Follow Us @soratemplates

Thursday, September 7, 2017

2 Tahun Penuh Cinta

September 07, 2017 0 Comments

Anakku...
Hari ini usiamu tepat 2 tahun. Tak pernah berhenti rasa syukur ini terucap. Setiap tanggal 7 September, selalu terbayang kejadian 2 tahun yang lalu. Di saat usia kandungan baru menginjak 8 bulan, kau memaksa untuk menyapa dunia. We never forgot the miracle. Yap, semua prediksi medis terpatahkan. Mulai dari kau harus dilahirkan secara cesar hingga terlahir dalam kondisi prematur dan harus masuk inkubator. Alhamdulillah, kau lahir dengan cara normal dan sehat. Tangisan dan juga berat badan normal menandakan kau terlahir sehat tanpa kurang satu apapun.

Anakku...
Kau adalah hadiah terindah dalam hidup kami. Kesholehan, kecerdasan, keceriaan dan semua tingkahmu membuat alur cerita hidup kami lebih menarik. Rasa lelah akan hilang ketika melihat senyum dan tawamu. Ada saja lakumu yang membuat kami tak berhenti bersyukur.

Anakku...
Di hari miladmu ini, izinkan Ayah dan Ibu untuk mengucapkan banyak terima kasih atas semua yang telah kau berikan. Maafkan kami yang masih belum bisa menjadi orangtua yang hebat bagimu. Kami akan selalu membersamaimu menjemput impian. Doa kami tak akan pernah putus untukmu. Kami mencintaimu karena Allah.


Salam cinta untukmu,
Azka Muhammad Hafidz Al-Farizy Abidin
Jember, 7 September 2017

Monday, September 4, 2017

Coworking Space, Lebih Dari Sekadar Tempat Kongkow

September 04, 2017 1 Comments
Sumber: http://evhive.co

Coworking space. Jujur saja pertama mendengar kata itu, langsung mengernyitkan dahi. Apaan sih coworking space? Mencoba browsing sana sini tentang istilah tersebut.
Ok, saya cerita sedikit nih tentang sejarah coworking space. Coworking space itu sebuah tempat dimana orang-orang yang mempunyai latar belakang pekerjaan ataupun bisinis yang sama bekerja dalam sebuah tempat. Mereka tidak berasal dari perusahaan yang sama, malah berbeda-beda dan biasanya mereka itu para pemiliki startup. Sebenarnya arti coworking itu sendiri kan bekerjasama atau kolaborasi. Nah, memang dengan adanya coworking space itu, kita bisa saling tukar informasi dari bisnis atau pekrjaan dari orang lain.
Coworking ini bukan seperti cafe atau tempat nongkrong. Karena value dari coworking space ini lebih daripada tempat kongkow biasa. Kita tidak hanya memindahkan tempat bekerja, tapi juga mencari inspirasi dan chance lain untuk mengembangkan usaha kita. Coworking space memfasilitasi para pengusaha untuk saling berkolaborasi.
Sebenarnya coworking space itu pertama kali ada di dunai pada tahun 2002 di Wina, Austria. Di Indonesia sendiri, coworking space pertama kali diperkenalkan oleh Yohan Totting yang membuka Hackerspace di Bandung pada 2010. Ia terinspirasi oleh Hackerspace di Singapura. Sedangkan dalam perkembangannya di Indonesia tidak secepat di negara maju lainnya. Pada tahun 2015, coworking space di Indonesia baru ada sekitar 34 buah.
Perkembangan coworking space di Indonesia memang belum sebegitu marak. Jumlahnya pun masih bisa dihitung dengan jari. Selain karena belum banyak orang yang familiar dengan tempat ini, kita juga hanya bisa menjumpai coworking space ini di kota-kota besar.
Dari awal berdiri, coworking space masih timbul tenggelam. Tidak sedikit yang akhirnya harus gulung tikar karena sepi pengunjung. Meskipun berbagai penawaran dan juga fasilitas diberikan, tapi tetap saja tidak mudah untuk mempertahankan sekaligus mengembangkan sebuah coworking space.
Diantara coworking space yang masih tetap bertahan adalah EV Hive. Coworking space yang sudah memiliki beberapa cabang ini memang bisa menjadi rekomendasi bagi para entrepreneur untuk ugrade diri bareng teman-teman satu jalur. EV Hive berada di The Maja (Kebayoran Baru, Jakarta Selatan), D. Lab (Menteng, Gondangdia, Jakarta Pusat), Jakarta Smart City (Karet Kuningan, Jakarta Selatan), dan The Breeze (BSD City, Tangerang).
Sumber: http://evhive.co

