Follow Us @soratemplates

Friday, October 21, 2022

Beri Aku Cerita yang Tak Biasa, Adikarya Nuswantara dari Pasukan Elang Biru

 

ibu ibu doyan nulis

 

Jumat, 7 Oktober 2022, Kumpulan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) menggelar Webinar “Menerbangkan Adikarya Nuswantara dalam Bingkai Cerita yang Tak Biasa”. Dalam acara tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Widyanti Wulandari, seorang blogger, writing mentor dan juga ketua umum IIDN. Sedangkan narasumber kedua ialah Kirana Kejora, seorang writerpreneur dan pendiri Elang Nuswantara.

 

Tidak hanya itu, ada juga sesi sharing dari salah seorang penulis Elang Biru yang sekaligus berprofesi sebagai dokter, yaitu Rahmi Aziz. Selain itu peserta juga dihibur dengan penampilan monolog dari pasukan Elang Biru.




Widyanti Wulandari atau yang lebih akrab disapa Mbak Wid, memaparkan tentang topik fiksi dan nonfiksi. Mbak Wid berbagi pengalaman menulis cerpen budaya filmis untuk pertama kalinya. 


Tidak mudah untuk seorang yang sejak tahun 2008 ini fokus di dunia nonfiksi, dan dipaksa untuk menulis fiksi. Namun, menurut penuturan Mbak Wid, ada beberapa mitos yang harus dipatahkan untuk bisa menulis fiksi, yaitu: seseorang yang ingin menulis fiksi itu harus pintar mengkhayal, tulisan fiksi hanya dapat ditulis oleh orang yang berbakat, atau tulisan fiksi itu merupakan jenis tulisan yang gampang dibuat.

 

Baik fiksi maupun nonfiksi memiliki tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Mbak Wid membagikan tips bagi penulis yang ingin mencoba menulis fiksi, diantaranya: banyak membaca karya fiksi dari berbagai penulis yang baik, lepaskan ekspektasi, gunakan setting yang mudah dibayangkan, serta gunakan bantuan video, foto, rekamana suara dan sebagainya.

 

Sebagai ketua umum IIDN, Mbak Wid pun menjelaskan alasan IIDN menulis cerpen budaya filmis Nusantara yang dikumpulkan dalam sebuah buku “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa”. Ada tiga alasan kuat yang mendorong IIDN mencoba menghadirkan karya yang tak biasa ini, diantaranya: adanya ‘panggilan’ untuk menulis tema budaya ini, tema budaya itu menarik, dan membawa pesan penting.



 

Sebagai sebuah komunitas perempuan menulis yang terdiri dari banyak genre dan profesi kepenulisan, serta memiliki visi memajukan perempuan Indonesia melaui dunia menulis, IIDN tergerak untuk menghadirkan karya yang tak biasa ini.

 

Tema budaya memang untuk sebagian orang atau kalangan, kurang menarik. Tapi, sebenarnya tema budaya itu sesuatu yang bisa digali dan juga dinikmati. Buku “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa” ini adalah cara untuk mensyukuri, menjaga, serta turut merayakan warisan budaya luhur nusantara.

 

Selain mendapat ilmu dari Mbak Wid, para peserta Webinar pun mendapat kesempatan mendengarkan paparan dari pendiri Elang Nuswantara, Kirana Kejora.

 


Elang Nuswantara merupakan komunitas penulis pecinta budaya dan alam Indonesia. Komunitas ini beranggotakan para pejuang literasi dari Indonesia bagian barat hingga timur.

 

Belum lama ini, tepatnya tanggal 21 Agustus 2022, di Perpustakaan Nasional RI, Elang Nuswantara meluncurkan karya secara bersamaan. “Sang Mistikus Kasih” dari Elang Merah, “Pesan yang Belum Sampai” dari Elang Putih”, dan “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa” dari Elang Biru.

Tiga buku prosa budaya filmis ini hadir sebagai jawaban dari Sebagian orang yang mengatakan kalau menulis bertema budaya itu kurang menarik, sulit atau tidak menjual. Padahal ada banyak sisi positif yang bisa didapat dengan menuang ide bertema dan berlatar budaya.

 

Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) berkolaborasi dengan Elang Nuswantara, sehingga lahirlah Elang Biru yang menghasilkan sebuah adikarya “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa”. Pasukan Elang Biru terdiri dari 28 orang.

 

Cerita bertema budaya nusantara. Setiap cerita mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat kekayaan dan keluhuran budaya yang mungkin sudah mulai terlupakan. Ada banyak pesan moral yang dibingkai dalam cerita yang tak biasa oleh para Elang Nuswantara. Tak hanya melulu soal cinta yang penuh kehaluan. Tapi, ada pesan tersirat tentang hidup dan kehidupan. Seperti halnya sebuah kutipan di buku ini, cinta bukan hanya sekadar, namun harus berujar dan berpijar.

 

Buku “Beri Aku Cerita yang tak Biasa” adalah bukti cinta para pasukan Elang Biru untuk nusantara tercinta. Saatnya menerbangkannya dan memberi tahu semesta tentang kekayaan dan keluhuran budaya nusantara.

No comments:

Post a Comment