Zakat merupakan
satu kewajiban dan bagian dari Rukun Islam. Perintah untuk berzakat disebutkan berulang
sebanyak 32 kali dalam Alquran. Ibadah yang perintahnya dalam Alquran selalu
beriringan dengan perintah sholat.
Kalau kita
telaah dan mencoba untuk memahami, mengapa perintah zakat selalu berbarengan
dengan perintah sholat? Jawabannya, keseimbangan. Ya, Allah tidak memerintahkan
kita untuk menjadi hamba-Nya yang hanya fokus pada diri sendiri, tapi harus
juga bermanfaat untuk sesama. Ketika kita sholat, itu adalah hubungan kita
dengan Allah. Dan, sejatinya harus seimbang antara hubungan kita dengan sesama makhluk
juga.
Zakat
mengajarkan kita untuk berempati kepada sesama. Zakat menjadikan kita belajar
memahami dan berbagi. Dengan berzakat kita diajarkan untuk tidak menjadi
pribadi yang terlalu mencintai dunia.
Ada banyak
sekali manfaat yang dirasakan dengan melaksanakan zakat. Bagi orang yang berzakat,
manfaatnya tidak bisa diragukan lagi. Menurut Founding Director of The Center
for Neuroeconomics Studies dari Claremont Graduate University, Paul Zak,
mengatakan bahwa ketika seseorang berbagi, tubuh akan melepaskan hormone oksitosin.
Hormon oksitosin ini bisa mengurangi stress.
Kalau dilihat
secara kasat mata, tentu saja yang menerima akan terlihat bahagia. Padahal,
sebenarnya orang yang memberi pun merasakan hal yang sama. Ada rasa bahagia
yang tidak bisa dilukiskan oleh kata-kata. Itulah fitrah manusia.
Sekarang, kalau
dilihat dari sisi si penerima zakat, tentu manfaatnya pun tidak kalah banyak. Ketika
umat Islam sadar akan kewajibannya membayar zakat, maka bisa dipastikan masalah
sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan akan teratasi dengan baik.
Indonesia, Negara Dengan Potensi Zakat Terbesar
Sudah bukan
rahasia lagi, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Berdasarkan data
dari Globalreligiousfuture seperti yang dilansir oleh databoks.katadata.co.id,
pada tahun 2020 diprediksai jumlah penduduk muslim di Indonesia akan bertambah
menjadi 263,92 juta jiwa. Dengan jumlah sebanyak ini, maka Indonesia menjadi
negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia.
Sebuah
kebanggan tersendiri tentunya kita bisa menjadi bagian dari mayoritas tersebut.
Tapi, apakah dengan jumlah tersebut berbanding lurus dengan kesadaran untuk
berzakat?
Kita patut
berbangga karena ternyata Indonesia memiliki potensi zakat sebesar Rp 232
trilyun. Bila dibandingkan dengan negara berpenduduk muslim lainnya, kita masih
memiliki potensi paling besar. Tapi, sayangnya realitanya, zakat yang terkumpul
baru mencapai 8,1 triliun.
Ini merupakan
PR besar bagi kita semua. Selisih tersebut tidak bisa dikatakan sedikit. Kalau
kita boleh berandai-andai, seandainya semua umat memiliki kesadaran untuk
berzakat, maka negara ini akan lebih sejahtera.
Zakat Sebagai Solusi
Kita tidak bisa
menutup mata kalau di luaran sana masih ada orang yang membutuhkan uluran
tangan. Meskipun menurut data BPS, penduduk miskin hingga Maret 2019 tercatat
9,41 persen atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 9,82 persen. Namun,
tetap saja jumlah tersebut tidak bisa kita abaikan begitu saja.
Tidak hanya permasalahan
sosial yang harus dipecahkan. Kita jangan terfokus pada kemiskinan secara
global. Kita juga harus melihat faktor lain yang harus dicarikan solusinya.
Contohnya saja, pengangguran, kelaparan, kekurangan gizi, putus sekolah dan
lain-lain.
Karena itulah,
zakat seharusnya hadir sebagai solusi. Kesadaran umat untuk membayar zakat
seharusnya bisa memangkas masalah yang ada. Potensi zakat yang begitu luar
biasa di negara ini bisa membantu mengatasi permasalahan sosial bangsa ini.
Ketika umat
sudah memiliki kesadaran untuk membayarkan zakatnya tanpa diminta apalagi
dipaksa, maka amil pun tidak akan merasa kesulitan untuk menyalurkan dana zakat
tersebut. Tapi, apa yang terjadi sekarang? Sebagian orang masih enggan untuk
menunaikan perintah satu ini. Dengan berbagai alasan, seakan-akan zakat
merupakan perintah Allah yang tidak penting.
Padahal saat ini, rasanya kita tidak perlu ribet untuk berzakat. Kemajuan teknologi membuat kita bisa dengan mudah menunaikan zakat. Jika kita tidak memiliki waktu untuk datang ke kantor amil zakat, maka kita bisa membayar secara online.
Satu hal yang paling penting, ketika kita ingin membayar zakat, maka pilihlah badan amil zakat yang benar-benar amanah. Ketika kita masih ragu dan belum paham tentang hal yang berkaitan dengan zakat maupun wakaf, kita bisa mengunjungi mengunjungi website Bimas Islam Kemenag atau kita pun bisa mendapat informasi di Festival Literasi Zakat dan Wakaf 2019. Jadi, intinya, tidak ada alasan untuk tidak menunaikan zakat.
Dan, saat ini, kita patut
berbangga karena pemerintah mau turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Para
ASN akan diwajibkan untuk berbayar zakat. Zakat bukan lagi bersifat opsional
seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat.
Ini tentu saja
sebuah usaha yang patut apresiasi. ASN yang berjumlah sekitar 4 juta lebih
tentu bukan jumlah yang sedikit. Kalau semua ASN sadar akan kewajibannya
membayar zakat, maka pendapatan zakat pun tentu akan sesuai dengan yang
seharusnya.
Tidak hanya
ASN, tapi semua pihak yang sudah wajib untuk berzakat pun, seharusnya memiliki kesadaran
sendiri untuk membayarkan zakatnya. Tidak perlu khawatir dan banyak
pertimbangan untuk berzakat. Secara kasat mata, manfaatnya untuk orang lain,
padahal sejatinya kitalah yang akan lebih banyak mendapatkan manfaat.
Intinya, dengan
berzakat, tidak hanya menjadikan kita hamba yang taat kepada perintah Allah,
tapi menjadikan kita pribadi yang memiliki empati terhadap sesama. Hati kita
akan terlatih jauh lebih lembut ketika tangan ini dengan mudahnya berbagai
kepada saudara-saudara kita.
Dengan
kesadaran berzakat yang tinggi, tidak akan ada lagi tangis-tangis kelaparan. Dengan bertambahnya muzakki, tidak ada lagi anak-anak yang
kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan. Dengan semakin bertambahnya dana
zakat, tidak akan ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin. Impian
kita menjadian negeri ini sejahtera dan bahagia rakyatnya, bukan hanya sebuah
slogan. Dengan umat yang sadar zakat, negara akan kuat.
Betul sekali karena semua yang telah di tetapkan oleh al-Quran dan Hadist adalah sebaik baiknya aturan
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAllah tentunya lebih tahu tentang apa yang menjadi kebutuhan umatNya. Di saat semakin mahal harga ketenangan jiwa untuk terbebas dari penyakit stress, Allah tawarkan obatnya "tahadduu tahabbu", saling berbagilah kalian, maka akan tersebar rasa kasih sayang.
ReplyDeleteZakat tidak akan bikin kita miskin malah rezeki insha Allah makin berlimpah
ReplyDeleteAmin. Benar. Saya salah satu yang sudah merasakan mukjizat dari berbagi ini. Bukannya harta kita berkurang, tetapi benar, justru semakin bertambah meski secara hakikatnya.
ReplyDeleteSepakat ni..
ReplyDeleteKlo smua umat islam sadar zakat, pasti bisa banyak membantu orang orang yg kurang beruntung..
sebenarnya kalau dilaksanakan degnan baik dan masyarakatnya paham, zakat akan bisa jd solusi ekonomi rakyat ya mba
ReplyDeleteZakat sejak zamannya rasullullah berhasil memakmurkan dan mensejahterakan rakyatnya, entah sejak ada perbankan jadi gak gerak ya
ReplyDeleteMasyaAllah mom Intan saya semakin tersadsr ketika disebutkan perintah menunaikan zakat beriiringan dengan menunaikan shalat. Smoga kita menjadi muslimah yang menjalankan keduanya dengan apik
ReplyDeleteAku setuju banget, kak...
ReplyDeleteZakat ini yang di syariatkan dalam Islam. Bahwa mengambil harta dari yang berkecukupan untuk para penerima zakat yang terdiri dari 8 golongan pada QS. At-Taubah : 60.
Dengan berzakat banyak sekali orang yang tertolong ya, mbak :)
ReplyDeleteWalaupun jumlah yang diberikan tidak besar, tapi dampaknya sangat besar :)
Berbagi tak kan membuat rezeki kita terbagi. Masya allah jadi self reminder sekali kak. Terkadang aku kelupaam kalo bayar zakat tiap bulan. Malah seringnya ingat buat gaya hidup.
ReplyDeleteKalau kita berbagi dengan ikhlas Inshaa Allah akan diganti Allah dengan rejeki yang lebih banyak lagi
ReplyDeleteJika pengelola zakat amanah, dan zakat diberdayakan pemberdayaan umat
ReplyDeleteSetuju banget. Dana zakat bisa membuat negara dan masyarakat sejahtera ya. Andai semua warga negara sadar dengan pentingnya zakat ini, dan dana zakat dikelola dengan baik, negara kita bisa maju.
ReplyDeleteSetuju banget mbaa, zakat ini tepat menjadi solusi bagi negara kita bahkan global. Dan, manfaatnya pun bukan hanya dirasakan oleh yg menerimanya saja, tapi kita pun sebagai pemberi juga dapat merasakan feedbacknya
ReplyDeleteSmg makin banyak ya yg tergerak hatinya untuk berzakat. Dan juga semoga pengelolanya selalu amanah. Aamiin
ReplyDeleteYap tak perlu terlalu mencintai dunia sebab nanti pun kita kembali padaNya tanpa membawa suatu apapun, kecuali 3 perkara. zakat ini masuk ke amal jariyah kan ya
ReplyDeleteIbaratnya aliran darah dalam tubuh manusia yang menghidupkan, zakat ini aliran dana yang bisa menghidupkan kesejahteraan, semoga semakin vanyak yang menunaikan zakat
ReplyDeletezakat wajib untuk kita lakukan sebagai pembersihan diri dan harta yang kita punya. karena harta yang kita punyai harus dizakatkan sesuai agama yang kita anut
ReplyDeleteTentang berbagi ini agak sulit yaa. Tapi kalau dilakukan dengan ikhlas aku selalu percaya sih apa yang dikeluarkan akan diterima kembali berkali kali lipat ☺️
ReplyDeleteKalau ASN wajib zakat, apa gaji mereka semua sudah pasti mencapai nishab ya mbak?
ReplyDelete