Tempatnya yang cozy dan juga berada di kawasan yang mudah dijangkau, menjadikan EV Hive pilihan tepat untuk berkumpul sekaligus brainstorming ide-ide segar para entrepreuner. Kita bisa menjalin networking di tempat ini dengan sesama entrepreneur agar usaha yang sedang dijalankan semakin berkembang. Selain itu di tempat ini juga kita bisa berbagi inspirasi kepada para start-up founder sekaligus mendapatkan inspirasi juga dari mereka.
EV Hive juga menyajikan berbagai macam suasana tempat agar kita bisa memilih yang sesuai dengan keinginan dan mood kita. Desain ruangan yang tidak membosankan serta memberikan efek nyaman seperti halnya kita sedang berada di rumah sendiri atau cafe favorit kita. EV Hive juga tidak hanya menjual tempat yang nyaman, namun juga memiliki program yang keren. Ada program student ambasador dan juga EV Hive Classes.
Program Student Ambasador diadakan untuk melibatkan langsung para mahasiswa dalam bisnis EV Hive. Mereka akan diperkenalkan dengan lingkungan kerja yang sebenarnya. Mereka juga akan mendapatkan pelatihan khusus dari tim EV Hive. Mereka dididik dan juga dilatih untuk mengembangkan kemampuannya, baik itu dalam hal kepemimpinan maupun keahlian teknis yang telah dipelajari di kampus.

Sedangkan program EV Hive Classes ialah sebuah fasilitas yang diberikan EV Hive kepada para pelanggan untuk mengadakan kelas atau forum diskusi di EV Hive. Tidak ada larangan untuk membuat sebuah acara upgrading antar startup founder. Pokoknya EV Hive memfasilitasi para entrepreneur yang melek teknologi- untuk mengembangkan usaha mereka. 

Wednesday, August 30, 2017

Ngobrol Cantik Bareng Blogger Perempuan (Review)

August 30, 2017 6 Comments

Setelah 2 tahun lebih nggak pernah ngumpul-ngumpul bareng teman senapas (baca: satu hobi), akhirnya keluar juga dari tempat persemedian. Yap, sejak hamil dan punya baby, aku memang nggak pernah lagi me-recharge ilmu menulis ataupun blogging. Apalagi setelah melahirkan, aku langsung pindah ke Jember, sebuah tempat baru yang sama sekali nggak ada orang yang aku kenal. Alhasil, berdiam diri di rumah dan hanya puas belajar dari media sosial saja. Tapi, rasanya nggak puas dan bagiku sulit sekali memahami ketika belajar dengan cara seperti itu.
Dan, sebuah doa terkabul ketika tanpa sengaja menyapa seseorang di medsos. Ternyata, di Jember pun ada sebuah komunitas blogger. Kesempatan nggak pernah datang dua kali, itulah mungkin yang aku yakini. Kesempatan untuk diajak hadir di acara blogger Jember bareng blogger perempuan.
Wow...Blogger Perempuan, siapa sih yang nggak tahu komunitas yang satu ini. Meskipun sangat antusias dengan acara tersebut, tapi ada sedikit ragu, apa my hubby bakalan ngasih izin nggak ya? Ah, untunglah memiliki suami yang peka dengan istrinya, meskipun sedang kurang enak badan, mau juga diajak dan sekaligus mau gantian jaga si kecil. Ya, walaupun lebih banyak aku sih yang di dalam ruangan. Tapi kata suamiku, anggap saja acara ini sebagai ‘me time’ sekaligus memantik semangat yang redup.


