari kedua orangtua ini mengahap Nabi dan meminta nasihat. Ternyata mereka diperintahkan untuk mengubah perilaku mereka dulu. Karena dengan mengubah perilaku orangtuanya, maka anak-anaknya akan berubah menjadi lebih baik.
Di bagian kedua, kita diajak belajar dari ulat bulu dan kupu-kupu. Ada seorang Ibu yang menginginkan tamannya dipenuhi oleh kupu-kupu. Ia pun berdoa kepada Tuhan. Hampir setiap saat ia melihat tamannya menanti kupu-kupu itu datang. Tapi, alangkah kecewanya ia, karena ternyata yang ada malah ulat bulu. Ia pun langsung mengusir ulat-ulat itu. Tapi, ia tidak bisa. Akhirnya ia menyerah dan hanya bisa memindahkan sisa tanamannya ke dalam gudang. Namun, setelah beberapa hari ia sangat terkejut karena ketika  ia membuka gudang, bermuncullah kupu-kupu yang indah. Si Ibu baru menyadari ternyata ulat-ulat bulu itu berubah menjadi kupu-kupu yang indah.
Begitupun anak-anak. Seringkali orangtua dan para guru merasa kesal dengan sikap anak-anak yang keras kepala, hiperaktif, dan sebagainya. Tapi, bukankah anak-anak juga bermetamorfosis? Banyak sejarah membuktikan orang-orang sukses itu muncul dari anak-anak yang dulunya sering diberi label ‘nakal’.
Sedangkan pada bagian pendidikan, penulis menghadirkan beberapa kisah diantarnya ‘Keajaiban Doa Seorang Guru’, ‘Membangun Program Autopilot Anak’, ‘Apakah Bermain Sama dengan Belajar?’, ‘Belajar dari Dora dan Boots’, ‘Anak yang Tidak Suka Belajar’, ‘Sekolah di Mata Siswa’, ‘Kisah Burung Perkutut di Sangkar Emas’, ‘Gejala Psikosomastis pada Anak’, ‘Anak yang Gagal Belajar atau Guru yang Gagal Mengajar?’, ‘Buku Harian Seorang Dokter’, ‘Mengapa Anak Saya Tidak Suka Sekolah?’, ‘Anak atau Sekolah yang Bermasalah?’, ‘Belajar dari Sejarah Singkat Einstein’, ‘Home Schooling’, ‘Miss Phillips, You were Wrong’, ‘Sejarah Kontroversi Pemahaman tentang Anak ADHD dan Disleksia’, ‘Sistem Pendidikan ala Teko dan Cangkir’, ‘Sekolah dengan Sistem Ranking’, ‘If You Want to be Rich and Happy, Don’t Go to School’, ‘School with No Goals’, ‘Kisah Menarik dari Bandung’, ‘Kisah di Negeri 1001 Gelar’, ‘The Samphorn Monkey Academy from Thailand’, ‘Hikayat Perguruan Shaolin’, ‘Makna Sukses yang Matrealistis’, ‘Budaya Bangsa yang Bermartabat’, ‘Sistem Pendidikan Short Term Memory-Hafalan’, ‘Sebelum dan Sesudah Tahun ’80-an’, ‘Kisah Leonardo dan Vinci, Sang Genius Sepanjang Zaman’, ‘6 Tahun Pertama Berarti’, ‘Sekolah para Bintang’, ‘Perbedaan Tiga Rudi’, ‘Belajar dari Bill Gates, Sang Raja Software Dunia’, ‘Reformasi Sistem Pendidikan Dunia’, ‘Mengintip Potret Sekolah Masa Depan’, ‘Mencetak Generasi Elang’, ‘Pesan Kehidupan Dr. Arun Gandhi’, ‘Ayo Jadikan Indonesia Bangsa yang Luar Biasa’, dan terakhir ‘Siapa, Sih Ayah Edy?’
Sama halnya dengan kisah-kisah di bagian pengasuhan, pada bagian pendidikan pun sangat inspiratif. Ada satu tulisan yang benar-benar membuat pendidik harus selalu betanya pada diri mereka, ‘Anak yang Gagal Belajar atau Guru yang Gagal Mengajar?’ Pertanyaan yang sepertinya simple, tapi sebenarnya harus dijadikan bahan pemikiran bagi kita semua. Ada satu ungkapan yang luar biasa, ‘Anak-anak kita harusnya tidak ada yang gagal, tetapi para pendidiknyalah yang gagal mengembangkan kemampuannya.’

Menurut saya, buku ini seharusnya menjadi bacaan wajib para orangtua dan guru. Banyak hal yang mencerahkan untuk bekal mendidik anak-anak. Jadi tidak ada lagi istilah mendidik anak dari dulu sampai sekarang sama saja. Anak-anak terlalu luar biasa untuk dididik dengan biasa. Let’s make Indonesian Strong from Home!

1 comment: