Follow Us @soratemplates

Saturday, May 9, 2020

#DengarkanHatimu, Jangan Biarkan Pandemi Ini Membuatmu Tak Bahagia




#DiRumahAja. Pernah kebayang nggak sih sebelumnya kita bisa ngumpul bareng suami dan anak-anak hampir sebulan lebih? 4L deh, Lu Lagi Lu Lagi. Dari mulai bangun sampai tidur hampir tidak ada jeda menatap wajah mereka. #DiRumahAja, Work From Home, School From Home menjadi kata-kata yang sangat familiar.

Hayooo, jujur sama diri sendiri nih ya, kamu masuk tipe mana? Suka plus bahagia karena bisa ngumpul sama suami dan anak-anak 7 hari 24 jam nonstop? Atau, kamu tipe orang yang ngeluh bin sedih karena harus bertemu suami dan anak-anak tanpa jeda?

Kalau kamu tipe kedua, bertobatlah. Ups, just kidding… heheheh…. Manusiawi kok kalau kamu ada saatnya merasa bosan dan lelah dengan rutinitas akhir-akhir ini. Kebayang dong, kita harus #DiRumahAja dan nggak sekadar window shopping atau nongkrong di café gitu. Ditambah lagi kita harus superwoman alias multitasking. Yap, pekerjaan domestic seperti masak, nyuci, nyapu, ngepel aja belum tentu kelar sekejap mata. Eh, sekarang harus jadi guru buat anak-anak yang School From Home (SFH). Mending kalau kita paham dengan pelajarannya. Nah, kalau nggak? Nanya mbah google, kok tambah mumet bin ruwet.

Tugas-tugas di atas belum nemu solusi buat selesai sesuai rencana dan target, eh suami yang Work From Home juga kadang menjadi pikiran kita para emak-emak. Emang, kenapa juga harus dipikirin? Sebenarnya masalahnya sih sepele.  Biasanya kalau bapaknya anak-anak ada di rumah, biasanya anak-anak tuh secara alami pengen dong main terus sama bapaknya. Nah, paksu pengennya fokus dengan segala pekerjaannya, apalagi kalau pas online meeting, hadeeeuuh… Auto complain sama kita tuh buat jagain bocah.



Drama nggak berhenti sampai disitu. Yap, bagi para emak-emak yang berkarier, management waktu dan perasaan harus bin kudu dikelola dengan baik. Bisa-bisa stress tuh karena kerjaan kantor nggak selesai, tugas anak belum dikelarin dan kondisi rumah menuntut untuk dituntaskan, ditambah udah nggak punya ide buat masak apa lagi karena anak-anak dan suami never ending ngemil. Ah, kalau dipikir mah, bisa langsing tanpa program diet atau olahraga ketat, loh. Gimana? Seru kan? Sedap-sedap gimana gitu? J

You are what you think. Yap, situasi seperti ini tuh sebenarnya bisa kita lihat dari dua sisi loh. Kalau kita memandang dengan keluhan, ya pasti kita menjalaninya dengan susah juga. Pasti yang kita lihat itu nggak enaknya, mulai dari nggak bisa kemana-mana, merasa dibatasi, tiap hari di rumah, gaji ke-13 ditunda (bagi ASN), THR nggak dapat (bagi sebagian orang), harga-harga naik, dan serentet hal yang bisa bikin mumet.

Kebayang nggak stress mikirin itu semua. Eh, belum lagi anak-anak nuntut minta dibeliin ini itu, plus jajan melulu dan makan tambah banyak karena di rumah terus. Hadeuuh… apa nggak bikin pening tuh kepala emak.

Eits, take a breath, please. Tahu nggak bedanya mata lalat sama mata lebah? Yap, mata lalat hanya mencari sampah (sesuatu yang kotor), tapi mata lebah hanya mencari bunga (sesuatu yang baik/indah). Di saat pandemic ini, berhentilah berkeluh, karena itu bukan solusi.

Coba kita lihat sisi positifnya. Kalau saya pribadi sih, belajar terus untuk mensyukuri apa yang ada. Di tengah pandemic covid 19, Alhamdulillah suami bisa Work From Home, jadi intensitas bertemu bisa lebih sering. Kelekatan dengan kita ataupun anak-anak malah bisa lebit erat.

Dapat kabar katanya gaji ke-13 paksu juga ditunda, ya disyukuri aja, mau gimana lagi. Lagian saat ini, kami masih bisa makan layak. Coba lihat di luaran sana, untuk makan hari ini saja masih bingung harus dapat dari mana. Nah, kita? Masih bisa milih menu apa yang akan disediakan buat buka puasa dan sahur.

Ramadhan kali ini, nggak bisa ibadah ke masjid. Sisi positifnya bisa shalat bersama suami dan anak-anak di rumah, malah hampir setiap waktu shalat. Sekalian edukasi juga buat anak keduaku yang belum genap 2 tahun. Selain itu, kita bisa sering punya waktu ngaji bareng plus lihat atau dengerin kajian online.

Lebaran tahun ini nggak bisa mudik. Daripada mudik berisiko, baik itu buat diri kita, keluarga atau orang lain, mending #DiRumahAja. Kalau menurut saya sih, kalau kita sayang sama orang tua atau keluarga di kampung, lebih baik nggak mudik. Ketimbang kita juga harus menjalani masa karantina. Apa nggak kasihan tuh psikologis anak-anak di tempat karantina. Ya, mencoba ambil sisi positifnya? Hmmm… Uang yang biasanya dipakai transportasi mudik, bisa dialihkan loh buat nyumbang saudara-saudara yang terkena dampak covid 19, dan minta mereka mendoakan orang tua kita. Gimana? Cakep kan? J

#DiRumahAja tuh bukan masalah yang bisa bikin hidup kita berhenti. Sebagai seorang ibu yang punya hobi merangkai kata, saya sih sudah terbiasa #DiRumahAja. Meskipun saat ini ada yang beda. Beda karena suami pun tetap #DiRumahAja.

Oya, ada lagi nih yang beda. Biasanya saya dan suami mengajak anak-anak nge-trip di setiap weekend. Saat ini, kebiasaan itu berhenti total. Sedih plus kangen juga sih nge-trip. Tapi, mau gimana lagi, kondisi memaksa kami untuk tetap #DiRumahAja.



Bosan? Pasti. Saya sih nggak menampik itu. Biasanya tiba-tiba kami berempat meluncur kemana saja yang tempat yang terlintas di otak kami. Nah, karena saat ini tidak bisa, jadi harus pintar-pintar nih jaga mood. 

Terus, solusinya? Ah, meskipun suka bad mood kalau udah bosan dan lelah, tapi penangkalnya pun nggak susah dan mahal kok. Biasanya cukup diajak ngobrol sama suami atau uyel-uyelan bareng anak-anak, langsung cair lagi deh.

Saya juga tetap menjaga kondisi rumah bersih. Meskipun punya dua anak cowok yang lagi aktif-aktifnya, tapi saya paling nggak betah kalau rumah sampai kotor nggak terurus. Itu semua bisa bikin bad mood banget. Dan, suami pun nggak jauh beda sama saya. Jadi, kita biasanya bersih-bersih rumah bareng sekalian ngajakin anak-anak juga. Rumah bersih, anak-anak juga senang loh kalau dilibatkan.

Selain bersih-bersih, sebagai seorang ibu, saya pun harus punya waktu khusus buat anak-anak. Ngajak main anak itu wajib loh hukumnya, dan bukan pekerjaan sampingan. Biasanya anak-anak suka kalau ditemani bermain, mulai dari bermain balok kayu, lego, membaca dan mewarnai.







Aktivitas penghilang bosan dan faedah lainnya, ya memasak. Menyiapkan menu puasa dan sahur. Meskipun di hari kesepuluh di bulan Ramadhan ini, emak sudah mulai bingung mau masak apa. Tapi, kebingungan, kelelahan dan keriweuhan saat masak terobati ketika melihat suami dan anak-anak lahap makannya. Bagi emak-emak seperti saya, bahagia itu sederhana banget ya J.

Kalau semua aktivitas di atas sudah tidak mempan. Bosan masih menyapa dan bad mood meradang, biasanya saya diajak keluar jarak beberapa meter dari rumah alias keliling komplek lalu mutar balik. Ya, istilah lainnya cari angin segar plus kalau ketemu tukang buah, ya sekalian beli buat buka puasa.

Jujur saja sih, memang nggak mudah #DiRumahAja buat saya dan suami. Tapi, ya mau gimana lagi. Life must go on. Tetap jalani saja dengan happy. Bagi saya sih, satu hal yang penting, #DengarkanHatimu. Artinya, diri ini punya hak loh untuk dibahagiakan. Sesekali manjakan diri. Rebahan hitungan satu sampai dua jam kan bukan dosa besar juga, apalagi saya masih menyusui. (Maaf bukan mencari alasan untuk masuk tim rebahan J )

Selain itu, membuat diri bahagia bisa dengan menjaga penampilan diri. #DiRumahAja bukan berarti lupa segalanya, apalagi lupa mandi. Nah, biar bikin lebih fresh dan tambah semangat, jangan lupa tetap rajin keramas.

Bagi wanita berhijab seperti saya, memilih shampoo khusus hijab itu penting loh. Karena rambut yang tertutup hijab itu butuh treatment khusus juga. Meskipun saat ini #DiRumahAja, bukan berarti kita sama sekali nggak berhijab kan? Kalau bersih-bersih di luar rumah? Belanja di tukang sayur? Atau nemenin anak main di halaman rumah? Sudah pasti kita pakai hijab kan?



Nah, sekarang ada shampoo khusus hijab dari Emeron. Shampoo khusus hijab dengan tea trea oil dengan MOC parfume yang dapat mengurangi rambut rontok dan dapat memberikan kesegaran pada rambut. Emeron Hijab Nutritive Shampoo ini memang salah satu varian terbaru dari Emeron.



Emeron Shampoo akan menemani hari-harimu #DiRumahAja dengan penuh semangat. Nggak perlu khawatir lagi dengan rambut rontok karena tertutup hijab terus. Karena Emeron telah memberikan solusinya.

So, #DiRumahAja bukan sesuatu yang bikin bad mood, kan? Kuncinya, asal kita tahu cara untuk mengisinya dengan hal-hal yang positif. Tetap #DengarkanHatimu, agar kita bisa tetap bahagia dan waras di masa pandemic ini.  

24 comments:

  1. Keramas dengan emeron mungkin bs menghilangkan stress krena corona yg gak kelar2

    ReplyDelete
  2. Betul,harus bisa membahagiakan diri contohnya dengan me time. Merawat rambut dengan produk emeron bisa jadi solusinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, biar mood tetap enak dan pikiran pun selalu positif.

      Delete
  3. Iya bner bnget You are what you think. . Kalau kita memandang dengan keluhan, ya pasti kita menjalaninya dengan susah klu happy pasti happy y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget, Mbak. Intinya harus jalani, nikmati dan syukuri.

      Delete
  4. Eh sama nih samponya Emeron yg warna putih kemasannya. Meski di rumah saja kita berhak bahagia dan selalu upgrade diri dong ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Toss dulu dong, Teh.

      Ya teh, kalau nggak gitu, bisa stress kita ya :)

      Delete
  5. wah, pake emeron emang jadi membuat mood booster juga ya mbak

    ReplyDelete
  6. Justru karena di banyak di rumah, aku malah punya waktu lebih buat merawat diri. Salah satunya keramas, pakai kondisioner, kasih vitamin rambut, kan bebas ya karena di dalam rumah. Nggak perlu buru-buru buat mengeringkan. Biar aja kering alami. Coba kalau mau beraktivitas, buru-buru banget, kadang rambut belum kering banget, eh udah ditutup hijab lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, sih. Intensitas pakai kerudung lebih berkurang ketimbang pas nggak di rumah aja ya, Mbak :)

      Delete
  7. Hahaha justru drama itu pemanis rumah tangga ^^
    Eniwei saya juga pakai Emeron, karena cocok dan karena cinta produk dalam negeri
    top deh

    ReplyDelete
  8. Idenya menarik ya Mbak, berkemah di dalam rumah, wah anak² pasti seneng banget tuh, seruu

    ReplyDelete
  9. Perawatan rambut harus tetap dijaga yah mba. Rambut segar dan halus bikin stress hilang kalau aku pun. Emeron shampoo aku dah tahu dari dulu. Eh sekarang ada yang khusus hijab yah. Coba nanti deh..soale aku juga pakai hijab nih :)

    ReplyDelete
  10. You are what you think. Ini benar banget Mba Intan. Mau gak mau kita harus tetap positif dan tetap optimis menghadapi pandemi ini. Yakin semuanya bakal berakhir dan berlalu. Mandi dan keramas pakai sampo yg tepat juga salah satu cara cepat menghilangkan stres, karena merangsang produksi hormon endorfin. Emeron udah jaminan mutu ya, sudah ekses sejak dulu.

    ReplyDelete
  11. Klo aku pernah pakai emeron warna pink, harumnya bikin tambah seneng deh mbak😊

    ReplyDelete
  12. Nggak pernah terbayangkan tapi mesti dijalani. Bosen sih enggak terlalu, Ntan. Cuma mulai gelisah aja karena pekerjaan (dan penghasilan) otomatis mandek semua begitu pagebluk korona ini dateng.

    Eh, aku juga pake Emeron loh.

    ReplyDelete
  13. Banyak hal yang dapat dilakukan dirumahaja, yang sekaligus juga sebagai bahan perenungan bagi kita yg mungkin selama ini kurang dekat dengan keluarga ya

    ReplyDelete
  14. Bisa nih dicoba aku lagi cari sampo hijab yang tepat, semogaa cocok wanginya enak nih kayanya

    ReplyDelete
  15. Hihi, di rumah juga bangun tenda lho mbak, udah lama banget nggak boleh dibongkar sama anak-anak. Kadang, kalau malam mereka tidur di tenda karena ukurannya lumayan besar, ayah dan bundanya pun ikutan juga :D
    BTW, sampo kita samaan, lho, Mbak. Saya juga pakai Emeron hijab. Cocok :)

    ReplyDelete
  16. Wah seru ya bisa main kemah kemahan di rumah..
    Btw aku juga pake emeron lhO, tapi yg kuning

    ReplyDelete
  17. Drama selama WFH ini emang beragam ya mba, emang harus kita gunakan mata lebah ni supaya ambil yg positif saja. Kalau kita menggunakan mata lalat, pasti bawaannya stres terus 😁

    ReplyDelete
  18. Eh ada yang buat hijabnya juga ya kak? BAru tahu aku. Nanti nyoba nyari ah di supermarket. Aku sampai saat ini masih berkelana mencari mana shampoo yang tepat. Hehe.

    ReplyDelete