Ngobrol Cantik Bareng Blogger Perempuan

Namanya sih ngobrol cantik dan bareng blogger perempuan juga. Tapi, yang hadir ada kaum adamnya juga , termasuk suamiku hehehe... Tapi, blogging kan nggak gender juga ya? J
Pertama kali datang ke Green Hill Hotel, mataku langsung mencari dimana nih tempat acaranya. Nggak sabar rasanya pingin nerima ilmu dari para suhu yang datang jauh-jauh ke Jember. Dan, semoga saja si kecil bisa dikondisikan jadi emaknya bisa fokus belajar.
Setelah nunggu beberapa menit, akhirnya pematerinya datang juga. Katanya sih mereka baru nyampe ke Jember pukul 2 pagi, tapi tetap terlihat fresh. Salut deh buat mereka...

“Profesi saya sekarang professional blogger.”

Deg...Kalimat awal di sesi perkenalannya Mbak Shintaries ini nendang banget deh. Asli keren. Professional Blogger. Apalagi ketika beliau bercerita tentang alasan mengapa memutuskan untuk menjadi blogger dan berani melepas pekerjaannya. Kalau buatku sih seperti suntikan semangat. Ditambah lagi pemaparan yang benar-benar ngomporin banget.

Blogger itu beda sama penulis
Blogger harus lebih cerdas dan peka dengan apa yang ditulis. Setuju banget nih sama statement-nya Mbak Shintaries. Kalau cuman nulis doang sih mungkin nggak sulit-sulit amat. Tapi, ketika ngeblog, kita juga harus paham bagaimana agar tampilannya menarik sehingga orang mau membaca tulisan di blog kita.

Design
Nah, berbicara tentang design, intinya blog itu harus memiliki design yang ramah di mata. Jadikan pembaca nyaman ketika membaca tulisan kita dan bisa menangkap apa maksud dari yang kita tulis. Jangan sampai kita terlalu lebay dan alay dalam membuat design blog. Sarannya sih, cukup pakai background putih dengan tulisan hitam dan jangan terlalu banyak hiasan atau tambahan yang nggak perlu dan nggak banget.

Content is the king
Sebagus apapun tampilan blog kita kalau kontennya nggak berbobot, ya sama saja. Ketika tulisan kita bisa membantu dan juga mewakili apa yang diinginkan pembaca, maka mereka akan semakin sering berkunjung ke blog kita. Selain upgrade desain, blogger juga harus upgrade informasi agar apa yang kita tulis tidak asal-asalan.

Rajin-rajinlah Blog-Walking
Ketika kita ingin blog kita dikenal dan dikunjungi. Ketika kita mengunjungi blog milik orang lain, kita bisa tinggalkan komentar kita dan juga mengajaknya untuk mampir di blog kita. Itu bisa menjadi salah satu cara agar traffic kita naik. Ya, kalau boleh aku ibaratkan sih sama seperti silaturahmi, semakin sering kita silaturahmi ke orang lain, maka orang lain pun akan berkunjung balik ke rumah kita sebagai penghormatan. Apalagi ketika berkunjung ke kita, mereka mendapatkan ilmu atau manfaat, pasti akan semakin sering datang ke kita. Ya, itu sih hanya perumpamaan dari aku sih J.

One Day One Posting
Blogging pasti erat kaitannya dengan istilah SEO. Banyak blogger berlomba-lomba mempelajari teknik SEO ini. Tapi, ada satu pelajaran yang bisa diambil dari kisah blognya Mbak Didi (www.diahdidi.com) yang melakukan hal yang terlihat sederhana (tapi nggak sederhana-sederhana juga sih J ) namun hasilnya luar biasa. Ia rajin memposting tulisannya setiap hari, istilahnya one day one posting. Dan, dengan cara ini,  saat ini, blognya selalu bertengger di mesin pencari google. Kuncinya komitmen dan konsisten kali ya...hehehe... (nunjuk hidung sendiri nih...)

Nah, itu dia sepenggal penjelasan dari Mbak Shintaries. Sebenarnya masih banyak sih yang dijelasin, ada tentang SEO, monetize, dan analytics. Tapi, berhubung pas waktu acara aku berbagi pikiran dengan si kecil di luar ruangan, jadi segitu dulu aja reviewnya. Kalau boleh jujur agak nyesel juga sih pulang duluan karena nggak bisa dapat ilmu dari Mbak Almazia berhubung pulang duluan (Maafkan aku Mbak Prita... Peace... J )
Tapi, aku benar-benar senang banget deh karena udah dapat ilmu yang luar biasa dari Mbak Shintaries. Oya, plus dapat suntikan semangat juga buat jadi blogger yang istiqomah dan selalu upgrade. Thanks banget buat Blogger Perempuan dan juga Blogger Jember yang udah ngadain acara ini. Pokoknya bermanfaat banget deh buat aku yang masih awam di dunia blogging. Salam blogger! J

Saturday, August 26, 2017

Jogja, Simbol Kebersamaan dalam Keramahan

August 26, 2017 0 Comments

Bagiku, Jogja bukan hanya kota pelajar. Jogja itu kota penuh cerita. Kota sejarah yang selalu menyebarkan pesona tersendiri kepada siapapun yang menyapanya. Kota para raja yang selalu terjaga. Hampir setiap sudut kota memiliki daya tarik yang tak terelakkan. Dari mulai keramaian pusat kota hingga keindahan alamnya yang eksotik.
Siapa yang tak mengenal Jogja. Meskipun terbilang kota kecil, tapi tak ada batas cerita untuk mengisahkannya. Sesuai dengan namanya, Daerah Istimewa, Jogja memang teristimewa dari segala sisi. Tak pernah ada rasa bosan untuk terus berkunjung ke kota ini.
Aku merasa beruntung karena bisa mengunjungi kota ini beberapa kali. Tapi, yang paling berkesan ialah di tahun 2012. Kedatangan ke kota ini untuk betemu 29 teman penulis dari 29 kota. Atmosfer Jogja sangat terasa saat itu. Ya, aku merasa Jogja adalah kota ramah bagi siapapun, tak mengenal darimana ia berasal. Napas kebersamaan dalam keberagaman merupakan ciri khas yang tak bisa lepas dari Daerah Istimewa ini.

Sebelum aku menelusuri alam indah kota Jogja, aku dan kedua teman baruku mengisi waktu mengunjungi mall yang sangat dikenal di kota ini. Ambarukmo Plaza. Sekadar ingin melepas penat menunggu acara, kami menikmati pusat kota yang masih memiliki udara bersih dan sejuk ini.
Perjalananku dilanjutkan menuju daerah yang menjadi pusat berita di tahun 2006. Menulusi jejak peristiwa yang menggemparkan, tidak hanya di tanah air, tapi juga mendunia. Goncangan hebat yang telah memporak-porandakan impian orang-orang di kaki Gunung Merapi.
Bagiku, bisa merasakan suasana Gunung Merapi dengan sepenggal kisah tentang peristiwa tak terlupakan itu, menjadikan kesan tersendiri. Lava tour dengan menggunakan kendaraan off-road yang membuat adrenalin terpacu, benar-benar menjadi pengalaman pertama yang mengasyikkan. Sesaat berhenti menyaksikan sisa-sisa pemukiman yang rata dengan tanah. Padahal, beberapa tahun yang lalu, ada canda-tawa, senda-gurau dan saling sapa di tempat ini. Ah, memang kita tak pernah tahu alur cerita hidup ini.
Kembali kepada kekaguman tentang indahnya kota Jogja. Ber-off-road ria di pagi buta karena ingin mengejar sunrise. Udara dingin menusuk tulang menambah perjalanan semakin seru. Iring-iringan mobil off-road memecah keheningan pagi buta. Dan, ada yang menarik ketika berpapasan dengan beberapa warga yang hendak ke ladang, sapaan mereka. Ya, keramahan yang tidak bisa disembunyikan dari penduduk membuat kita, para tamu dari luar kota, merasa disapa dengan penuh kehangatan.  

Setelah puas menjejaki jejak peristiwa di Gunung Merapi, saatnya kembali ke pusat kota. Malioboro. Ah, siapa yang tak mengenal daerah satu ini. Pusat penjualan batik dan kerajinan tangan khas Jogja berjajar di sepanjang jalan ini. Tempatnya yang tidak jauh dari Stasiun Tugu, menjadi salah satu tempat pilihan yang tepat sambil menunggu jadwal kereta pulang. Oya, harga barang-barang di sini pun sangat bersahabat.
Tidak jauh dari situ, ada pusat oleh-oleh makanan khas Jogja. Bakpia dan wingko. Yap, rasanya tidak dipercaya sudah ke Jogja kalau pulang tidak membawa buah tangan ini. Tapi, ada satu lagi yang paling khas dan identik dengan Jogja, gudeg. Makanan yang menjadi ikon kota Jogja ini memang tidak boleh dilupakan. Makanan ini pun sudah banyak yang dikemas dengan cara modern dan bisa tahan untuk dibawa dalam perjalanan jauh.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, Jogja itu terkenal dengan sebutan kota pelajar, karena memang banyak sekali mahasiswa yang berdatangan dari daerah lain untuk mengenyam ilmu di tanah para raja ini. Mungkin karena alasan itu pula, kita tidak perlu takut dengan bekal perjalanan. Karena harga-harga di kota ini tidak membuat rekening menipis.
Jogja memang kota unik dengan seribu cerita. Daya pikatnya yang luar biasa telah membius siapapun untuk enggan beranjak dari kota ini. Tidak pernah ada kata bosan untuk mengunjunginya. Jogja memiliki keramahan, Jogja punya cara tersendiri untuk menghargai perbedaan. Tidak ada kata pendatang dan pribumi, karena semuanya akan melebur dalam keramahan tersebut. Dan, bukankah itu merupakan ciri khas bangsa ini? Jadi, tidak berlebihan kalau mengatakan, menjadi Jogja itu artinya menjadi Indonesia.  


Sunday, July 16, 2017

Lebih Dari Sekadar Perayaan

July 16, 2017 1 Comments
Giveaway Dunia Gairah


Lebaran. Satu kata, satu momen, tapi beribu atmosfer terasa. Setiap orang punya tafsir rasa sendiri-sendiri. Ada yang merindu pada sungkeman, ada yang menanti penganan khas lebaran, dan ada pula yang menunggu bertemu seluruh anggota keluarga besar.
Bagiku, lebaran berarti obat dari rasa rindu yang membuncah. Lebaran berarti bisa bertemu dengan kedua orangtua. Lebaran berarti mempertemukan buah hatiku dengan kakek dan neneknya di Bandung.

Ya, menjadi perantau dan berkesempatan pulang setahun sekali, tentulah selalu menanti momen lebaran. Jarak yang tidak bisa dikatakan dekat menjadi pertimbanganku dan suami untuk menjadwalkan pulang setiap Hari Raya. Meskipun di tahun ini, ada banyak ‘drama’ yang harus kami lewati.
Mulai dari permohonan cuti tambahan suamiku tidak disetujui, perubahan waktu cuti bersama yang membuat kami harus merubah jadwal keberangkatan, dan juga kondisiku yang kurang fit semingu sebelum mudik. Selain itu, aku dan suami juga harus membatalkan tiket kereta api yang sudah kami pesan 3 bulan lalu. Kami memutuskan untuk menggunakan pesawat karena beberapa pertimbangan, salah satunya adalah kondisi fisikku.
Ya, karena kodisi fisikku yang belum begitu pulih, aku pun mengalami dehidrasi di saat perjalanan mudik. Ditambah lagi, tubuh yang terbiasa cuaca panas di Bumi Pendhalungan harus merasakan dinginnya udara di Bumi Pasundan. Alhasil, aku harus bersilaturahmi kembali ke Rumah Sakit di hari ke-3 lebaran di Bandung.
Tapi, di luar itu semua, aku bersyukur karena penantian selama satu tahun untuk bertemu Mamah dan Bapak dan juga keluarga besar di Bandung, akhirnya terwujud. Bagiku, yang belum pernah tinggal berjauhan dengan kedua orangtua sebelum menikah, tentunya bukan hal yang mudah untuk hidup merantau. Kerinduan untuk berjumpa dengan kedua orangtua selalu saja membayangiku.
Usia mereka yang sudah semakin senja dan juga kondisi kesehatan yang sudah tidak seperti dulu, juga menjadi alasanku memutuskan untuk pulang di Hari Raya. Selain itu, keduanya memang menanti kehadiran buah hatiku. Selama satu tahun ini, mereka hanya bisa melihat dari layar ponsel saja.
Dan, ternyata, obat itu tak harus berupa pil atau kapsul. Kehadiran cucu kedelapannya ini mampu menjadi penyemangat sendiri. Sejak kedatangan cucunya, Bapak bisa makan enak dan juga tidur dengan pulas di malam hari. Padahal, menurut cerita Mamah, hal tersebut tidak seperti biasanya.

Beberapa kali terlontar ucapan kalau beliau merasa terhibur dan kagum dengan kecerdasan buah hatiku. Bagiku, itu bukan hanya sebatas pujian, tapi ada pesan tersirat. Aku sebagai ibunya harus bisa menjaga amanah yang luar biasa ini.
Di satu sisi, aku bahagia bisa melihat keceriaan di wajah Mamah dan Bapak ketika mereka bisa bermain dengan buah hatiku. Di sisi lain, ada ruang pikir tersendiri melihat kedekatan yang sudah terjalin selama seminggu. Dan, kami semua harus bisa menerima kenyataan yang ada, waktuku di Bandung tidak lama. Rasanya tidak tega ketika Mamah dan Bapak memastikan kapan kami akan kembali ke Jember. Aku paham mereka bukan sekadar bertanya, tapi ada keinginan tersirat agar kami bisa lebih lama di Bandung.

Seminggu berada di Bandung sebenarnya tidak cukup bagiku untuk melepas rindu. Mengobati rasa kangen akan kedua orangtua, keluarga besar dan juga atmosfer kota kembang yang selalu menebar kehangatan dalam dekapan cuaca dingin. Rasanya baru saja menapakkan kaki di tanah priangan dan sekarang harus segera kembali ke tanah rantau.
Tapi, kembali lagi, aku harus bersyukur, perjumpaan yang singkat ini bisa memberi warna tersendiri, baik itu bagiku, kedua orangtuaku dan juga keluarga besar. Bagi kedua orangtuaku, kehadiran si kecil Azka bisa memberikan keceriaan dan kebahagian bagi mereka. Dan, bagiku, semangat untuk terus menemani tumbuh kembang buah hati semakin bertambah dengan pesan yang kedua orangtuaku titipkan. Sebuah amanah cinta dari seorang kakek yang menginginkan cucunya menjadi seorang hafidz.

Di lebaran kali ini, aku hanya hitungan hari saja berjumpa dengan kedua orangtua, keempat kakakku dan juga keluarga besar. Namun, setidaknya ada suntikan semangat dan obat rindu dari mereka. Dan, momen inilah yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena itulah, bagiku, lebaran bukan hanya sekadar pulang atau sebuah perayaan semata, tapi ada penawar rindu yang tak bisa aku dapatkan dimanapun.

Artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway 1 Tahun Dunia Gairah (www.pritahw.com) . 


Saturday, June 17, 2017

Bermain, Caraku Melejitkan Kecerdasan Buah Hati

June 17, 2017 0 Comments

Dunia anak-anak memang tidak akan jauh dari bermain. Apapun bisa dijadikan sarana bagi mereka untuk bermain. Benda yang menurut orang dewasa tidak ada gunanya, bisa menjadi barang menyenangkan dengan imajinasi tak terbatas mereka.
Menjadi seorang ibu dari seorang anak yang baru berumur 21 bulan, tentunya menjadikanku harus lebih kreatif dalam mengajak anakku bermain. Apalagi anakku itu termasuk tipe anak yang tidak bisa bertahan dengan satu mainan dalam waktu lama. Pikirannya yang loncat-loncat, terkadang membuatku harus memutar otak untuk mengganti permaianan apa yang seru.

Aku dan suami memang menyediakan banyak permaianan edukatif. Mulai dari lego, puzzle, guessing word game dan donat susun. Tidak hanya itu, kami pun sudah membiaskan si kecil untuk mencintai buku. Kami sediakan space khusus di rak buku untuknya. Ia bisa dengan mudah menjangkau buku koleksinya sendiri.  

Meskipun ia sangat menyukai semua permainan tersebut, tapi ada saatnya ia bosan. Kalau sudah seperti itu, ia akan mencari benda apapaun di rumah. Aku tidak akan melarang sejauh itu masih aman untuknya. Malah aku akan ikut bermain dengan permaian yang ia buat sendiri. Tak jarang aku menjadikan keranjang pakaian sebagai mobil-mobilan atau pesawat. Tidak hanya itu, kertas koran yang sudah tidak terpakai pun, seringkali aku jadikan alat permainan yang bisa membuatnya senang.

Aku pun harus punya segudang cerita untuk bahan mendongeng kepada anakku. Ia sangat suka kalau aku sudah mendongeng menggunakan boneka hewan atau boneka jari. Bahkan ia sudah hapal dengan nama yang aku berikan kepada boneka-boneka itu.
 Selain bermain menggunakan alat, aku dan anakku pun suka bermain tanpa menggunakan apapun. Ya, si kecil sangat suka kalau diajak bermain petak umpat atau menebak nama bagian tubuh dalam Bahasa Inggris. Ia sangat suka ketika diajak meniru suara-suara hewan.
Aktifitas bermain si kecil memang tidak ada hentinya. Terkadang aku kewalahan dengan ritme bermainnya. Tapi, aku selalu berusaha untuk tetap semangat menemaninya bermain. Aku berusaha untuk tidak menyambi saat bermain dengannya. Aku tidak ingin ia merasa tidak diperhatikan secara penuh. Karena ini adalah momen yang sangat berharga, baik itu bagiku dan juga untuk buah hatiku.
Bagiku, bermain adalah alat paling ampuh untuk melejitkan kecerdasannya. Aku yakin semua anak terlahir dengan kecerdasan yang luar biasa. Selain itu, aku pun harus paham kalau ia masih nyaman dalam dunia bermain. Karena dua asalan itulah, maka aku mencari cara untuk menstimulasi kecerdasan yang sudah dititipkan oleh Sang Pencipta dengan menemaninya bermain.
Tentunya di usinya yang belum genap 2 tahun ini, aku pun harus menyeimbangkan antara memberikan stimulasi pada otak dan juga otot. Oleh karena itu, untuk jenis permaian pun, seringkali aku gabung. Misalnya saja, aku mengajaknya bermain petak umpat sambil mencari barang yang aku ucapkan. Contoh lain, aku bisa mengajaknya bermain air sambil menghitung alat mandi yang ada di kamar mandi.
Ada kebahagiaan tersendiri ketika melihatnya tersenyum bahagia saat bermain. Di sisi lain, ada rasa syukur yang luar biasa dengan perkembangan si kecil yang luar biasa. Aku sempat kaget ketika tanpa sengaja aku minta ia mengambilkan beberapa barang dalam Bahasa Inggris. Padahal selama ini tidak ada niat untuk mengajarkannya. Aku hanya mengajaknya bermain, itu saja. Tapi, inilah bukti bahwa semua anak itu terlahir dengan cerdas. Dan, yang terpenting ialah bagaimana kita bisa memupuk kecerdasan itu dengan membersamainya, salah satunya dengan bermain bersama.
Aku yakin apa yang aku rasakan tentunya juga dirasakan oleh para ibu yang lainnya. Tapi, seringkali kebahagiaan dan keceriaan anak-anak terganggu ketika demam menyapa. Waktu bermain anak-anak menjadi berkurang. Namun, saat ini, para ibu tidak perlu khawatir karena ada Tempra Syrup yang bisa menjadi solusi untuk masalah demam pada si kecil. Dan, si kecil pun akan kembali ke dunianya, bermain. Senyum riang dan keceriaan buah hati kita akan kembali menyapa indahnya hari. 


Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

Sunday, June 4, 2017

Rasa Segar yang Bikin Bugar

June 04, 2017 0 Comments

Yogurt Bar? Pertama dengar namanya saja, sudah membuatku penasaran banget. Biasanya kan yang namanya yogurt itu sejenis minuman. Ini bentuknya bar? Gimana rasanya ya? Apa enak atau eneg?
Hmmm....ternyata ketika merasakan gigitan pertama saja, benar-benar ada sensasi yang berbeda. Di setiap gigitannya, kita bisa merasakan perpaduan rasa manis dan asam sekaligus. Nggak ada rasa eneg ataupun aneh. Perpaduan rasanya pas dan bikin nggak berhenti mengunyah.  
Sebenarnya sejak kecil aku tuh bukan tipe orang yang suka ngemil makanan manis. Kalau boleh memilih pasti pilihan rasa asin atau gurih menjadi pilihan utama. Mungkin karena lidah sunda kali ya? Hehehe...
Tapi, ketika ikut suami pindah ke kota Tembakau alias Jember, mau nggak mau kebanyakan cemilannya manis. Aku yang bergolongan darah A memang tidak sulit untuk beradaptasi makanan. Apalagi aku tuh orangnya nggak enakan plus pesan orangtua juga sih, katanya kalau di tanah perantauan nggak boleh pilih-pilih makanan. Secara aku tuh kan anak patuh, jadi ingat banget tuh pesan ortu.
Awalnya memang sulit banget buat nerima cemilan manis, maklum karena udah manis dari sananya sih J. Tapi, karena mau nggak mau karena ngikut suami yang suka banget ngemil makanan manis, ya jadi kebawa juga dech. Tapi, aku masih punya syarat sih, harus ada rasa coklat dan nggak terlalu manis, baru aku bisa menikmati cemilan terebut.
Nah, ketika dengar ada cemilan Yogurt Bar, sempat mengerutkan kening juga sih. Aku memang pecinta banget yogurt. Aku juga suka banget dengan Heavenly Blush TummYogurt Drink.

Ya, Heavenly Blush TummYogurt Drink itu rasanya enak banget. Nggak hanya itu, minuman fresh yogurt satu ini pun mengandung high fiber dan low fat. Itu artinya cocok banget buat melancarkan pencernaan, menurunkan berat badan dan membantu diet karena bisa membuat kita menahan lapar lebih lama.
Heavenly Blush TummYogurt Drink itu benar-benar fruit & Veggie yogurt jadi sangat aman dikonsumsi oleh siapapun. Bahkan ketika aku hamil, aku lebih memilih minum Heavenly Blush TummYogurt Drink daripada susu hamil. Rasanya nggak bikin perut mual dan eneg.

Tidak berbeda jauh dengan Heavenly Blush TummYogurt Drink, Heavenly Blush TummYogurt Bar juga memiliki kandungan dan manfaat yang sama. Rasanya nggak perlu diragukan lagi pokoknya. Kalian yang belum pernah nyobain, bisa bayangin gimana rasanya beberapa macam biji-bijian, wijen dan yogurt dicampur jadi satu tanpa merubah tekstur satupun. Heavenly Blush TummYogurt memang terdiri dari chia seed, pumpkin seed, sunflowerseed, black sesame, white sesame dan dilapisi dengan yogurt. Hmmm...kebayang kan rasanya? Bikin lidah bergoyang dan bakal tambah semangat dalam beraktifitas. Cemilan sehat ini wajib dikonsumsi bagi mereka yang memang memperhatikan kesehatan tubuh.
Dengan kandungan high fiber-nya, dapat membuat pencernaan kita lebih sehat. Apalagi di saat puasa sekarang ini, Heavenly Blush TummYogurt Drink dan juga Heavenly TummYogurt Bar menjadi pilihan tepat untuk dikonsumsi, baik itu di saat berbuka ataupun sahur. Dan, rasakan sendiri efek positifnya, puasa akan berjalan lancar tanpa rasa lemas. Rasa segar di setiap tegukan dan gigitan membuat tubuh lebih bugar.

Heavenly Blush TummYogurt Drink bisa didapatkan di Starbucks Coffee, Food Hall dan Farmers Market. Sedangkan Heavenly Blush TummYogurt Drink tersedia di Carrefour, Papaya, All Fresh, Food Hall dan Farmers Market. Oya, ada kabar gembira nih, sekarang Heavenly Blush TummYogurt Drink bisa kita dapatkan di Indomaret seluruh Indonesia. Dengan harga yang tidak membuat kantong bolong, rasanya nggak berlebihan kalau kita merutinkan mengkonsumsinya.
Heavenly Blush TummYogurt Bar and Heavenly Blush Hi Fiber Tummy Yogurt Drink, good for your tummy. Love your tummy, love your life. Wise in eating and drinking makes you live wisely.